Pilih Lari di Jalanan atau Lintasan Atletik?

- Lari di jalan dan di trek lapangan atletik memiliki manfaat dan menggunakan kelompok otot yang sama.
- Berlari di jalan meski mengasyikan lebih membutuhkan kehati-hatian sementara di lapangan atletik sangat aman dan terukur.
noDokter – Bagi Anda yang hobi lari dan tak mau berisiko mengalami kecelakaan di jalan raya atau terimbas debu polusi, lapangan atletik menjadi pilihan terbaik. Apa perbedaannya lari di jalanan dan di lapangan?
Tingginya volume kendaraan, utamanya di kota-kota besar, memunculkan risiko bagi mereka yang berlari di jalan raya. Banyak terjadi insiden kecelakaan yang menimpa pelari. Sementara tingkat polusi di sejumlah kota besar juga masih tinggi sehingga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Apalagi bagi Anda yang berlari di jalanan.
Namun sebenarnya lari di jalan raya mengasyikan. Anda bisa melihat pemandangan di kiri kanan jalan. Apalagi jika rute yang dipilih adalah di perumahan yang asri dengan pohon-pohon rindang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Asosiasi Atletik Dunia termasuk PB PASI sudah mengeluarkan pedoman untuk lari di jalanan ini. Ada beberapa poin penting dari pedoman itu di antaranya pelari harus berbadan sehat, mencari tahu kondisi terkini daerah tempat berlari, hindari kelompok besar, dan langsung mandi setelah selesai berlari.
Selain mematuhi pedoman itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pelari yang menggunakan jalan raya sebagai lintasannya. Seperti membawa identitas, menggunakan pakaian yang mudah dilihat, tidak menggunakan earphone, disarankan bersama teman-teman, hingga lari melawan arus. Jangan lupa pula persiapkan nutrisi yang bagi tubuh.
Lalu bagaimana dengan lari di lapangan atau lintasan atletik?
Ketika berlari di lintasan, Anda harus tahu etikanya. Sehingga berlari dengan keteraturan dan tidak mengganggu orang lain yang menggunakan lintasan yang sama. Berikut sejumlah etika berlari di lintasan
Track
Seperti halnya jalan raya yang memiliki jalur cepat dan jalur lambat, demikian juga lintasan lari. Lintasan lari atletik ukuran standar IAAF (International Association of Athletics Federations) memiliki delapan jalur. Yang terdalam (paling dekat dengan lapangan di tengah) adalah jalur 1, sedangkan yang terluar (paling dekat dengan tribun penonton) adalah jalur 8.
Lakukan pemanasan di lintasan terluar. Atau lebih baik lagi, lakukan di luar lintasan, seperti area sisi lengkungan.
Jarak lintasan.
Umumnya jarak satu putaran lintasan (bila berlari di jalur 1) adalah 400 meter. Dengan demikian empat kali putaran berjarak 1 mil. Jarak satu putaran di jalur 8 adalah sekitar 453 meter. Sedangkan satu lintasan lurus berjarak 100 meter.
Lintasan terdalam untuk pelari cepat.
Jalur 1 ditetapkan sebagai jalur tercepat, sedangkan jalur 8 sebagai jalur terlambat. “Bila Anda sedang latihan kecepatan atau punya pace di atas rata-rata, silakan gunakan jalur 1 – 3. Bila pace Anda termasuk pace rata-rata atau lari tidak sedang serius-serius amat, gunakan jalur tengah atau jalur 4-5.
Butuh jeda jalan kaki (walk breaks) saat lari atau malah sedang jalan kaki? Bergeserlah lebih jauh lagi ke jalur paling luar atau 6-8. Etika ini bukan untuk mengintimadasi, melainkan agar tidak ada pelari yang terganggu.
Berlari berlawanan arah jarum jam.
Peraturan tidak tertulis di lintasan adalah lari berlawanan arah jarum jam. Untuk menghindari tabrakan, sebaiknya Anda mematuhinya. Bila ternyata kaidah yang berlaku adalah sebaliknya (searah jarum jam), sebaiknya patuhi juga.
Sekarang tinggal Anda pilih berlari di mana, di jalan raya atau lintasan atletik. Yang penting adalah mengikuti aturan dan norma yang berlaku baik di jalan raya atau di lapangan. [*]
“Karena ‘Sehat itu Gampang’ mari kita praktikan Olahraga, Diet dan Kesehatan Mental”