Ini 14 Teknik Latihan Kecepatan Lari

4
header-img
  • Mampu berlari dengan cepat tentu sebuah prestasi tersendiri, terutama buat kita yang bisa ikut lomba lari yang mengandalkan kecepatan.
  • Ada banyak teknik untuk melatih kecepatan berlari, di antaranya latihan interval dan lompat tali.

noDokter – Olahraga lari memang identik dengan kecepatan. Makin cepat kita berlari, sering kali dianggap sebagai sebuah prestasi. Tentu bermanfaat juga jika kita ikut lomba lari yang mengandalkan kecepatan. Namun tentu saja butuh teknik latihan kecepatan lari yang baik.

Menariknya, ada banyak cara untuk latihan kecepatan lari. Ini 14 teknik di antaranya:

1. Teknik Berlari

Kunci latihan berlari untuk meningkatkan kecepatan harus diawali dengan mempraktikkan teknik berlari yang benar. Pertama menjaga tubuh kuat dan rileks, daratkan kaki di permukaan dengan benar, serta ayunkan lengan ke depan dan ke belakang pada sudut 90 derajat celcius.

2. Latih Otot Inti

Otot inti yang lebih kuat, terutama perut bagian bawah, memungkinkan pelari memanfaatkan lebih banyak tenaga saat berlari. Tak perlu berlatih keras, cukup lakukan 15 latihan selama beberapa hari setiap minggu, akan sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat gerak kita.

3. Latihan Interval

Kekurangan waktu buat nge-gym? Coba latihan interval, yaitu berolahraga dengan periode intensitas tinggi dan rendah untuk membangun kecepatan dan daya tahan, serta membakar banyak kalori dalam waktu lebih singkat!

4. Latihan Treadmill

Treadmill termasuk cara tepat untuk melatih kecepatan berlari. Kita bisa memiliki kekuatan untuk mendorong kecepatan berlari, dengan mengaturnya pada tombol yang ada, sehingga akhirnya kita terbiasa.

5. Lakukan Peregangan

Selain teknik berlari, melakukan peregangan setiap latihan jadi kegiatan wajib sebelum berlari. Tujuannya agar risiko cedera jauh menurun. Selain itu, peregangan yang menargetkan otot pinggul akan meningkatkan fleksibilitas langkah kita agar jadi lebih baik.

6. Sepatu Lebih Ringan

Jangan remehkan sepatu kita, karena semakin ringan dan nyaman sepatu yang digunakan saat lari, tentu langkah kita semakin gesit. Tapi jangan sampai salah sangka, bukan berarti kita tak perlu alas kaki agar langkah makin ringan. Justru malah berisiko cedera.

7. Lompat tali

Latihan ini sering dipakai para petinju agar mampu melesatkan pukulan dengan cepat. Hal sama bisa berlaku buat pelari, dengan melakukan latihan lompat tali secara rutin, sehingga kaki kita terbiasa bergerak cepat.  

8. Cara Bernapas

Mempelajari cara kita bernapas sambil berlari dengan kecepatan tinggi membutuhkan latihan. Gunakan hidung dan mulut kita saat menghirup dan mengembuskan napas, untuk mendapatkan jumlah oksigen maksimum ke otot. Selain itu, cobalah pernapasan perut dengan mengisi diafragma, bukan dada, dengan udara pada setiap tarikan napas.

9. Latihan di Jalur Menanjak

Latihan berlari di tanjakan di luar ruangan atau di atas treadmill termasuk bentuk latihan ketahanan. Kita akan membangun otot yang kokoh di paha depan, paha belakang, glutes, dan betis.  Semua otot ini diperlukan untuk berlari melintasi garis finis.

10. Angkat Beban

Otot yang lebih kuat dan ramping akan membantu kita mencapai garis akhir lebih cepat. Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa 2-3 sesi latihan kekuatan per minggu bisa membantu meningkatkan kecepatan lari kita.

11. Turunkan Berat Badan

Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dapat membantu pelari lebih cepat. Logikanya, beban pelari semakin ringan jika berhasil menurunkan berat badan. Agar pasti, berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program penurunan berat badan apa pun.

12. Minum Kopi

Minum kafein sebelum berlari bisa meningkatkan performa, karena energi kita terasa lebih baik dan bikin tak mudah lelah.

13. Cobalah Yoga

Menambahkan yoga ke dalam rencana pelatihan kita memang tepat, agar kecepatan lari kita lebih baik. Sebuah studi pada tahun 2016 menunjukkan bahwa sesi yoga dua kali seminggu meningkatkan fleksibilitas pada persendian, serta meningkatkan keseimbangan dalam sepuluh minggu.

14. Cukup Tidur

Studi menunjukkan atlet yang beristirahat dengan baik memiliki waktu reaksi yang lebih baik dan waktu penyelesaian yang lebih cepat. Tentu kita harus ingat, semakin cepat kita berlari, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk bersantai. (*)

Photo by Nigel Msipa on Unsplash


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.