Trigliserida, Awal Mula Jantung Bermasalah

7
header-img
  • Pola makan keliru dan berlebihan bikin trigliserida menumpuk.
  • Jika tak segera dibakar menjadi energi makin memicu terjadinya penyakit jantung.

WWW.NODOKTER.COM – Setiap melakukan medical check up (MCU), jantung Didi deg-degan. Bagaimana tidak saban tahun, ada satu angka yang membuat pria 41 tahun ini kecut. Adalah kolestereol yang berada di angka 250. Angka itu menurut banyak orang tidak terlalu baik.

Ujung-ujungnya dokter perusahaan memberikan obat-obatan yang harus dikonsumsi selama satu bulan tanpa henti. Pertanyaan Didi, apa sih sesungguhnya makna angka-angka itu? Lalu berapa angka bagusnya?

Angka ini sebenarnya menunjukkan kadar trigliserida dalam darah. Tes ini bernama pemeriksaan profil lipid. Dalam pemeriksaan ini yang dicek adalah jumlah total lemak yang terdapat dalam darah. Lemak dalam hal ini adalah kolesterol dan trigliserida.

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang dibawa dalam aliran darah. Trigliserida merupakan hasil konversi kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Karena tidak terpakai maka tubuh akan menyimpannya sebagai cadangan energi. Kelak jika diperlukan ia akan memasok energi.

Masalahnya, kita seringkali belum saat menggunakan cadangan energi untuk aktivitas yang tinggi, namun konsumsi kalorinya terus bertambah. Jarang berolahraga, malas bergerak, aktivitas fisiknya sedikit membuat pembakaran energi pun sedikit. Sehingga trigliserida makin terus menumpuk.  

Trigliserida berbeda dengan kolesterol. Keduanya sama-sama lemak, namun jenisnya berbeda. Selain itu, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Kolesterol adalah hasil metabolisme lemak yang diperlukan oleh tubuh untuk membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan.

FAKTOR PENYEBAB

Penyebab hipertrigliseridemia di antaranya bisa karena faktor genetik, diet atau konsumsi makanan, khususnya mengandung karbohidrat melebihi 60 persen energi total. Termasuk kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman mengandung alkohol adalah faktor lainnya.

Apakah hanya itu? Ternyata tingginya trigliserida juga bisa akibat penyakit seperti obesitas, sindrom nefrotik, resistensi insulin dan hipotiroidisme. Bahkan sangat mungkin akibat konsumsi obat seperti antipsikotik atipikal.

Pengaturan pola makan penting untuk mengendalikan kadar trigliserida. Porsi karbohidrat sebaiknya antara 50 hingga 60 persen. Kemudian lemak cukup 25 – 35 persen. Sedangkan protein sekitar 15 persen. Itu semua dari makanan yang Anda konsumsi. Kemudian dalam setiap hari sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung serat sebanyak 20 hingga 30 gram.

Persoalannya timbunan trigliserida tidak bisa dirasakan tanpa melalui tes medis yang rutin. Tidak ada gejala apapun jika kadar trigliserida Anda tiba-tiba sudah berada di angka 200 gr/dL misalnya. Jika Anda tidak melakukan pemerikasaan besar kemungkinan kadar akan terus meningkat. Hingga pada satu titik menimbulkan penyakit jantung, stroke atau sindrom metabolic lainnya.

Trigliserida yang menimbun umumnya membuat berat badan bertambah. Tidak terjadi keseimbangan antara tinggi dan berat. Oleh sebab itu, begitu terjadi kenaikan berat badan, ada indikasi trigliserida naik, maka Anda memang sangat perlu melakukan program penurunan berat badan.

Berat badan naik? Boleh jadi trigliserida juga naik

Namun dalam beberapa kasus, tingginya trigliserida juga bisa terjadi justru pada orang-orang dengan tubuh kurus. Pada orang dengan kondisi tersebut lebih sulit lagi memastikan jika Anda tak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Oh ya, pemerikasaan kesehatan rutin saban tahun tidak perlu mahal dan menyeluruh. Setidaknya cukup berat badan, tekanan darah, penglihatan mata, pendengaran, gula darah, trigliserida (kolesterol) dan fungsi ginjal.

BAGAIMANA MELAKUKAN PERLAKUAN MANDIRI?

Jika hasil tes trigliserida menunjuk angka di atas 199 mg/dL maka Anda perlu melakukan;

  • Olahraga yang rutin dengan target membakar lemak. Jalan kaki sejauh 5 km dengan menguras keringat cukup baik. Bersepeda dengan tempo sedang selama satu jam juga dapat membuang energi yang tersimpan.
  • Mengubah pola makan dan konsumsi makanan dengan karbo dan lemak rendah. Diet habis-habisan, mengurangi konsumsi nasi, jeroan, gorengan dan banyak makanan lezat yang justru menimbun trigliserida. Buah dan sayur adalah bahan makanan wajib dan harus tersedia saban hari.
  • Stop merokok juga minum minuman berkandungan alkohol, mulai lebih banyak minum air putih. Air putih sangat membantu menggelontor trigliserida, paling tidak 1,5 liter per hari.
  • Pola hidup dan jadwal aktivitas yang sehat, tidak begadang dan tidur larut malam. Pola yang tidak wajar bagi tubuh bukannya malah “menghancurkan” lemak, tetapi memicu terjadinya kardio.
  • Lakukan setiap hari dalam waktu satu bulan, kemudian cek lagi berapa penurunan trigliserida yang terjadi? (*)

Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.