Mengajari Anak Naik Sepeda Gampang-gampang Susah

1
header-img
  • Membelikan anak sepeda pertama dan mengajarinya seperti sebuah ritual bagi orang tua.
  • Sepeda mahal belum tentu yang terbaik. Iringi dengan menumbuhkan kesenangan pada sepeda.

noDokter - Membelikan anak Anda sepeda pertama yang layak dan mengajari mereka bersepeda seperti sebuah ritual bagi orangtua. Tak hanya manfaat fisik, juga kesehatan mental serta pembelajaran sarat makna.

Menurut Journal of Pediatric Psychology keterampilan bersepeda bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan kepekaan panca indera si kecil. Tentunya selain keseimbangan tubuh, anak jadi lebih bisa melatih konsentrasinya karena mesti fokus saat bersepeda nanti.

Sebelum melatihnya anak bersepeda, Anda juga harus menentukan pilihan sepeda terbaiknya. Beda dengan sepeda dewasa yang hanya memperhitungkan rangka saja, memilih sepeda anak mesti disesuaikan dengan beberapa faktor lainnya, baik usia maupun kebutuhan si kecil.

Banyak sepeda murah yang terlalu berat untuk diseimbangkan oleh kebanyakan anak tanpa stabilisator. Rangka biasanya terbuat dari baja yang akan digambarkan sebagai "tangguh" atau "kuat", tetapi dengan berat 10kg atau lebih untuk roda 14 inci, sebaiknya dihindari.

1. Sesuaikan dengan tubuh anak

Pemilihan sepeda menjadi salah satu hal yang diutamakan. Beban tubuh dengan beban sepeda haruslah lebih rendah sehingga si Kecil bisa mengendalikan sepeda dengan baik. Untuk menemukan ukuran yang tepat, perhitungkan tinggi dan panjang serta cocokkan dengan ukuran roda. Produsen dan pengecer akan memiliki panduan ukuran untuk membantu.

Pilihlah sepeda yang tidak terlalu tinggi, sehingga kaki anak masih bisa menapaki tanah. Jadi saat kehilangan kendali, ia bisa bertumpu langsung pada kaki agar tidak terjatuh.

Pastikan juga untuk mendapatkan ban yang sesuai dengan medan yang akan dijalani si anak. Opsi yang lebih ramping untuk berkendara di jalan yang mulus dan ban yang lebih lebar jika berencana untuk bersepeda di jalan tanah atau setapak.

2. Beri penjelasan fungsi sepeda

Berikan pengetian tentang fungsi-fungsi dari setiap perangkat sepeda. Tak perlu terlalu detil, tetapi hanya memberikan pemahaman tentang perangkat sepeda, seperti fungsi pedal, rem, roda dan sebagainya. Ajarkan posisi yang baik saat bersepeda, sikap tubuh, cara duduk, posisi kaki saat mengayuh dan menahan beban tubuh dan sepeda serta tangan saat mengerem.

3. Siapkan perangkat keamanan

Sebaiknya siapkan pengamanan maksimal bagi si kecil. Misalnya menggunakan helm yang tepat sesuai usia dan ukurannya, memakai sepatu yang pas, serta pelindung lutut dan sikut untuk meminimalkan cedera.

4. Cari lapangan

Cari tempat yang aman misalnya di lapangan dengan rumput yang baik sehingga bisa menjadi bantalan ketika jatuh. Dengan belajar di tanah berumput, ia akan lebih mudah menjaga keseimbangannya tanpa cemas. Selain itu, carilah tempat aman yang lapang dan luas agar anak tidak menabrak benda lain di sekitarnya atau tidak tertabrak kendaraan lain.

5. Motivasi

Ceritakan pada anak pengalaman Anda belajar naik sepeda dulu. Jangan lupa untuk menyelipkan bagian menariknya seperti bisa berkeliling bersama teman dan menikmati angin sepoi-sepoi dari atas sepeda.

Selain itu ceritakan juga bahwa jika anak naik sepeda, kesehatan tubuhnya akan terjaga tanpa kelelahan. Dengan begitu, Si Kecil pasti akan lebih siap dan bersemangat untuk mencoba sepedanya. Ajak anak Anda memulai perjalanan dengan pedal penuh dengan sepeda keseimbangan.

6. Dampingi hingga percaya diri

Berikan kepercayaan diri pada anak. Salah satu caranya dengan meyakinkannya bahwa Anda akan selalu memegangi sisi samping sepeda atau belakang sepeda. Kalau sudah begitu, ketakutan si Kecil akan memudar dan ia bisa mulai belajar sepeda dengan tenang dan tidak gugup.

Beri instruksi dan semangat. Saat anak terjatuh, berikan semangat agar ia mau melanjutkan usahanya. Jangan marah bila si Kecil jatuh atau menabrak sesuatu. Besarkan hatinya agar mau terus belajar bersepeda.

7. Ajak teman main

Biasanya jika melihat teman sebayanya juga menggunakan sepeda, Si Kecil pasti tidak mau kalah dan termotivasi. Ajari mengayuh sepeda sedikit demi sedikit. Hal ini penting agar anak terbiasa mengayuh sepeda, sehingga orang tua tidak perlu selalu mendorongnya dari belakang.

8. Roda tambahan jika belum mampu

Tak perlu berambisi anak lancar naik sepeda dalam waktu 1-2 hari, biarkan si Kecil merasakan sensasi secara perlahan. Bila sudah menemukan keseruan dan keberanian, dengan sendirinya dia bisa lancar bersepeda. Berikan roda tambahan jika perlu. Setelah mulai mahir, copot salah satunya dan ketika sudah berani, copotlah kedua roda tambahan itu. [*]

Foto: Canada.com


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.