Kapan Waktu Terbaik Latihan Lari?
- Waktu terbaik untuk berlari menyesuaikan dengan jam kerja tubuh, sehingga bisa meraih hasil maksimal.
- Suhu inti tubuh berada pada puncaknya pukul 5 hingga 7 malam, dan menurun ketika kita mulai tertidur.
noDokter – Siapa pun tahu, lari pagi merupakan olahraga yang sederhana namun bisa mendatangkan hasil maksimal. Itu sebabnya, olahraga ini cukup disenangi banyak orang. Mulai yang ingin menghilangkan depresi, membentuk postur tubuh ideal, hingga berniat menurunkan berat badan. Tapi untuk mendapatkan hasil maksimal itu, kapan waktu terbaik latihan lari?
Pakar kesehatan berpendapat, manfaat maksimal dari olahraga lari kita peroleh dengan mengikuti ritme sikardian alias jam kerja tubuh. Sebisa mungkin kita menyesuaikan dengan pola kenaikan dan penurunan suhu inti tubuh, tingkat hormon, kapasitas pernapasan, reflek dan kekuatan, serta simpanan energi.
Asal tahu saja, suhu inti tubuh berada pada puncaknya pukul 5 hingga 7 malam, dan menurun ketika kita mulai tertidur. Titik terendahnya pada pukul 5 pagi. Jika kita berlari saat suhu inti tubuh tinggi, manfaatnya akan terasa seperti peningkatan aliran darah, nutrisi untuk otot dan oksigen lebih banyak, dan lainnya.
Agar lebih jelas, berikut ini waktu terbaik latihan lari untuk Anda:
#1. Pagi Hari
Lari di pagi hari selama ini jadi favorit banyak orang. Alasan utamanya karena udara masih bersih dan masih bebas dari hiruk-pikuk lalu lintas, serta matahari berlum terlalu terik. Alasan yang sama juga berlaku untuk olahraga lain, seperti bersepeda misalnya.
Keuntungan lari pagi juga cukup efektif menurunkan berat badan, apalagi jika kita berlari sebelum sarapan. Alasannya, karena saat kita berlari tubuh membakar lemak tanpa ada protein dan karbohidrat.
Selain itu, berlari di pagi hari juga efektif membangun otot. Karena pada jam 05.30-08.00 hormon pertumbuhan otot (tertosteron) akan mencapai puncaknya, namun harus disusul dengan sarapan kaya protein setelah lari.
Satu lagi keuntungan lari pagi, yaitu bisa mengurangi stres. Saat lari kita melepaskan hormon endorfin yang mampu mengurangi depresi. Tak cuma itu, saat berlari di antara pukul 06.00-08.00 dapat menurunkan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi.
#2. Siang Hari
Pilihan lari pada siang hari dilakukan oleh kita yang merasa tubuh masih belum terlalu lelah untuk berlari, apalagi kita juga sudah punya bekal energi dibandingkan pagi hari. Untuk latihan lari yang intens, siang hari jadi pilihan sebagian orang. Terutama yang ingin melatih kecepatan berlari.
Masalahnya, lari pada siang hari kita akan berhadapan dengan matahari yang terik dan situasi yang cukup ramai. Sementara jika lari setelah makan siang, harus perhitungkan waktu agar tubuh mencerna makanan kita untuk menghindari masalah pencernaan. Paling tidak butuh waktu 1,5-2 jam untuk mulai berlari setelah kita makan siang dengan porsi besar.
#3. Sore Hari Hingga Malam
Banyak yang menyebut, sore hari merupakan waktu terbaik untuk olahraga lari. Alasan utamanya, karena suhu inti tubuh, kadar hormon, kapasitas pernapasan, dan reflek kita bekerja pada puncaknya. Suhu inti tubuh yang lebih tinggi akan melebarkan pembuluh darah, sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otot lebih baik.
Lari sore memang lebih baik ketimbang pagi hari, jika tujuan latihan kita untuk membangun otot. Saat berlatih, rasio testosteron dan kortisol lebih optimal untuk pertumbuhan otot. Apalagi jika kita berlari pada sore hari dan rute menanjak.
Latihan berlari pada sore hari juga memungkinkan kita berlari lebih jauh dan lama, karena kita punya cukup bahan bakar energi. Selain itu, kekuatan dan fleksibilitas otot juga berada pada puncaknya, sehingga menurunkan risiko cedera.
Keuntungan yang sama juga kita peroleh jika berlari malam, yang bisa membantu menurunkan tekanan darah, dan juga membangun otot tubuh.
Nah, Anda mau lari jam berapa? (*)
Photo by Cameron Venti on Unsplash