Say No To Emotional Eating

1
header-img
  • Kalau kita termasuk orang yang makan karena stres, dan tak pernah bisa berhenti walaupun di saat sudah tidak lapar, bisa jadi kita mengalami emotional eating.
  • Ini saatnya kita berhenti melakukannya. Cari tahu caranya di sini.

noDokter - Coba cek, apakah kita selalu makan dalam rangka mencari kenyamanan saat merasa stres atau sedang mengalami tekanan dalam hidup? Jika jawabannya ya, berarti kita sedang mengalami emotional eating.

Hati-hati dengan hal ini, karena bukan hanya akan mengarah pada cara makan yang berlebihan dan tidak benar ke depannya, atau punya rasa bersalah yang besar setiap habis makan yang berlebihan, tapi yang paling tidak menyenangkan adalah, berat badan bisa dengan mudah bertambah.

Penyebab dan Solusi dari Emotional Eating

Beberapa hal yang menjadi penyebab kita melakukan emotional eating berikut solusinya, yaitu:

1. Kondisi Makan yang Tidak Disadari

Emotional eating bisa jadi adalah akibat langsung dari cara makan yang tidak kita sadari secara langsung. Bisa saja, saat kita selesai makan malam, hanya karena ada snack tambahan di meja, lalu kita mengonsumsi tanpa sadar bahwa perut kita sebenarnya sudah merasa kenyang.

Untuk itu, kita harus benar-benar ‘present’ dengan apa yang ada di piring kita saat makan. Memang terdengar klise atau bahkan membosankan, tapi percayalah hal ini akan membawa kita keluar dari masalah emotional eating.

2. Makanan Menjadi Tujuan Kesenangan

Memang hidup adalah untuk mencari makan, tapi bukan berarti kita dikontrol oleh makanan. Inilah yang terjadi jika kesenangan kita sehari-hari hanya tertuju pada makanan. Saat kita lelah seharian, yang ada di pikiran kita hanyalah semangkuk ice cream. Tak heran bila kita mengalami emotional eating.

Coba cari kesenangan lain, yang membuat kita paling tidak teralihkan pusat perhatiannya dari makanan. Tentukan reward yang berbeda di akhir hari.

3. Suasana Hati yang Tidak Menyenangkan

Mungkin ini jadi hal yang paling sulit untuk dilakukan. Bete, kesal, marah, semua adalah contoh mood yang tidak menyenangkan, yang mungkin kita alami setiap hari. Dan, suasana hati seperti inilah yang bisa membuat kita mengarah pada emotional eating.

Jadi, ini saatnya untuk mencoba berdamai dengan suasana hati yang tidak menyenangkan. Sadari juga bahwa mood bete pasti selalu akan muncul dalam hidup kita, jadi yang harus kita lakukan bukan ‘melarikan diri’ lewat makan, tapi mencoba berdamai dengan suasana hati tadi.

4. Body Hate

Ini yang paling sering dilakukan oleh perempuan. Membenci bentuk tubuh sendiri hingga akhirnya malah mencari kompensasi lewat makan berlebihan.

Untuk itu, stop dulu kebiasaan membenci bentuk tubuh kita, sebelum akhirnya bisa menghentikan kebiasaan emotional eating.

5. Terlalu Lapar dan Terlalu Lelah

Terjadinya emotional eating bisa disebabkan oleh dua hal ini. Saat tubuh dalam keadaan terlalu lapar maupun terlalu lelah, kita biasanya jadi tak sanggup menghadapi godaan untuk tidak melakukan emotional eating.

Solusinya? Mudah saja. Hindari dua hal tadi, dengan tidur cukup dan juga mencoba untuk selalu mengisi perut selama beraktivitas, dengan makanan selingan, di antara jam makan utama. Bisa dengan buah-buahan atau snack sehat lainnya.

6. Diet yang Tidak Seimbang

Program diet harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita. Tapi ingat juga, bahwa terkadang program diet kita ada kekurangannya. Sehingga di saat menjalankan diet, terkadang kita ‘rindu’ pada satu jenis makanan tertentu, dan inilah yang menjadi awal dari ketidakseimbangan dalam pola makan kita. Dan tak lama kemudian, bukan tidak mungkin muncul yang namanya emotional eating.

Untuk itu, cari keseimbangan dalam menjalankan program diet. Cari tahu program diet yang paling pas dan bergizi seimbang.

7. Kurangnya Kesadaran Untuk Hidup Sehat

Tiap kali mengalami masalah emosi, kita cenderung ‘melarikan diri’ lewat kegiatan makan. Ini biasanya terjadi akibat kurangnya kesadaran untuk melakukan gaya hidup sehat.

Cobalah untuk mencari kegiatan yang sejalan dengan gaya hidup sehat sebagai pengalih perhatian dari makanan. Misalnya saja, melakukan yoga atau meditasi,  jalan kaki, jalan cepat, jogging, atau jalan-jalan bersama binatang peliharaan. Lakukan hal ini sebagai rutinitas setiap hari, dan jadwalkan secara teratur di jam-jam tertentu, sehingga bisa menimbulkan energi positif dalam pikiran dan tubuh kita.

8. Sulit Mengatasi Stres

Banyak yang bilang, sulit untuk mengatasi emotional eating, jika penyebabnya adalah stres berat. Yang utama harus dilakukan terlebih dahulu adalah, cari jalan keluar dari perasaan stres yang menimpa diri kita.

Bila segala cara untuk mengontrol cara kita makan tidak bisa juga menjadi jalan keluar dari emotional eating, waspadalah terhadap adanya gangguan lain, seperti eating disorder yang lebih buruk.

Segera temui dokter, yang mungkin akan segera memberi jalan keluar bagi kita untuk menemui counselor dan ahli gizi agar bisa menangani masalah mental sekaligus sisi physical dari emotional eating yang kita alami. (*)

Photo by Олег Сойка on Unsplash


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.