Tips Memilih Sekolah Sepak Bola Terbaik untuk Anak

16
header-img
  • Untuk menjadi pemain sepak bola yang baik perlu mendidiknya sejak dini. Salah satunya mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB).
  • Pilih SSB yang memiliki program yang jelas, baik secara manajemen, kepelatihan hingga sarana prasarana.

noDokter - Anak Anda hobi sepak bola atau ingin mengarahkannya menjadi pemain bola profesional? Untuk menjadi pemain sepak bola yang baik perlu mendidiknya sejak dini. Salah satunya mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB). Bagaimana cara memilih SSB yang baik dan berkualitas?

Anak-anak memang harus difasilitasi kebutuhannya untuk banyak beraktivitas. Masa-masa yang penuh energy ini sebaiknya mendapat penyaluran yang benar. Kalau Anak Anda menyukai olahraga sepak bola tentu saja itu baik bagi perkembangan dirinya.

Apalagi sepak bola memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan tubuh, perkembangan sosial hingga kesehatan mentalnya. Untuk memaksimalkan hobi dan bakatnya, pilihlah tempat latihan yang baik atau yang dikenal sebagai SSB.

Saat ini banyak sekali SSB yang ada di Indonesia. Namun harus dipilih SSB yang memiliki program yang jelas, baik itu secara manajemen serta secara sumber daya manusia (SDM) di sisi kepelatihan yang sudah mumpuni.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memilih SSB agar anak Anda bisa mendapatkan materi yang baik dan berkembang maksimal.

1. Konsep manajemen yang baik

Orang tua harus melihat sisi manajemen dari SSB tersebut. Sekolah sepak bola yang harus memiliki komitmen yang tinggi. Tidak hanya untuk menyukseskan proses belajar-mengajar kepada siswanya saja, namun juga harus menjunjung nilai-nilai moral yang baik. Sehingga dapat menularkan budaya positif kepada anak-anak didiknya.

SSB harus berpedoman pada unsur pembinaan yang baik bagi anak-anak dan usia dini. Jadi sudah menjadi keharusan bagi sekolah sepak bola untuk mengedepankan kondisi frendly, yang aman dan nyaman bagi anak-anak didiknya.

SSB yang berkualitas biasanya memiliki struktur manajemen yang baik. Misalnya mereka memiliki kepala sekolah, head coach, asisten pelatih di berbagai level usia, bendahara, fisioterapis, sekretaris, marketing atau bahkan public relation officer yang menjalin hubungan dengan klub-klub profesional maupun media.

2. Memiliki kurikulum dan metode pelatihan yang baik

Kurikulum penting untuk melihat metode pembelajaran dan materi latihan sesuai dengan tingkatan usia dan kemampuan anak didik. SSB yang berkualitas juga memiliki program-program latihan yang terukur, seperti acuan pada ketentuan yang telah lazim dalam pengembangan grassroots dan youth development.

Misalnya, untuk U8-U12 yang identik dengan fun game, kemudian untuk U12 di beberapa sekolah sepak bola ada yang sudah mewajibkan pemainnya menguasai minimal tiga dari tujuh dasar bermain bola.

Hal seperti ini harus dilakukan karena akan sangat membantu proses kenaikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk sang anak. Misalnya ketika memasuki level U14 atau U15 yang sudah terbiasa pada situation game atau pertandingan yang sesungguhnya.

3. Memiliki pelatih bersertifikat

SSB yang baik biasanya memiliki pelatih yang memiliki sertifikat kepelatihan. Seorang pelatih SSB minimal harus memiliki Lisensi D dan C Nasional atau AFC sehingga dia akan sangat paham dengan youth development (pengembangan anak). Dia akan tahu persis kapan waktunya harus latihan, pembentukan karakter, atau saat game di lapangan. Tanpa itu belum tentu sang pelatih paham menangani tim SSB dari usia dini.

4. Rajin mengikuti kompetisi

SSB yang mengikutkan timnya dalam setiap kompetisi itu menjadi nilai tambahan dari SSB itu sendiri. Dengan mengikuti kompetisi, tentu pemain muda memiliki kesempatan untuk bermain dengan kondisi sesungguhnya.

FIFA menyarankan SSB sebaiknya mengikuti 500 jam latihan per tahun. Ini artinya dapat dibagi 400 jam latihan dan 100 jam pertandingan, rata-rata setiap pekan bermain di dua laga. Beberapa SSB menyiasatinya dengan mengadakan turnamen kecil sendiri.

5. Memiliki lapangan dan peralatan memadai

Lapangan sangat vital bagi sebuah sekolah sepak bola, SSB seharusnya mempunyai lapangan dengan ukuran standar FIFA plus kualitas dan perawatan rumput yang memadai. Sementara fasilitas lain seperti ruang ganti pemain, lampu stadion, atau fitness centre bisa menjadi pertimbangan sekunder.

Selain lapangan, kelengkapan peralatan juga sangat menentukan. SSB yang berkualitas akan menyediakan semua. Mulai dari perlengkapan latihan seperti: agility ladder (6m/8m/10m) , training marker post (min. 20 pcs) , training hurdle (size 30cm, 40cm dan 50cm) cones tinggi 23cm dan rendah 7cm (mangkuk) 1 set (48pcs) , ketersediaan bola (size 4 dan 5 grassroots) , kostum latihan, dan kostum pertandingan dalam jumlah memadai sangat penting. [*]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.