Video Game Bisa Sembuhkan Stroke? Ini Kata Studi Terbaru!

32
header-img
  1. Terapi bermain video game digunakan oleh sejumlah pasien stroke dan menunjukan hasil yang baik.
  2. Banyak dari mereka yang lebih cepat pulih pada segi motorik akibat game khusus yang dirancang untuk terapi.

noDokter - Penelitian terbaru menunjukan bahwa bermain video game bisa membantu pasien stroke pulih. Terapi dengan game ini bahkan disebut punya hasil yang sama dengan terapi tatap muka bersama profesional.

Ya, bermain game yang banyak dianggap sebagai kesenangan semata, ternyata punya manfaat lain, bahkan untuk penderita stroke. 

Temuan ini, yang dirilis oleh eClinicalMedicine, penting mengingat hambatan akses yang mungkin dihadapi pasien untuk menghadiri perawatan langsung.

Baca Juga: Kenali Tanda Awal Stroke yang Dialami Hailey Bieber

Terapi Video Game untuk Penderita Stroke

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penilaian penggunaan lengan sehari-hari dan fungsi kecepatan motorik orang dewasa pasca-stroke sebelum dan setelah perawatan, serta enam bulan setelah perawatan selesai.

Dari 193 peserta yang terdaftar dalam penelitian ini, 167 memulai pengobatan, 150 (90%) menyelesaikan pengobatan, dan 115 (69%) menyelesaikan pengobatan dan tindak lanjut. Semua pasien, yang direkrut antara tahun 2016 dan 2018, mengalami gejala stroke ringan dan sedang.

Studi ini menemukan bahwa aktivitas motorik yang dikelola pasien melalui aktivitas video game "terbukti aman, layak, dan disukai." Terlebih lagi, ketika terapi video game dikombinasikan dengan konsultasi perilaku tele-rehabilitasi dua kali seminggu, hasilnya bahkan lebih menjanjikan. 

Latihan motorik intensif yang dikelola sendiri terjadi di rumah melalui teknologi game rehabilitasi yang meningkatkan kesulitan pergerakan lengan dan terdapat percepatan kemajuan pemulihan.

Jenis Permainan yang Digunakan untuk Terapi Stroke

<i>The Lantern</i>

Dikutip dari Health, dalam penelitian terbaru ini, permainan yang dipakai para objek penelitian adalah Recovery Rapids. Permainan ini mengandalkan sensor gerak untuk memulai pergerakan karakter dalam game.

Sebagai bagian dari sistem, sensor berbasis kamera menangkap gerakan pasien dan karakter permainan mencerminkan gerakan tersebut. Misalnya, untuk bergerak maju, mereka perlu menggerakkan tangan mereka untuk menciptakan gerakan tangan berjalan.

Permainan ini juga memberikan umpan balik tentang apakah pasien melakukan gerakan dengan benar. Jika pasien tidak melakukan gerakan dengan kemampuan terbaiknya, karakter permainannya tidak akan bergerak.

Pasien menggunakan video game selama beberapa jam sehari untuk meningkatkan gerakan lengan mereka dan juga secara berkala memeriksakan diri ke terapis melalui telehealth.

Jadi, jenis permainan yang bisa menunjang terapi ini adalah permainan yang memang bisa menangkap sensor gerakan terutama lengan dan tangan. 

Tonton Video: Tanda-tanda Anda Akan Terkena Stroke!

Bisakah Terapi Full dengan Video Game Tanpa Bertemu Dokter?

Selama ini banyak sekali terapi pemulihan stroke baik di Rumah Sakit langsung, maupun dengan jalan alternatif lain. Termasuk terapi bermain game ini. 

Namun, menurut direktur Neurorecovery and Brain Imaging Laboratory dan profesor di University of Massachusetts, Dr. Gauthier, pasien tetap disarankan untuk bertemu terapis sebagai jalan utamanya. 

Terapi lain seperti video game ini bisa menjadi penunjang untuk mempercepat pemulihan setelah stroke. Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang terapi yang akan Anda jalani ya!

"Terapi video game menunjukkan hasil yang serupa dengan terapi tatap muka dan memberikan pilihan pengobatan yang jauh lebih nyaman bagi pasien. Namun, sebelum memutuskan untuk menjalankan terapi ini, tetap harus berkonsultasi dahulu dengan dokter."
Sumber: Health, eClinical Medicine

Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.