Lari Saat Puasa? Tak Usah Takut Lelah, Ikuti 5 Tips Ini!

- Kurangi frekuensi lari saat berpuasa agar tubuh tidak cedera dan terluka.
- Jangan lupa perbanyak konsumsi air putih saat waktu berbuka dan sahur.
noDokter - Puasa seharusnya tidak menjadi halangan bagi kita semua untuk tetap berolahraga, termasuk lari. Namun, karena banyak yang menganggap bahwa olahraga yang satu ini bisa mengganggu ketahanan saat berpuasa, banyak orang yang malah jadi khawatir dan ikut meninggalkan rutinitas yang satu ini.
Padahal, ada beberapa tips yang bisa Anda coba agar bisa tetap melakukan aktivitas lari saat puasa. Berikut 5 tips yang bisa menunjang kegiatan lari saat Anda puasa.
1. Minum Banyak Air Putih Saat Sahur dan Berbuka
Pertama, tentu saja Anda harus memastikan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik. Kita tentu tidak bisa minum setiap saat ketika lari saat puasa.
Maka dari itu, pastikan Anda mendapat pasokan air yang mencukupi saat sahur dan berbuka puasa. Selain minum air putih, asupan cairan juga bisa didapat dari buah-buahan kaya serat.
Untuk menghindari dehidrasi berlebih, Anda bisa berlari pada sore hari menjelang berbuka puasa, antara pukul 16.30-18.00.
2. Atur Pernapasan Sebaik Mungkin
Kedua, aturlah pernapasan untuk mengendalikan pasokan oksigen. Ketika Anda lari saat puasa, usahakanlah bernapas melalui hidung dan mulut.
Hal tersebut dapat memastikan pasokan oksigen yang banyak ke otot saat berlari. Mengambil napas lewat pernapasan perut juga dapat mencegah masalah umum bagi pelari, seperti side stitches atau nyeri yang menusuk pada perut bagian bawah tulang rusuk.
3. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan

Ketiga, jangan lupa biasakan pemanasan dan pendinginan. Ketika melakukan pemanasan, tubuh akan mendapat “sinyal” untuk siap menerima perubahan fisik dan mental saat berlari.
Pemanasan yang dilakukan secara perlahan dan efektif dapat meningkatkan detak jantung dan meminimalisir stres yang terjadi pada jantung saat berlari. Pendinginan juga mesti dilakukan untuk menurunkan tingkat detak jantung dan tekanan darah secara bertahap.
Sebagai pendinginan, akhiri kegiatan lari dengan berjalan kaki selama lima menit. Dengan begitu, tubuh dan jantungmu tidak akan “kaget” dengan kondisi tubuh yang tiba-tiba berhenti berlari.
4. Kurangi Frekuensi Lari
Keempat, sekaligus yang terpenting, adalah jangan berlebihan ketika berlari di bulan puasa. Kenali kondisi dan kapasitas tubuh sendiri, jangan terlalu ambisius untuk menaklukan jarak tempuh.
Jika ingin meningkatkan jarak tempuh setiap harinya, lakukanlah secara perlahan dengan tidak mengambil selisih jarak yang ekstrem. Selain untuk menjaga kondisi tubuh yang sedang berpuasa, cara ini juga dapat menghindari tubuhmu dari risiko cedera yang fatal.
5. Gunakan Outfit yang Menunjang
Kelima, gunakan outfit yang nyaman dan dapat memaksimalkan gerakan larimu. Tak dapat dipungkiri, outfit yang dapat menunjang fungsi dan kenyamanan tentu dapat memaksimalkan kegiatan berlari.
Berlari saat berpuasa dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Selain membantu membakar kalori dan membantu penurunan berat badan, berlari dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda dan memperbaiki kesehatan jantung dan paru-paru. Berlari juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, berlari dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda, sehingga membantu Anda mengatasi tantangan fisik dan mental selama bulan puasa. Namun, pastikan untuk berolahraga dengan bijak dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasar atau tidak yakin apakah Anda aman untuk berolahraga selama puasa.