Pentingnya Vaksin Polio untuk Cegah Penyakit yang Tak Bisa Sembuh

1
header-img
  • Polio merupakan penyakit yang berasal dari virus dan tak dapat sembuh.
  • Sejak tahun 1995, Pemerintah Indonesia sudah mewajibkan penggunaan vaksin polio di masyarakat.

noDokter - Pemerintah Indonesia telah mewajibkan sejumlah vaksin untuk anak di bawah usia 2 tahun. Salah satunya adalah vaksin polio. 

Indonesia sudah mulai gencar memberikan vaksin polio sejak tahun 1995. Saat itu, virus penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan ini sedang marak terjadi di tanah air. 

Berkat gencarnya pemberian vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan label sudah bebas dari polio kepada Indonesia sejak tahun 2014. 

Namun, hingga kini, vaksin polio masih masuk dalam daftar wajib imunisasi pemerintah untuk bayi. 

Gejala Penyakit Polio

Polio merupakan penyakit menular yang menyerang sistem saraf dan berpengaruh pada sistem motorik. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot yang bersifat sementara, bahkan permanen. 

Virus ini bisa tersebar melalui makanan, minuman hingga tinja seseorang yang terinfeksi polio. Beberapa kasus juga menyebutkan, virus polio bisa tersebar melalui air liur ketika bersin atau batuk.

Kebanyakan, orang tidak menyadari bahwa Ia terinfeksi polio. Namun, ada beberapa gejala yang patut Anda waspadai Berikut daftarnya:

  • Demam 
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kaku di bagian leher
  • Nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai
  • Hilangnya refleks tubuh

Tak semua virus polio menyebabkan kelumpuhan, namun ada baiknya mewaspadai gejala-gejala tersebut jika terjadi pada Anda. 

Sejarah Vaksin Polio

Vaksin polio pertama kali dikembangkan oleh John Stalk pada tahun 1955. Pada tahun 1961, vaksin ini diberikan dalam bentuk obat tetes yang bisa langsung dikonsumsi.

Pemerintah Indonesia juga mulai menggunakan vaksin ini pada tahun 1995. Saat itu, vaksin ini termasuk ke dalam daftar wajib pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Hingga kini, vaksin polio di Indonesia masih masuk dalam daftar wajib imunisasi untuk anak. Vaksin ini memiliki dua bentuk yaitu secara oral dan suntik.

Prosedur Vaksin Polio

Vaksin Polio
Vaksin Polio Wajib Diberikan 4 Kali untuk Anak/Getty Images

Berdasarkan tabel imunisasi anak yang IDAI rilis pada tahun 2020, pemberian imunisasi ini berjumlah empat kali dalam kurun waktu di bawah 18 bulan. 

Adapun prosedur pemberiannya adalah sebagai berikut:

  • Usia 0-1 bulan
  • Umur 2 bulan 
  • Usia 3 bulan
  • Umur 4 bulan
  • usia 18 bulan (pengulangan)

Khusus untuk bayi di bawah usia 1 bulan, dosis ini diberikan secara oral (OPV). Sedangkan, bulan selanjutnya, bisa memilih antara oral atau suntikan (IPV).

Yang pasti, sebelum anak menginjak usia 18 bulan, sudah mendapatkan minimal 4 dosis vaksin polio. Jadwal pemberian vaksin ini juga biasanya bersamaan dengan jadwal imunisasi lainnya, seperti DPT.

Tak hanya bayi yang wajib menerima dosis imunisasi ini, orang dewasa juga bisa mendapat imunisasi ini. Ada beberapa kategori yang mewajibkan manusia dewasa mendapat suntikan polio, berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC).

  • Bepergian ke negara dengan angka polio tinggi.
  • Pekerja laboratirum dan menangani kasus yang mengandung virus polio.
  • Petugas kesehatan yang merawat pasien atau berhubungan dekat dengan penderita penyakit polio.

Penyakit polio memang sudah sangat jarang kita temui sekarang, namun, bukan berarti virusnya bisa terjadi di mana saja. Itu sebabnya, sangat penting untuk memberikan imunisasi polio.

Polio memang tidak dapat sembuh, namun kita bisa mencegahnya dengan pemberian imunisasi.

Sumber: Kementerian Kesehatan, Healthychildren.org, CDC, IDAI


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.