Tanda-tanda Anda Marah Berlebihan dan Butuh Bantuan

24
header-img
  • Tingkat kesabaran pada orang yang mudah marah sangat rendah dan sering muncul karena frustrasi.
  • Mengekspresikan kemarahan dengan cara yang kasar bukanlah jawaban untuk masalah Anda.

noDokter - Marah adalah sebuah ekspresi emosi yang wajar. Namun, ketika kemarahan berubah bentuk menjadi agresi, tentu bisa menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada yang dapat Anda bayangkan. Lalu apa tanda-tanda Anda marah berlebihan?

Karena itu, penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasi apakah Anda memiliki masalah terkait kemarahan. Apakah Anda kesulitan mengendalikannya atau kemudian memengaruhi kesehatan mental dan fisik? Apa saja strategi menenangkan diri dan mengelola amarah Anda?

Banyak cara yang berbeda untuk setiap orang untuk melampiaskan kemarahannya. Ada yang melempar barang, berteriak, ada pula yang dengan lantang mengungkapkan ketidakpuasannya. Lalu ada pula yang mengasingkan diri, merajuk, berlama-lama uring-uringan, atau jatuh sakit.

Tingkat kesabaran pada orang yang mudah marah sangat rendah dan sering muncul karena frustrasi. Tergantung pada apa yang Anda alami di masa lalu dan riwayat keluarga. Jika Anda pernah mengalami pengalaman traumatis, pernah mengalami kehilangan atau berduka, kemarahan Anda bisa menjadi akibat dari itu semua.

Terkadang membiarkan semuanya emosi tersalurkan keluar adalah cara terbaik untuk membebaskan diri dari belenggu frustrasi. Tetapi tidak dapat mengendalikannya dan marah berlebihan dapat merusak kesehatan serta kesejahteraan mental Anda.

Peran Manajemen Kemarahan

Seringkali, mengekspresikan kemarahan dengan cara yang kasar bukanlah jawaban untuk masalah Anda. Manajemen amarah membantu Anda melakukannya. Ini adalah proses terapeutik yang membantu Anda memahami kemarahan dengan lebih baik.

Selain membantu mengidentifikasi tanda-tanda awal kemarahan yang tidak terkendali, juga mengajarkan cara untuk menyelesaikan masalah. Termasuk menenangkan diri dan menyalurkan kemarahan itu menjadi sesuatu yang produktif. Banyak cara mengelola kemarahan, dari teknik relaksasi, terapi perilaku hingga latihan dan jika diperlukan, obat-obatan.  

Kapan Harus Mencari Bantuan?

Kemarahan dan agresi adalah dua sisi mata uang yang sama. Kemarahan adalah emosi, ketika berubah bentuk menjadi kekerasan, berarti menjadi agresi. Oleh karena itu, dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala, baik emosional maupun fisik.

Gejala fisik masalah kemarahan meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Palpitasi jantung
  • Ketegangan dan kekencangan otot
  • Hilang kesadaran
  • Sensasi kesemutan

Gejala emosional dari masalah kemarahan meliputi:

  • Frustrasi
  • Iritasi
  • Kecemasan
  • Perilaku sembrono
  • Sering berdebat
  • Menyendiri

Strategi Menjinakkan Emosi

Penting untuk mengidentifikasi stresor Anda. Ketahui apa yang memicu kemarahan Anda. Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu atau hanya menjadi lebih sering di masa lalu? Setelah Anda melakukannya, berikut adalah beberapa strategi menenangkan diri untuk diadopsi.

  • Bernapaslah sampai Anda merasa rileks.
  • Bicaralah pada diri sendiri, katakan pada diri sendiri untuk 'santai', 'tenang' dan 'santai'
  • Berlari, jalan cepat, atau olahraga rutin lainnya dapat membantu menenangkan saraf Anda.
  • Yoga juga dapat membantu mengendurkan otot, melepaskan ketegangan.
  • Daripada berteriak, komunikasikan kemarahan Anda dalam bentuk percakapan yang produktif.
  • Pikirkan solusi, jalan ke depan, daripada meninjau kembali faktor-faktor yang menyebabkan keadaan stres seperti itu.
  • Beri diri Anda waktu istirahat, istirahat secara sederhana. Jauhkan diri Anda dari lingkungan negatif dan kelilingi diri Anda dengan energi positif. [*]

Sumber: TimesofIndia


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.