Ini Cara Menghindari Risiko Cedera Bela Diri

1
header-img
  • Berbeda dengan olahraga lainnya, bela diri memang menuntut gerakan yang maksimal dan cepat dari seluruh bagian otot dan tubuh.
  • Bela diri bisa menjadi sebagai bekal untuk melindungi diri dari berbagai tindak kejahatan yang mungkin terjadi.

noDokter - Olahraga bela diri memang penuh risiko dengan berbagai kemungkinan cedera. Namun, bukan berarti Anda harus mengurungkan niat belajar beladiri atau malas-malasan untuk belatih. Cedera bela diri tentu saja dapat kita hindari.

Berbeda dengan olahraga lainnya, bela diri memang menuntut gerakan yang maksimal dan cepat dari seluruh bagian otot dan tubuh. Selain itu juga mengharuskan kontak fisik penuh (full body contact), penggunaan senjata atau alat bantu yang membutuhkan banyak pergerakan sehingga sangat rentan menyebabkan berbagai macam cedera.

Risiko cedera memang tinggi karena latihan bela diri harus melakukan berbagai teknik gerakan seperti memukul, menendang, menangkis, mengelak melompat, berguling dan berbagai teknik lainnya. Selain bisa menyakitkan dan membuat tidak nyaman, efek cedera ini dapat terasa dalam jangka waktu panjang.

Meskipun berisiko tinggi, olahraga bela diri banyak menjadi pilihan karena selain membantu tubuh lebih bugar, stamina lebih baik serta kemampuan teknik dan kekuatannya ini bisa bermanfaat untuk menjaga keselamatan diri. Bela diri sering digunakan sebagai bekal untuk melindungi diri dari berbagai tindak kejahatan yang mungkin terjadi.

Cedera otot dan sendi

Cedera otot dan sendi menjadi cedera yang paling sering terjadi dalam aktivitas olahraga bela diri. Ada beberapa risiko cedera yang mungkin dialami para pelaku olahraga bela diri. Di antaranya, terkilir atau keseleo yang dapat terjadi pada anggota gerak seperti kaki, tangan, siku, serta daerah sendi lain. Selain itu juga bengkak atau memar bahkan robek yang mengakibatkan kerusakan pada otot.

Risiko lainnya adalah cedera kepala dan yang lebih buruk lagi adalah gegar otak. Yang juga sering terjadi saat latihan bela diri adalah dislokasi dan patah tulang yang mungkin saja terjadi di paha, lengan, maupun tulang kecil seperti jari, persendian, dan sebagainya.

Karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum latihan bela diri agar terhindar dari cedera di antaranya:

1. Cek kondisi tubuh

Sebelum latihan bela diri, selalu mengecek kondisi tubuh. Latihan ini menuntut konsentrasi penuh dan kesiapan fisik yang baik. Kalau mengalami pusing, demam atau kurang enak badan lebih baik urungkan niat Anda untuk berlatih agar terhindar dari risiko.

2. Persiapkan peralatan

Banyak cabang olahraga bela diri yang menuntut penggunakan peralatan pelindung. Seperti helm pelindung kepala, pelindung lutut dan sikut, pelindung alat vital, pelindung gigi serta peralatan lainnya. Jika latihan menggunakan senjata seperti pedang, tongkat atau alat-alat lainya, periksa juga jangan sampai mencederai Anda.

3. Terhidrasi

Sebelum berolahraga, minumlah sekitar 2-3 gelas air sekitar 2 atau 3 jam sebelum latihan. Perhatikan pula asupan makanan ringan atau camilan setiap 2-3 jam untuk menjaga sumber bahan bakar untuk digunakan saat latihan.

4. Pemanasan

Sangat penting untuk melakukan pemanasan sebelum memulai latihan agar terhindar dari risiko cedera yang tidak diinginkan. Pemanasan membantu tubuh Anda bersiap untuk berolahraga. Secara bertahap pemanasan dapat meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, dan memperlancar peredaran darah sehingga otot lebih kuat.

5. Peregangan otot

Lakukanlah peregangan otot sebelum dan sesudah Anda berolahraga. Cara ini akan membantu otot untuk berkontraksi dan lebih siap untuk digunakan saat berolahraga sehingga risiko cedera akan berkurang. Lakukan peregangan otot sekitar 15 menit sebelum mulai latihan.

6. Jangan memaksakan diri

Jangan memaksakan tetap latihan saat Anda telah merasakan nyeri atau sakit. Jika Anda memang telah mengalami cedera, pastikan Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

7. Beristirahatlah

Jangan memaksakan diri terlalu berlebihan untuk sebuah latihan. Setidaknya, gunakan 1-2 hari dalam seminggu untuk beristirahat. Istirahat dapat memberikan tubuh kesempatan untuk memulihkan otot. Ini juga penting dalam membantu mencegah cedera. [*]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.