Terapi Sinar Matahari untuk Depresi

6
header-img
  • Terapi cahaya dilakukan dengan memposisikan diri Anda berdekatan dengan suatu alat bernama kotak terapi cahaya.
  • Gejala SAD memang bisa berkurang di musim semi. Namun, gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan tumpukan kalori.

noDokter - Terapi cahaya adalah metode pengobatan untuk bantu mengatasi seasonal affective disorder (SAD) dan beberapa kondisi serupa dengan mengandalkan paparan cahaya buatan. Apakah terapi sinar matahari ini efektif?

SAD adalah salah satu tipe depresi yang terjadi pada waktu tertentu dalam satu tahun. Seseorang yang rentan, bisa mengalami kekambuhan gejala SAD pada musim di mana durasi siang hari lebih singkat dan durasi malam hari lebih panjang.

Berikut ini adalah beberapa keluhan yang termasuk gejala SAD:

  • Hilangnya minat akan kesenangan dari aktivitas yang biasa dilakukan
  • Berkurangnya energi
  • Rasa tidak berharga
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Adanya rasa ngidam akan makanan dengan kadar gula dan karbohidrat tinggi

Gejala SAD memang bisa berkurang di musim semi. Namun, gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan tumpukan kalori, sehingga Anda akan mengalami berat badan berlebih, tubuh yang tidak fit, serta hubungan yang bersitegang dengan orang lain. Anda dianjurkan untuk mendapatkan terapi cahaya apabila mengalami kondisi-kondisi sebagai berikut:

  • Mengalami seasonal affective disorder (SAD) atau depresi jenis lainnya
  • Anda ingin mencoba cara menghilangkan depresi dengan yang aman dan memiliki efek samping minimal
  • Anda ingin meningkatkan efektivitas obat anti-depresi atau konseling kesehatan mental (psikoterapi)
  • Perlu menghindari obat anti-depresi, karena sedang hamil atau menyusui
  • Anda berharap dapat mengurangi dosis obat anti-depresi

Terapi sinar matahari memposisikan diri Anda berdekatan dengan suatu alat bernama kotak terapi cahaya. Anda bisa duduk atau bekerja di dekat kotak tersebut. Kotak terapi cahaya akan memantulkan cahaya terang yang meniru sinar matahari asli. Cahaya ini perlu masuk ke dalam mata Anda, namun tidak secara langsung. Sebab, menatap kotak cahaya secara langsung dengan mata telanjang dapat menyebabkan kerusakan mata. Secara umum, terapi cahaya termasuk aman untuk dilakukan. Namun, Anda tetap wajib berkonsultasi pada dokter, khususnya jika mengalami kondisi berikut ini:

  • Sensitif terhadap cahaya akibat penyakit lupus
  • Mengonsumsi obat yang membuat lebih sensitif terhadap cahaya, seperti antibiotik golongan tertentu, anti-radang, atau suplemen tertentu
  • Memiliki kondisi mata yang sensitif terhadap cahaya dan rentan mengalami kerusakan

Adapun efek samping yang mungkin timbul akibat terapi cahaya, yaitu:

  • Ketegangan pada mata
  • Nyeri kepala
  • Mual
  • Mudah tersinggung atau kesal
  • Mania, euforia, hiperaktivitas atau agitasi yang terkait dengan gangguan bipolar (jika mengidapnya)

Risiko terjadinya efek samping terapi cahaya umumnya akan berkurang dan menghilang setelah beberapa hari. Anda pun dapat mencegah efek samping tersebut dengan mengurangi durasi terapi, mengambil waktu istirahat pada sesi terapi yang panjang, atau mengubah waktu melakukan terapi cahaya.


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.