Mungkinkah Melakukan Donor Darah Saat Pandemi?

- Pandemi membuat kita takut melakukan hal apapun, termasuk mendonorkan darah. Ada tanda tanya besar dalam benak kita, “Apakah aman?”
- Peminat menjadi pendonor darah pun menurun sejak pandemi, hingga kabarnya stok darah menipis di rumah sakit-rumah sakit.
noDokter - Donor darah menurut laman situs PMI adalah kegiatan menyumbangkan sebagian darah untuk mereka yang membutuhkan. Sumbangan ini berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Lalu bolehkan melakukan donor darah saat pandemi?
Syarat Pendonor
Untuk bisa melakukan donor darah, kita harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia 17 - 65 tahun
- Berat badan minimal 45 kg
- Tekanan darah:
Sistole: 100-170
Diastole: 70-100
- Kadar haemoglobin: 12,5g% s/d 17,0g%
- Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun)
Apa yang Membuat Kita Tak Bisa Jadi Pendonor?
Berikut adalah hal-hal yang membuat kita tak bisa mendonorkan darah kita:
- Punya penyakit jantung dan paru-paru.
- Menderita kanker.
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Mengidap kencing manis (diabetes militus).
- Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
- Menderita epilepsi dan sering kejang.
- Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
- Mengidap sifilis.
- Ketergantungan narkoba.
- Kecanduan minuman beralkohol.
- Mengidap atau berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS.
- Atas saran dokter untuk tidak menyumbangkan darah dengan alasan kesehatan.
Panduan Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, ketahui dulu ritual sebelum dan sesudah donor darah:
- Tidur minimal 4 jam sebelum donor.
- Makanlah 3-4 jam sebelum melakukan donor darah.
- Minum lebih banyak dari biasanya pada hari melakukan donor darah (minimal 3 gelas).
- Setelah melakukan donor darah, beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan yang disajikan di tempat donor darah, sebelum kembali beraktivitas.
- Kembali bekerja setelah melakukan donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan.
- Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam.
- Banyak minum hingga 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina.
Tips Bagi Kita yang Mau Donor Darah Saat Pandemi
Berikut tips buat kita yang ingin tetap melakukan donor darah saat pandemi:
- Pendonor tetap harus menjaga jarak.
- Para pendonor (juga petugas donor darah) harus selalu memakai masker.
- Pendonor harus harus mengisi formulir yang dapat memudahkan pelacakan jika di kemudian hari diketahui ada yang terpapar Covid-19.
- Jangan berdonor darah saat merasa kurang enak badan.
- Jangan datang berdonor darah dalam bentuk kerumunan.
- Tidak perlu banyak berbicara di ruangan saat melakukan donor darah.
Apakah mungkin mendonorkan darah saat pandemi? Jawabannya, adalah mungkin. Apakah aman? Itu semua tergantung individu masing-masing, apakah kita bisa menerapkan Protokol Kesehatan selama pandemi. Bukan hanya pendonor yang perlu patuh terhadap aturan di atas, tapi juga penyelenggara kegiatan donor darah, paling tidak ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian:
- Petugas donor harus selalu menggunakan sarung tangan.
- Petugas juga harus selalu memakai masker.
- Pastikan ventilasi ruangan untuk kegiatan donor darah terjaga baik. Pertukaran udara tidak terhambat.
- Tidak terlalu banyak bicara saat mengambil darah.
- Proses pengambilan darah sebaiknya di lokasi terbuka.
- Petugas donor darah membatasi jumlah pendonor di satu kesempatan yang sama agar tidak terjadi kerumunan. (*)
Photo by Pranidchakan Boonrom from Pexels