Sehat dan Bugar versi Cristiano Ronaldo

- Sebagai striker yang haus gol, menjaga kondisi fisik sangat ia perhatikan.
- Tetapi bicara soal makanan, CR7 boleh disebut “rakus” tapi teratur.
noDokter – Di usia 35 tahun (ia lahir 5 Februari 1985), tubuh Cristiano Ronaldo masih seperti berusia 25 tahun. Dengan tubuh setinggi 1,87 meter, ia masih cukup hebat menjadi seorang striker. Bahkan di liga Italia seri A musim 2020/2021, CR7 –sapaan akrabnya- boleh diacungi jempol, mengemas 12 gol dalam 9 pertandingan. Dengan kata lain saban laga sukses mencetak minimal 1 gol. Sedang di laga piala Champions, pemain Juventus ini mencetak 4 gol di 4 pertandingan.
Ronaldo memang sangat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Tak hanya demi berlari kencang menjemput bola atau menendang kuat demi mencetak gol. Ia menginvestasi jutaan euro untuk menjaga kebugarannya itu. Tak soal dengan gaji di Juve yang mencapai 31 juta euro tahun 2019.
Soal tidur misalnya, ia sangat membutuhkan kebiasaan istirahat ini saban hari. Kebutuhan tidurnya bukan cuma sekitar 8 jam sehari, melainkan pola tidur siangnya bisa mencapai lima kali sehari.
Setiap tidur membutuhkan waktu sekitar 90 menit. Artinya total butuh sekitar 7,5 jam. Tidur siang bukan berarti karena ia pemalas. Ini adalah cara untuk memulihkan tenaga yang telah terkuras setelah melalukan latihan. Terlebih ketika berlangsung hari pertandingan.
Superstar Portugal ini bilang, “Tidur yang cukup sangat penting untuk mendapatkan hasil maksimal dari latihan.”
"Saya pergi tidur lebih awal dan bangun lebih awal, terutama sebelum pertandingan. Tidur membantu pemulihan otot yang sangat penting," lanjutnya.

Gym dan Pilates
Otot Cristiano Ronaldo terbentuk karena ia menjaga dengan melakukan aktivitas di gym yang sangat tinggi. Ia juga kerap mengikuti program pilates untuk memperkuat susunan otot inti.
Selain gym dan pilates rutin, pemilik gelar Ballon d’or sebanyak lima kali ini juga penggemar berat renang. Berenang bukan hanya untuk memperlentur otot, namun juga merupakan terapi.
Sebagai striker, ia kerap jadi sasaran pemain lawan menjegal atau bahkan kontak fisik. Untuk soal ini ia memilih memakai terapi chyro. Chyrotherapy merupakan terapi di mana permukaan kulit atau mukosa dibekukan dengan zat yang disebut cryogens. Cryogens dalam prosedur ini meliputi nitrogen cair yang sekarang paling banyak dipakai, carbon dioxide snow, serta dimethyl ether dan propane (DMEP).
Tak tanggung-tanggung ia bahkan membeli chamber khusus chyrotherapy seharga 50 ribu euro. Cryotherapy akan mengatasi nyeri otot dan mengurangi pembengkakan, peradangan, atau keseleo. Inilah risiko-risko yang kerap terjadi pada pemain bola.
Pola makannya pun amat terjaga. Sarapan misalnya dengan menu ringan, biasanya cukup dengan ham, yogurt rendah lemak dan keju. Menu makan siang dengan porsi yang lebih, misalnya saja ayam dengan salad atau jika memilih ikan ia lebih suka ikan tuna dengan tambahan telur, salad dan sedikit minyak zaitun.

Pada malam harinya, Ronaldo cukup menikmati sedikit ikan swordfish dengan salad, atau menu lainnya daging dengan calamari.
Sekekar-kekarnya tubuh dan sehebat-hebatnya di lapangan, ia mengaku bahwa kekuatan fisik dari berbagai latihan rutin ternyata tidak lah cukup. Kekuatan lain juga penting.
“Kekuatan mental sama pentingnya dengan kekuatan fisik,” ujarnya. Dan, soal ini datangnya bukan dari trainer, melainkan keluarga. Anak dan istrinya. (*)