Carbo Loading, Atlet Perlu Tapi Tidak Semua Orang?

2
header-img
  • Carbo loading perlu untuk atlet olahraga ketahanan pada saat akan menghadapi perlombaan.
  • Kita yang awam, meskipun menyukai olahraga, relatif tidak memerlukan carbo loading. Bila memaksakan, justru akan mengganggu tubuh kita.

noDokter - Jika Anda penggemar olahraga dan menjalani gaya hidup aktif, kemungkinan besar Anda pernah mencoba carbo loading pada suatu saat. Mungkin untuk mempersiapkan sebuah acara besar, umumnya sebuah perlombaan yang memerlukan ketahanan dan kekuatan otot.

Kita bisa melihat alasannya dengan jelas. Carbo loading atau pemuatan karbohidrat merupakan strategi efektif. Para atlet yang sangat membutuhkan daya tahan lama, sering melakukannya. Ini sangat umum di antara pelari jarak jauh.

Bila sebenarnya tak diperlukan tubuh, keseringan carbo loading bisa memungkinkan kelebihan berat badan.

Mengapa perlu?

Orang menamakan teknik ini carbo-loading karena caranya mengharuskan seseorang untuk makan banyak karbohidrat dalam bentuk nasi, pasta, kentang, atau roti. Strategi ini tujuannya memaksimalkan simpanan glikogen di otot dan hati kita untuk memproduksi energi.

Ide di balik pemuatan karbo, bahwa hal itu dapat dengan mudah meningkatkan jumlah glikogen yang dapat Anda simpan di sel tubuh, jika melakukannya dengan benar.

Bagi siapa saja yang membutuhkan daya tahan lama, yaitu atlet triathlon atau pelari maraton, ini kabar yang menggembirakan karena lebih banyak memanfaatkan glikogen yang disimpan setara dengan memiliki lebih banyak akses ke bahan bakar tubuh.

Ini berarti mereka bisa berlari lebih lama, atau tampil lebih banyak tanpa mudah lelah.

Apakah semua orang perlu?

Pemuatan karbo jelas bukan untuk semua orang, meskipun efektif untuk orang lain. Menurut Dr Jaime Schehr, strategi ini hanya cocok untuk atlet olahraga ketahanan, dan oleh karena itu tidak untuk semua orang.

Apalagi bagi mereka yang baru mengenal olahraga dan masih mencoba berbagai hal. Pasalnya, apa yang Anda lakukan mungkin akan mengejutkan tubuh Anda, dan malah membuat tubuh terganggu.

“Aturan umum saya, jika perlombaan akan berlangsung lebih dari dua jam, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari carbo loading,” kata Schehr. “Namun, saya hanya merekomendasikan ini untuk orang yang biasa melakukan perlombaan jarak jauh, dan ingin mencoba metode alternatif untuk mengisi bahan bakar mereka untuk kompetisi. Bukan buar para pembalap atau pelari baru.”

Schehr bahkan merekomendasikan, jika kita bukan atlet olahraga ketahanan, kita harus menghindari pemuatan karbo. Selain tubuh tidak membutuhkannya, hal itu justru dapat dengan mudah merusak kesehatan tubuh kita.

Nah, artinya, jangan mudah tergoda trend. Selalu pikirkan kemaslahatan dan sisi negatifnya. (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.