Lakukan 4 Tips Ini Ajak Anak Latihan Bela Diri

13
header-img
  • Latihan bela diri akan mengajarkan anak lebih berani dan percaya diri.
  • Tak hanya di studio (dojo), nilai-nilai yang dilatih dalam bela diri diajarkan juga di rumah.

noDokter Ingin anak Anda lebih berani? Latihan bela diri bisa jadi pilihan. Apalagi di saat banyak kasus perundungan atau bully di kalangan anak-anak. Sebagai orangtua, tentu kita merasa khawatir. Makanya, tak jarang di antara kita yang mulai mengenalkan anak dengan latihan seni bela diri.

Namun, mengenalkan anak berlatih bela diri tak selamanya mulus. Karena hal itu merupakan pengalaman baru buat mereka, juga bertemu dengan orang-orang baru. Bukan tak mungkin anak akan menarik diri atau malah menarik diri.

Lantas, bagaimana cara agar anak mau berlatih bela diri? Empat tips ini bisa Anda coba untuk mengajak anak berlatih bela diri:

1. Pilih Bela Diri yang Tepat

Saat ini sudah cukup banyak pilihan seni bela diri, mulai karate, pencak silat, judo, taekwondo, muay thai, wushu, aikido, dan lain sebagainya. Semua tentu baik untuk diikuti. Tapi ada baiknya kita memilihkan seni bela diri yang pas buat anak, terutama berkaitan juga dengan kondisi kesehatannya.

Asal tahu saja, setiap bela diri punya ciri khas. Misalnya karate, yang banyak menggunakan tendangan dan pukulan. Terus taekwondo lebih dominan dengan gerakan kaki, atau aikido yang banyak melatih pertahanan atau teknik menyerang tangan kosong dari jarak dekat. Nah, dari situ kita bisa memilihkan, mana seni bela diri yang pas buat anak kita.

2. Beri Semangat

Namanya juga anak-anak, mungkin rasa percaya diri dan keberaniannya belum terlalu tinggi untuk memulai berlatih bela diri. Di situlah peran kita sebagai orangtua, dengan memompa semangatnya untuk berlatih. Upayakan agar anak tak gugup saat memasuki kelas pertamanya di studio bela diri.

Namun yang harus kita catat, dorongan semangat yang kita berikan tetap harus memerhatikan antusiasme anak untuk latihan. Jangan sampai kita malah terjebak jadi memaksa anak untuk berlatih bela diri. Kita harus bisa mengukur sampai batas apa melihat anak tetap memiliki ketertarikan untuk berlatih bela diri.

3. Gabung Grup Pertemanan

Jika anak sudah nyaman berlatih bela diri, saatnya kita mempertahankan ketertarikan anak untuk terus menekuni apa yang dia mulai. Salah satunya bisa dengan menyarankan anak bersosialisasi atau bergabung dengan grup pertemanan baru di tempat latihan bela diri. Tujuannya agar anak semakin senang berlatih dan memperluas persahabatannya.

Bergabung dengan grup pertemanan baru membuat anak berlatih berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang baru, belajar bekerja sama, mengasah kepedulian, dan tentu saja saling berbagi. Menariknya, bergabung dengan grup pertemanan meminimalisir kemungkinan anak kita jadi korban bully, yang biasanya dialami si penyendiri.

4. Tanamkan Percaya Diri

Latihan bela diri tak hanya terpaku di studio latihan (dojo) saja, tapi juga di keseharian. Nilai-nilai yang ditanamkan saat latihan, akan sangat berguna buat anak kita jika terus diasah di luar studio. Salah satunya dengan terus melatih kepercayaan diri anak.

Kita harus yakinkan anak bahwa memiliki kemampuan bela diri adalah sesuatu yang istimewa, sehingga harusnya anak tak lagi minder. Dia harus dilatih untuk lebih percaya diri, hingga akhirnya tampil lebih berani. (*)

Photo by Freepik


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.