Olahraga Lari: Membantu Nikmati Hidup Lebih Lama

1
header-img
  • Olahraga lari terbukti lmengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, difabilitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
  • Secara spesifik, lari terkait erat dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 30 persen dan akibat kanker sebesar 23 persen.

noDOKTER— Olahraga lari itu umumnya gratis, tidak perlu alat. Berolahraga lari juga membuat kita bisa melihat pemandangan indah. Tak mengherankan bila lari menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia.

Jumlah pelari rekreasional selalu berlipat dari tahun ke tahun. Di Australia, misalnya, pelari rekreasional berlipat ganda dari tahun 2006 ke 2014. Dua tahun lalu, lebih dari 1,35 juta orang Australia  atau 7,4 persen populasi %berlari untuk rekreasi dan olah raga.

Tingkatkan kesehatan dan kurangi risiko kematian

Menurut Profesor Željko Pedišić dari Victoria University, Melbourne, Australia, penelitian mereka yang terbit di British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa lari dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko kematian setiap saat.

Dan kita tidak perlu melakukan lari cepat atau lari jauh untuk memperoleh manfaatnya.

Hasil penelitian

Riset Victoria University sebelumnya telah menemukan bahwa lari mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, difabilitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Lari juga meningkatkan ketahanan aerobik, fungsi jantung, keseimbangan, dan metabolisme.

Hal-hal ini adalah komponen penting dalam kesehatan kita secara keseluruhan. Jadi, tentu masuk akal bila lari terkait erat dengan peningkatan usia hidup. Tapi bukti-bukti ilmiah yang ada tidak konsisten mendukung kaitan ini.

Risiko kematian rendah

Kajian Prof Pedišić meringkas hasil 14 studi individual pada hubungan antara lari atau jogging dengan risiko kematian akibat berbagai sebab, penyakit jantung, dan kanker.

“Kami mengumpulkan data lebih dari 230.000 peserta penelitian, 10 persen di antaranya pelari,” kata Pedišić. Penelitian-penelitian ini melacak kesehatan para peserta selama 5,5 hingga 35 tahun. Selama periode penelitian ini, 29.951 peserta meninggal.

“Sewaktu kami mengumpulkan data dari penelitian, kami menemukan pelari memiliki risiko 27 persen lebih rendah terhadap kematian yang disebabkan oleh apa pun selama periode penelitian, ketimbang non-pelari.”

Secara spesifik, lari terkait erat dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 30 persen dan akibat kanker sebesar 23 persen.

Lebih banyak belum tentu lebih baik

Namun, kata Prof Pedišić, risetnya menemukan bahwa berlari sekali seminggu, atau 50 menit dalam seminggu, sudah dapat mengurangi risiko kematian kapan saja. Manfaat ini sepertinya tidak bertambah atau berkurang dengan seiring peningkatan porsi lari.

Tentu saja ini kabar baik bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk berolahraga. Tapi temuan ini juga sebaiknya tidak menghambat mereka yang senang berlari lebih lama dan lebih sering. Menurut Pedišić , mereka menemukan bahwa pelari “garis keras” (misalnya, rutin lari tiap hari atau empat jam dalam seminggu) memperoleh manfaat kesehatan.

Berlarilah dengan nyaman

Manfaat juga tidak meningkat dengan peningkatan kecepatan lari. Pedišić menemukan bahwa berlari dengan kecepatan antara 8 dan 13 kilometer per jam manfaatnya sama. Tampaknya berlari dengan kecepatan “yang paling nyaman untuk kita” adalah yang terbaik untuk kesehatan.

Tapi ingat, ada risikonya juga. Lari dapat mengakibatkan cedera akibat penggunaan berlebih (overuse). Cedera ini terjadi karena tekanan mekanis yang berulang-ulang pada jaringan tubuh tanpa waktu penyembuhan yang cukup.

Riwayat cedera dan durasi aktivitas yang lebih lama meningkatkan risiko. Kita bisa meminimalkan risiko dengan menghindari jalur lari yang tidak rata atau keras, alas kaki yang sesuai, dan tidak meningkatkan laju atau durasi lari tiba-tiba.

Yang penting, kami menemukan bahwa manfaat lari jauh lebih besar dari risiko yang dikaitkan. Durasi pendek dan kecepatan rendah saat berlari akan menurunkan risiko.

Saran bagi pemula

Mulailah pelan dan secara bertahap meningkatkan laju, durasi, dan frekuensi mingguan. Targetkan untuk berlari 50 menit setiap minggunya atau lebih, dan berlari pada kecepatan yang nyaman.

Pertahankan semangat, tapi jangan sampai lari hingga kehabisan tenaga. Manfaatnya akan sama, tidak peduli apakah kita lari dalam satu sesi atau kita bagi dalam beberapa sesi dalam seminggu.

Kalau tidak suka lari sendiri, cobalah bergabung dengan komunitas lari atau ikut kegiatan lari. Lari dalam kelompok dapat meningkatkan motivasi dan menjadi sarana sosial yang menyenangkan. [ ]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.