Myth Buster: Berbuka Puasa dengan yang Manis-manis

7
header-img
  • Makanan manis memang diperlukan saat berbuka puasa karena tubuh berada dalam keadaan kekurangan glikogen atau gula otot.
  • Mengonsumsi gula tambahan berlebih dalam satu waktu dapat membuat lonjakan gula darah yang signifikan.

noDokter - Sudah sangat umum di kalangan umat Islam bahwa berbuka puasa bagusnya dengan yang manis-manis. Oleh karena itu jajanan khas saat berbuka pada bulan suci Ramadan (Takjil) kebanyakan juga merupakan aneka jajanan tinggi gula. Lantas apakah benar makanan yang manis-manis semuanya baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa?

Maynanda Restu Buana

Entah Sejak kapan mulai populer pernyataan "Berbukalah dengan yang manis-manis". Mungkin saja sejak sebuah iklan sirup menggunakan tagline tersebut sampai-sampai banyak yang beranggapan bahwa ini merupakan ini seperti sebuah kewajiban bagi yang hendak berbuka puasa.

Yang pasti tagline tersebut bukanlah ungkapan Rasulullah. Adanya hanya hadits bahwa "Rasulullah Shalallahu Wassalam berbuka puasa dengan Ruthob (kurma muda), jika tidak ada Ruthob maka dengan Tamr (kurma matang), jika tidak Tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air". ~HR. Abu Daud.

Makanan manis memang diperlukan saat berbuka puasa. Karena saat berpuasa tubuh berada dalam keadaan kekurangan glikogen atau gula otot. Akan tetapi pemilihan makanan manis yang kaya akan gula tambahan sepertinya bukanlah pilihan yang ideal. Penyakit diabetes pun mengintai.

Biasanya Cepat Lemas

Mengonsumsi gula tambahan berlebih dalam satu waktu tanpa dibarengi dengan jenis nutrisi lain seperti protein dan lemak, dapat membuat lonjakan gula darah yang signifikan. Jadinya tubuh cepat berenergi tapi tidak lama setelahnya akan cepat lemas. Pasti kamu rasakan sendiri kan, saat tarawih lemes & ngantuk?

Tubuh mempunyai kemampuan homeostasis yang menjaga senantiasa berada dalam kondisi normal. Artinya lonjakan gula darah yang terlalu tinggi tersebut bukanlah suatu yang normal bagi tubuh. Jadi segera tubuh akan membuat gula darah tersebut menurun. Namun tidak semua tubuh memiliki kemampuan sempurna untuk melakukannya.

Jadi sebaiknya konsumsilah jenis gula alami seperti buah termasuk jus tentunya tanpa gula. Kandungan serat pada buah bisa membuat penyerapan gula menjadi bertahap, alhasil tidak terjadi lonjakan gula darah yang terlalu tinggi
Itu dia kekeliruan berbuka puasa yang sering kita temui. Persoalan mitos atau fakta kembali ke diri masing-masing. Sehat itu gampang, silahkan share jika orang lain pun butuh untuk tahu. [Maynanda Restu Buana]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.