Yuk Kenali Apa Itu Varises dan Cara Penanganannya

6
header-img
  • Varises atau Vena Varikosa adalah kondisi di mana terjadi pelebaran dari vena tungkai bawah yang menonjol dan berliku-liku.
  • Varises umumnya terjadi akibat adanya tekanan tinggi pada dinding pembuluh vena akibat berbagai faktor.

Penulis: Dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV(K) dan dr. Abednego Okthara Sebayang

PEMBULUH darah pada tubuh manusia terbagi menjadi dua yakni pembuluh arteri dan pembuluh vena. Pembuluh arteri memiliki tugas menghantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Sedangkan Pembuluh vena bertugas membawa darah yang mengandung karbon dioksida (CO2) ke jantung selanjutnya ke paru untuk pertukaran dengan oksigen. Ini merupakan sistem sirkulasi dalam tubuh manusia.

Secara anatomi, letak dari pembuluh darah vena lebih dekat dengan kulit atau tepatnya di daerah subkutis. Ini yang membuat pembuluh vena lebih mudah terlihat dengan mata telanjang daripada pembuluh arteri. Pada orang dengan kulit cerah seperti ras mongoloid, pembuluh vena ini akan sering terlihat baik pada tangan maupun pada kaki. Orang awam sering mengatakan pembuluh vena dengan sebutan “Urat”.

Dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV(K)

Pembuluh vena tersebar di seluruh tubuh manusia termasuk bagian tungkai bawah manusia. Khusus pembuluh vena di bagian tungkai bawah memiliki tugas lebih berat dalam membawa darah kotor (mengandung CO2) kembali ke jantung. Hal ini karena vena harus melawan gaya gravitasi bumi dalam membawa darah kembali ke Jantung. Oleh karena itu vena memiliki katup untuk melawan gaya gravitasi bumi. Katup vena akan berfungsi seperti sistem pintu satu arah. Darah yang mengalir ke atas menuju jantung dapat melintas tetapi tidak dapat kembali lagi karena katub tersebut akan tertutup.

Kondisi seperti ini mengakibatkan pembuluh vena rentan mengalami masalah terutama vena pada tungkai bawah. Salah satu yang sering menjadi masalah pada vena tungkai bawah adalah varises. Pada artikel kesehatan ini akan dibahas dengan bahasa yang ringan dan mudah tentang apa itu varises sampai cara penanganannya.

1. Apa Itu Varises?

Varises atau istilah medisnya Vena Varikosa adalah kondisi di mana terjadi pelebaran dari vena tungkai bawah yang menonjol dan berliku-liku. Kondisi ini sering terjadi pada vena superficial yakni vena safena magna di tungkai bawah. Kata varises sendiri berasal dari bahasa Latin yakni “Varix” yang berarti memutar.

Varises umumnya terjadi akibat adanya tekanan tinggi pada dinding pembuluh vena akibat berbagai faktor. Efek dari tingginya tekanan pada dinding vena mengakibatkan vena meregang, kehilangan elastisitas dan katup yang terdapat pada vena menjadi lemah. Kondisi ini membuat fungsi katup menjadi tidak efektif dan aliran darah menuju jantung menjadi terganggu. Darah yang seharusnya mengalir ke jantung menjadu berbalik arah dan akhirnya mengendap di satu titik dalam pembuluh vena. Seiring berjalannya waktu, endapan darah ini akan menyebabkan pembuluh vena membengkak, merusak katub vena dan selanjutnya terjadilah varises.

2. Apa Tanda dan Gejala dari Varises?

Tanda dan gejala dari varises berhubungan dengan kerusakan vena pada tungkai bawah.

Tanda yang biasa muncul akibat varises vena adalah sebagai berikut:

  • Pada kaki akan muncul pembuluh vena yang bewarna ungu atau biru gelap
  • Pada kaki akan terlihat pembuluh vena yang bengkak atau menonjol, berkelok-kelok dan banyak yang sering mengatakan seperti “gambaran cacing”

Untuk varises yang tergolong ringan jarang menimbulkan keluhan. Namun apabila Anda biarkan dalam jangka waktu yang lama varises akan menimbulkan beberapa gejala, seperti:

Rasa nyeri seperti terbakar bahkan beberapa orang mengeluhkan berdenyut pada tungkai bawah

  • Kaki terasa berat dan tidak nyaman ketika berjalan
  • Pembengkakan di area betis kaki dan pergelangan kaki
  • Keluhan Gatal dari beberapa orang
  • Kram otot kaki terutama pada malam hari
  • Perubahan warna kulit yang terjadi terkadang membuat sebagian orang menjadi tidak pede karena estetika yang sudah terganggu.

Gejala varises akan semakin terasa ketika penderita terlalu lama berdiri atau tinggal pada daerah yang cuacanya hangat.

dr. Abednego Okthara Sebayang

Kondisi Apa Saja Yang Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Varises?

Beberapa Kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varises, berikut beberapa kondisi yang mengakibatkan terjadinya varises.

  • Obesitas (Kegemukan)

Kondisi obesitas atau kegemukan mengakibatkan tekanan pada pembuluh vena semakin besar. Selain mempersulit pembuluh vena dalam mengalirkan kembali darah ke jantung, tekanan akibat bobot badan berlebih juga dapat memperlemah katup vena. Akibatnya darah berbalik arah dan mengendap di dalam vena.

  • Faktor Keturunan

Varises merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Jika seseorang memiliki keluarga yang mengalami varises maka seseorang tersebut lebih berisiko untuk terkena penyakit varises.

  • Usia

Usia yang semakin bertambah mengakibatkan seseorang semakin berisiko mengalami varises. Penuaan yang terjadi menyebabkan fungsi katup vena melemah dan tidak efektif dalam membantu pembuluh vena mengalirkan darah ke jantung.

  • Wanita

Hampir 90% varises terjadi pada wanita. Hal ini akibat perubahan hormonal yang terjadi pada wanita selama masa kehamilan, menstruasi dan menopause. Perubahan hormonal menyebabkan dinding pembuluh darah melebar dan hal ini berdampak melemahnya katup pada vena.

  • Posisi Berdiri yang Terlalu Lama

Kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang membutuhkan waktu berdiri yang lebih lama seperti seorang pramugari, SPG dan lain sebagainya. Kebiasaan ini menyebabkan darah di pembuluh vena kaki sulit untuk mengalir.

  • Masalah Kesehatan yang Lain

Kondisi masalah kesehatan di antaranya cacat pembuluh darah, tumor pada rongga panggul dan penyakit yang disebabkan oleh penggumpalan darah.

Bagaimana Cara Penanganan Varises yang Tepat dan Benar?

Penanganan varises secara medis berdasarkan derajat varises yang terjadi yakni pada kasus ringan maupun berat. Pada kasus yang ringan, penanganan varises cukup di rumah saja. Namun, jika varises telah menimbulkan gejala berat dan menyebabkan berbagai komplikasi, mungkin memerlukan tindakan medis. Dalam menentukan metode pengobatan pada varises, perlu memperhatikan beberapa faktor, yaitu:

  • Kondisi kesehatan umum pasien
  • Ukuran dan letak varises
  • Tingkat keparahan pasien

Pengobatan pada varises bertujuan untuk mengurangi gejala agar penderita dapat beraktifitas seperti biasa. Beberapa metode pengobatan varises yang dapat dilakukan adalah:

  • Terapi menggunakan Obat

Terapi obat bertujuan mengurangi rasa nyeri dan peradangan pada penderita varises. Pemberian obat seperti Asam mefenamat dan ibuprofen sering menjadi pilihan oleh tenaga medis.

  • Pemakaian Stocking

Terapi ini menggunakan stoking kompresi khusus dalam menangani varises. Stoking kompresi bekerja dengan cara memberi tekanan pada kaki dan vena sehingga alirah darah kembali lancar. Pemakaian stoking juga akan mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Dokter biasa akan menganjurkan pemakaian stoking sejak pagi hari hingga malam hari.

  • Skleroterapi

Metode skleroterapi dengan cara menyuntikkan cairan khusus ke pembuluh vena secara langsung, sehingga pembuluh vena menyusut atau mengempis. Selain dengan cairan khusus, skleroterapi juga bisa dengan menyuntikkan zat yang menyerupai busa.

  • Terapi Laser

Terapi Laser atau dalam istilah medis disebut Endovenous Laser Ablation (EVLA) merupakan metode baru dalam pengobatan varises. Metode ini menggunakan serat fiber dengan energy laser. Dokter biasanya akan melakukan sayatan kecil pada kulit sebagai jalan masuk serat fiber. Serat fiber yang memiliki laser energi akan memperbaiki vena yang telah rusak. Metode ini hanya butuh 20-30 menit saja dan pasien bisa langsung pulang jika tidak ada komplikasi pasca operasi.

  • Terapi Radiofrekuensi

Terapi Radiofrekuensi dikenal juga dengan terapi ablasi endotermal. Metode ini menggunakan gelombang radio berfrekuensi tinggi ke daerah varises. Seperti pada EVLA, dokter juga akan melakukan sayatan kecil sebagai jalan masuk kateter kecil ke vena. Perangkat yang berada di ujung kateter akan memanaskan bagian dalam vena dan menutupnya. Hal ini akan menyebabkan aliran darah kembali lancar.

  • Ambulatory Phelebectomy

Prosedur ini hanya pada varises yang terdapat di permukaan kulit. Dokter akan melakukan sayatan kecil di kulit untuk menghilangkan varises yang berukuran kecil.

  • Ligasi Pembuluh Darah

Prosedur ini merupakan prosedur operasi yang membutuhkan tindakan anestesi umum. Tindakan operasi dengan mengikat dan mengangkat pembuluh vena melalui sayatan kecil. Pengangkatan pembuluh vena tidak akan mempengaruhi sirkulasi darah karena vena bagian dalam akan menjaga pasokan darah dalam jumlah besar.

  • Endoskopi Pembuluh Vena

Endoskopi Pembuluh Vena adalah metode dengan menggunakan tabung elastis berkamera yang dimasukkan ke kaki. Melalui alat ini, dokter akan memperoleh gambaran visual kondisi varises secara langsung, selanjutnya dokter akan menutup dan mengangkat varises melalui sayatan kecil. Tindakan ini umumnya dilakukan pada varises yang sudah mengalami ulkus (bernanah) dan jika dengan teknik lainnya sudah tidak efektif lagi.

Bagaimana Cara Kita Mencegah Penyakit Varises?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko munculnya varises. D iantaranya adalah:

  • Berolahraga secara rutin

Berolahraga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko munculnya varises. Gerakan olahraga bisa dengan mengayuh, jinjit, berjalan dengan tumit dan peregangan betis.

  • Menjaga berat badan tetap ideal

Menjaga berat badan sangat penting untuk mengurangi beban pada tungkai. Kita dapat menghitung berat badan ideal kita dengan menggunakan rumus Berat Badan (kg)/Tinggi Badan (m2). Indeks Masa Tubuh (IMT) yang ideal berada di angka 18,5 kg/m2 - 24,9 kg/m2.

  • Menghindari pemakaian sepatu hak tinggi dalam jangka waktu yang lama
  • Gunakan bantal untuk menyangga kaki sehingga kaki berada pada posisi yang lebih tinggi

Varises merupakan masalah kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh oleh masyarakat. Rasa nyeri, tidak nyaman dan estetika dari varises memngakibatkan seseorang tidak produktif dalam menjalankan aktifitasnya. Komplikasi akibat varises umumnya jarang terjadi. Namun jika dibiarkan selama bertahun-tahun, aliran darah di dalam pembuluh vena akan terganggu. Akibatnya berpotensi menimbulkan komplikasi seperti perdarahan, tromboflebitis, thrombosis vena dalam, luka terbuka dan eksim varises.

Seorang penderita varises disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk menentukan terapi yang tepat sesuai dengan kondisi penderita tersebut. Jika anda tidak memiliki waktu ke dokter karena jadwal yang padat, sudah tersedia aplikasi yang menyediakan layanan konsultasi tentang varises.  [*]

* Dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV(K), Faculty of Advanced Technology and Multidiscplinary & Universitas Airlangga Hospital, Surabaya.

* dr. Abed Nego Okthara Sebayang, Setio Husodo Hospital, Kisaran, Sumatera Utara.


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.