Kenali Jenis Gula dan Manfaatnya

1
header-img
  • Pintar memilih jenis gula bisa mengantisipasi kita dari penyakit berbahaya seperti obesitas dan diabetes.
  • Meski memiliki nutrisi yang kaya, konsumsi gula sebaiknya tetapi dibatasi hingga 50 gram saja dalam satu hari.

noDokter – Gula merupakan pemanis alami untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman. Menariknya gula punya seribu wajah, tak hanya berupa gula pasir yang selama ini kita kenal bahkan kita gunakan di rumah. Nyatanya ada banyak macam gula dengan manfaatnya yang berbeda pula bagi tubuh. Mana yang lebih sehat, ya?

1. Gula Pasir

Gula pasir berasal dari air tebu yang direbus hingga mengental lalu mengalami proses penghalusan hingga menjadi butiran gula. Jenis gula ini mengandung karbohidrat yang akan berubah menjadi gula darah kemudian menjadi energi yang tersimpan dalam otot. Dengan begitu kita akan punya energi yang cukup untuk melaksanakan beragam aktivitas.

Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk mengonsumsi gula tak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan gula per hari. Jika mengonsumsi gula pasir berlebih dapat mengganggu mekanisme jantung, membebani kerja pankreas, hingga menyebabkan penimbunan gula yang akan menjadi gula darah serta lemak yang akan mencetuskan penyakit diabetes atau kencing manis. 

Gula pasir juga memiliki indeks glikemik yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah di tubuh dengan cepat. Kita yang punya penyakit kencing manis, tentu harus hati-hati.

2. Gula Merah

Gula merah atau gula jawa merupakan salah satu pemanis tradisional. Jenis gula ini terbuat dari air nira atau air buah aren yang melalui proses perebusan hingga berubah kecokelatan. Tak hanya manis, gula jawa memberikan sejumlah kandungan nutrisi penting buat tubuh. Seperti vitamin C, kalium, fosfor, magnesium, kalsium, dan zat besi. Selain itu, gula merah bisa membersihkan racun-racun dari darah dan berfungsi mendetoks pencernaan. 

Meski demikian tetap saja pankreas mempunyai batas kemampuan saat mengubah gula menjadi energi, sehingga konsumsi gula tetap harus Anda batasi.

3. Brown Sugar

Dalam proses pembuatannya jenis gula ini mendapat tambahan molase sehingga warnanya kecokelatan seperti gula palem, memiliki wangi caramel, dan rasa yang legit. Meski begitu, rasa brown sugar tidak semanis gula pasir. 

Meskipun hanya dalam kadar yang rendah, brown sugar mengandung kalium yang dapat menjaga tekanan darah tetap stabil, kalsium yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, dan zat besi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin serta membantu proses metabolisme tubuh.

Meski brown sugar memiliki kandungan nutrisi dan manfaat yang lebih baik daripada gula pasir, jangan mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab, kandungan kalori pada brown sugar tidak jauh berbeda dengan gula pasir. Jadi, bila Anda konsumsi berlebihan, tetap bisa menyebabkan obesitas.

4. Gula Batu

Gula batu berbentuk seperti kristal berukuran sedang yang terbuat dari larutan air tebu yang direbus bersama air. Jenis gula yang satu ini memiliki tekstur yang sangat keras dan tidak mudah larut dalam air.

Di Indonesia, gula batu sering menjadi pemanis pada teh atau mengonsumsinya langsung sebagai penawar rasa pahit setelah meminum obat atau jamu tradisional.

Karena berasal dari substansi yang sama dengan gula pasir, maka kandungan nutrisi gula batu hampir sama dengan gula pasir, yaitu jenis gula sukrosa. Meski begitu, gula batu lebih baik untuk pankreas ketimbang gula pasir.

Akan tetapi, gula batu memiliki kandungan pati, serat dan gula dalam jumlah yang cukup tinggi. Sehingga tetap berisiko mencetuskan obesitas atau kencing manis. Bahkan, bisa merusak gigi jika gemar mengunyah atau memakan langsung gula batu. 

5. Gula Palem

Gula ini berasal dari nira atau sari batang tumbuhan keluarga palem-paleman. Bentuk seperti gula pasir, berwarna cokelat, dan memiliki aroma yang khas. 

Gula palem memiliki kandungan sukrosa hingga 70 persen dan gula invert (campuran glukosa dan fruktosa) sekitar 10 persen. Selain komposisi tersebut, gula palem juga mengandung protein dan sejumlah mineral, seperti fosfor, tembaga, kalsium, kalium, magnesium, natrium, zat besi, zinc, serta mangan meski dalam jumlah yang sedikit.

Dari kandungan nutrisinya tersebut, gula palem dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti mencegah munculnya anemia, meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta bisa jadi lebih baik bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah.

Nah, jadi gula mana yang akan kita pilih? (*)

Photo by Suzy Hazelwood from Pexels


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.