Yuk Ngemil Kue Jahe Khas Natal yang Banyak Manfaatnya

• Kue jahe merupakan kue khas Natal, cobalah lebih banyak menikmatinya saat liburan Natal ini.
• Kue jahe terbukti memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai antioksidan, menstabilkan kadar gula darah, hingga mengurangi potensi serangan jantung

noDokter - Kue jahe atau popular dengan nama gingerbread cookies merupakan salah satu jenis sajian khas perayaan Natal. Kue ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti bentuk pohon Natal, bintang, hingga rumah-rumahan.

Salah satu bahan utama dari kue khas Natal, sebagaimana namanya, adalah jahe. Jahe itu bisa masuk adonan dalam bentuk bubuk, minyak, jahe kering, jahe segar, atau bahkan parutan jahe.

Dengan manfaat antara lain tertulis di bawah ini, jangan ragu untuk ngemil kue jahe khas Natal lebih banyak daripada Natal-natal sebelumnya.

Mengandung antioksidan kuat

Jahe telah lama menjadi bahan alami dalam pengobatan tradisional. Jahe memiliki aroma dan rasa yang unik dan itu berasal dari minyak alaminya, yakni gingerol.

Gingerol adalah senyawa utama dalam rempah jahe dan memiliki khasiat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Gingerol dalam jahe dapat membantu mengurangi stres oksidatif akibat kelebihan jumlah radikal bebas dalam tubuh.

Mengatasi mual

Jahe merupakan herbal untuk melawan rasa mual dan muntah. Nah, ibu hamil yang kerap merasakan morning sickness, makan kue jahe kemungkinan bisa membantu meredakan gejala mual akibat kondisi tersebut.

Membantu menurunkan berat badan

Penelitian pada 2019 lalu menyatakan bahwa konsumsi suplemen mengandung jahe dapat mengurangi berat badan secara signifikan. Suplementasi jahe terungkap dapat mengurangi berat badan rasio pinggang-pinggul dan rasio pinggul pada orang yang menderita obesitas.

Sebuah studi lain di tahun 2016 yang menguji 80 wanita obesitas juga menyatakan bahwa jahe dapat membantu menurunkan indeks massa tubuh (IMT) dan kadar insulin darah. Kadar insulin darah yang tinggi ini sering terkait dengan kondisi obesitas.

Membantu mengatasi osteoarthritis

Osteoarthritis adalah kondisi degenerasi sendi di tubuh. Osteoarthritis dapat menyebabkan gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan. Sebuah penelitian mengatakan, rasa sakit dan disabilitas bisa berkurang secara signifikan setelah pasien rutin mengonsumsi jahe.

Menurunkan kadar gula darah dan risiko penyakit jantung

Menurut penelitian tahun 2015 yang mengamati 41 pasien diabetes tipe 2, mengonsumsi jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan kadar gula darah puasa pasien sebesar 12 persen.

Jahe juga dapat membantu memperbaiki hemoglobin A1c (HbA1c), yaitu penanda gula darah jangka panjang yang berkurang sebanyak 10 persen selama 12 minggu.

Selain itu, terdapat penurunan 28 persen rasio Apolipoprotein B/Apolipoprotein A-I dan malondialdehyde (MDA), keduanya merupakan produk sampingan dari stres oksidatif.  Rasio ApoB/ApoA-I dan MDA yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Membantu menurunkan kadar kolesterol

Kadar kolesterol LDL tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Menurut penelitian tahun 2018, sebanyak 30 orang yang mengonsumsi 5 gram pasta jahe setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 17,4 persen dalam waktu 3 bulan.

Penelitian lainnya di tahun 2008 juga menemukan, orang yang mengonsumsi 3 gram bubuk jahe dalam bentuk kapsul mengalami penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 10 persen dalam waktu 45 hari.

Membantu melawan infeksi

Gingerol dalam jahe ternyata dapat membantu melawan infeksi. Ekstrak jahe juga dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Berdasarkan penelitian tahun 2008, jahe efektif mengatasi bakteri di mulut yang berhubungan dengan infeksi di bagian gusi dan gigi.

Mengonsumsi jahe segar juga dapat mengatasi respiratory syncytial virus (RSV) yang merupakan virus penyebab infeksi pernapasan. (*)