Jangan Gunakan Jam Tangan di Lengan Akses Cuci Darah

- Pasien gagal ginjal kronis yang memiliki AV shunt, sebaiknya tidak menggunakan aksesoris dan pakaian ketat.
- Operasi AV shunt di pergelangan tangan dengan anestesi lokal pada orang dewasa.
Oleh: dr Abed Nego Okthara Sebayang
AV SHUNT atau orang awam lebih mengenal operasi cimino adalah prosedur operasi kecil untuk menghubungkan pembuluh arteri dengan pembuluh vena. Pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh akan disatukan dengan pembuluh vena yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Operasi atas dasar indikasi sebagai akses cuci darah atau hemodialisa pada pasien dengan gagal ginjal kronis.
Operasi AV shunt dilakukan di daerah pergelangan tangan. Pada orang dewasa biasa dengan anestesi lokal sehingga memberikan sensasi mati rasa di daerah operasi. Pada anak kecil atau tidak koperatif dengan anestesi umum sehingga anak dalam keadaan tertidur saat operasi berlangsung. Prosedur ini biasa berlangsung kurang lebih 1 jam setelah itu pasien mendapat observasi dan boleh pulang.

dr Abed Nego Okthara Sebayang
Akses cuci darah ini tidak dapat langsung kita gunakan. Cimono membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan untuk “matang”. Oleh sebab itu, prosedur ini wajib dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Setelah operasi, ada beberapa hal yang harus pasien taati agar akses darah tersebut dapat terawat dengan baik.
Seperti menjaga luka operasi tetap kering sampai benar-benar sembuh, mengonsumsi obat-obatan dari dokter, hingga istirahat yang cukup. Juga memposisikan lengan lebih tinggi daripada kepala dan latihan meremas bola karet untuk mematangkan ciminonya. Selain itu ada satu hal yang menarik dalam merawat cimino yakni tidak boleh untuk memakai aksesoris. Misalnya jam tangan atau pakaian ketat pada daerah cimino, mengapa?
Penggunaan Aksesoris
Menggunakan aksesoris seperti jam tangan, gelang dan pakaian ketat mungkin bagi sebagian orang menjadi penting untuk menjaga penampilan. Namun bagi pasien gagal ginjal kronis yang sudah memiliki akses cuci darah (AV shunt) sebaikanya tidak menggunakan aksesoris dan pakaian ketat.
Seperti yang dibahas sebelumnya, akses cuci darah harus mengalami pematangan (maturitas) sebelum dapat kita gunakan. Beberapa hal yang kita butuhkan dalam proses pematangan ini adalah aliran darah yang harus terjaga lancar. Pasien dapat memantau aliran darah tersebut lancar dengan cara meraba daerah di sekitar operasi apakah terdapat getaran “thrill”. Jika masih terdapat thrill yang kuat berarti aliran darah pada akses cuci darah masih cukup baik.
Pada kondisi terpasang aksesoris seperti jam tangan, gelang dan pakaian ketat terutama di lengan akan terhambai oleh benda tersebut. Hal ini akan berdampak terjadinya hambatan aliran darah pada akses cuci darah. Sehingga dapat menghambat maturitas akses cuci darah tersebut dan berisiko tidak dapat digunakan di kemudian hari.
Selain itu, aliran darah juga akan semakin mengecil dan menyulitkan tenaga medis dalam melakukan penusukan. Juga dapat meningkatkan risiko untuk dilakukan penusukan di daerah lainnya. Jika maturitas akses cuci darah gagal, dokter mungkin memilih opsi melakukan operasi ulang di tempat lain untuk membuka akses baru. Hal ini jelas sangat merugikan pasien.
Selain anjuran tidak menggunakan aksesoris dan pakaian ketat perawatan akses cuci darah seperti menjaga kebersihan akses, melatih dengan bola karet dan menjaga luka tetap kering sampai sembuh juga sangat pentin untuk mendapat perhatian. [*]
* Dokter Internship, Setio Husodo Hospital, Kisaran, Sumatera Utara, Indonesia