Mindset Sehat Mental ala Karen Horney

33
  1. Menurut teori tersebut kata 'seharusnya' bisa berbahaya sebab bisa berdampak menjadi beban ekspektasi.
  1. Ketika ekspektasi tidak sesuai akhirnya muncul yang namanya tidak percaya diri dan berpikir berlebihan.

noDokter – Alasan utama overthinking dan insecure biasanya tidak jauh-jauh dari bagaimana mindset dan pemilihan kata-kata kita. Pastikan Anda simak pembahasan Evan dari Satu Persen tentang konsep kata “seharusnya” yang malah bawa dampak negatif ke diri kita.

Anda mungkin pernah merasakan banyak orang lain yang jauh lebih sedih, lebih stres, lebih buruk kondisinya dari Anda. Melihat fakta ini membuat kita merasa ‘seharusnya’ kita bahagia. Tapi ternyata hasilnya tidak begitu. Akhirnya banyak dari kita untuk positif thinking biar merasa bahagia. Masalahnya ketika hal itu tidak tercapai dan tidak lebih bahagia malah membuat Anda semakin tertekan.

Karen Horney, salah satu psikolog dari Jerman yang juga pemilik psyhco analysis, mempunyai sebuah teori yang bisa dipakai untuk mengatur kesehatan mental. Dia menyusun pemahaman tentang Tyranny of Should. Pada teori ini Karen mengatakan kalau manusia itu selalu punya dua sisi. Satu sisi ada sosok yang menurut seseorang ideal atau sosok yang ingin mereka capai, di sisi lain adalah diri mereka yang sebenarnya.

Menurut teori tersebut kata 'seharusnya' bisa berbahaya bagi seseorang sebab bisa berdampak menjadi beban ekspektasi. Ketika ekspektasi atau harapan ini tidak sesuai akhirnya muncul yang namanya tidak percaya diri dan berpikir berlebihan. Ada satu hal yang bisa kita ambil dari teori Karen Horney adalah tidak membiarkan diri sendiri jatuh dalam sebuah ekpektasi yang terlalu tinggi. Kemudian pada akhirnya tidak tercapai.

Bagaimana cara mengatasinya?

Pertama, pahami kata ‘seharusnya’ itu. Ketika pikiran tentang seharusnya itu muncul, jangan lupa untuk mengatur diri dan tanyakan ke diri sendiri. Mengapa Anda merasa harus? Kita sering lupa sebenarnya apa sih yang kita mau. Jadi kita bisa menggali lagi apa yang sebenarnya kita mau.

Kedua adalah ubah kata ‘seharusnya’ itu menjadi kata yang lain. Misalnya dengan kata ‘gue bisa’. Ganti kata ‘seharusnya’ dengan action. ‘Gue bisa melakukan ini biar bisa happy’. Dengan begitu membuat Anda bisa bisa memiliki kontrol berbeda dengan kata ‘seharusnya’ yang mencerminkan Anda tidak punya kontrol.

Ini hanyalah sedikit cara untuk mengubah mindset. Yuk kita simak terus videonya. [*]

——————-

Satu Persen – Indonesian Life School

Satu Persen adalah perusahaan startup pendidikan Indonesia yang fokus pada kesehatan mental, pengembangan diri, pendidikan kecakapan hidup. Juga memberikan layanan berupa Konsultasi dengan Mentor, Konseling dengan Psikolog, Webinar, dan Kelas Online. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan kami, Anda dapat mengunjungi https://satupersen.net/

E-Mail: [email protected]

E-Mail for Partnership: [email protected]

Instagram: @satupersenofficial

Podcast: Satu Persen Podcast

Twitter: @satupersen_id

Facebook: Satu Persen

Customer Service: Phone: (+62)6287771630283


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.