Ini Bahaya Kaporit di Kolam Renang untuk Kesehatan

1
header-img
  • Berenang adalah olahraga rekreasi. Melakukannya meningkatkan kesehatan fisik dan mental
  • Namun berenanglah dengan bijak dan mengenakan pelindung mata dan telinga agar tidak terpapar banyak zat klorin

noDokter - Sebagai olahraga rekreasi, berenang memang mengasyikan. Umumnya kita merasakan kesegaran dan semangat baru usai berenang. Namun hati-hati bahaya kaporit.

Sayangnya, pilihan berenang di alam post-modern ini hanya tinggal kolam renang. Sungai-sungai, kala pun tidak dangkal, kotor penuh sampah dan bangkai binatang.

Kolam-kolam renang itu biasanya mendapatkan air bukan dari sumber mata air sebagaimana kolam-kolam renang di masa lalu. Kalau tidak dari air PAM, mungkin dari air tanah, berkompetisi saling sedot dengan warga hunian atau bahkan industri  yang ada di kota-kota.

Iritasi mata adalah salah satu bahaya kaporit saat kita kurang bijak berenang di kolam renang.

Alhasil bisa kita katakan bahwa air kolam renang yang kita gunakan pasti mengandung kaporit. Yang berbeda hanya kadar kandungannya.

Sedikit mengenal kaporit

Kalsium hipoklorit atau popular sebagai kaporit adalah salah satu jenis disinfektan untuk air di dalam air kolam renang. Bentuknya berupa bubuk putih yang dapat larut dalam air dan menghasilkan oksigen serta gas klorin yang berbau menyengat.

Tujuan pemberian kaporit ke dalam air kolam renang adalah untuk membunuh bakteri-bakteri patogen yang ada selain untuk menjernihkan air kolam renang. Semakin banyak orang yang berenang di kolam tersebut, semakin banyak pula kuman yang tercampur di dalam kolam. Itulah perlunya kaporit.

Tidak sepenuhnya aman

Pemberian kaporit pada kolam renang pun tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan kebutuhan dan batas aman sebagaimana standard badan regulasi.

Bila penggunaan kaporit terlalu sedikit, tidak akan cukup untuk membunuh bakteri patogen yang ada di kolam renang. Sementara bila jumlah kaporit terlalu banyak, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan.

Bahaya kaporit

Kaporit bisa masuk ke dalam tubuh lewat beberapa cara, antara lain dalam bentuk gas klorin yang masuk melalui pernapasan, kulit atau mata yang terkena langsung air berkaporit. Atau bila tanpa sengaja menelan air kolam renang.

Mandi air hangat setelah berenang juga bisa menyebabkan kaporit mengeluarkan gas klorin lebih banyak. Selain itu, air hangat juga menyebabkan pori-pori terbuka lebar yang memudahkan kaporit untuk masuk melalui pori-pori dan merusak kulit. Hindari mandi dengan air hangat setelah berenang.

Berikut bahaya kaporit bila masuk ke dalam tubuh:

Iritasi mata

Pernah merasa mata perih setelah berenang cukup lama? Mungkin saja hal itu karena kaporit. Gas klorin dari kaporit akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida bila terkena zat-zat organic seperti urin atau keringat para perenang.

Senyawa nitrogen triklorida inilah yang bisa memicu iritasi mata. Bila mata terlalu sering terkena air kolam yang mengandung senyawa tersebut, maka bisa menyebabkan gangguan penglihatan seperti kornea yang berawan,iritis, retinitis, sampai terbentuknya katarak.

Gangguan sistem pernafasan

Selain mata, organ tubuh lainnya yang juga akan terkena dampak dari paparan gas klorin adalah organ pernapasan. Gas klorin yang menyengat dapat menyebabkan beberapa penyakit pada paru-paru seperti bronchitis dan asma yang dipicu oleh olahraga atau exercise-induced bronchoconstriction (EIB).

Jangan heran bila seseorang yang mengidap asma akan kambuh manakala berenang. Biasanya penyakit pernafasan akan terjadi bila kita berenang di kolam renang di ruangan tertutup. Siklus udara yang buruk membuat udara penuh dengan gas klorin.

Infeksi kulit

Terpapar gas klorin dalam kadar tinggi bisa menimbulkan ruam merah dan infeksi kulit. Selain itu,klorin yang bereaksi dengan materi organik seperti urin atau keringat bisa menjadi toksik yang merusak kulit. Dampak yang satu ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Gigi rusak atau berubah warna

Klorin merupakan salah satu senyawa yang bisa menyebabkan gigi berubah warna. Kondisi perubahan warna gigi pada perenang ini disebut juga dengan swimmer’s calculus.

Reaksi kaporit terhadap air kolam renang juga bisa menyebabkan Ph tidak seimbang. Ketidakseimbangan Ph ini dapat menyebabkan enamel gigi menjadi lunak, sehingga gigi rentan rusak atau menjadi sensitif.

Bila gigi sering terpapar klorin, lama kelamaan bisa menyebabkan korosi pada gigi atau swimmer’s erosion.

Jadi, berenanglah dengan bijak. Gunakan pelindung seperti kacamata renang, sumbatan kuping, serta berhati-hati saat mengambil nafas dalam air agar tidak menelan air. (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.