Efek Negatif Bersepeda, dari Cedera Lutut Hingga Kejantanan

- Meningkatnya trend bersepeda kadang tak diimbangi pengetahuan dasar dari pegowes agar aman dan nyaman.
- Salah satu efek negatif dari bersepeda cukup meresahkan kaum laki-laki yakni gangguan kejantanan.
noDokter – Bersepeda memang mengasyikan bahkan seringkali lupa waktu. Manfaat kesehatan dan daya tahan bagi tubuh juga sangat besar. Namun tak boleh berlebihan karena ada beberapa efek negatif bersepeda yang bisa berisiko buat Anda.
Tren olahraga bersepeda kian digandrungi masyarakat akhir-akhir ini. Namun, meningkatnya trend bersepeda kadang tak diimbangi pengetahuan dasar dari pegowes agar aman dan nyaman. Termasuk efek negatif yang timbul jika bersepeda terlalu berlebihan.
Berikut ini adalah beberapa efek negatif bersepeda jika bersepeda terlalu lama yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Gangguan kejantanan
Efek ini cukup meresahkan kaum laki-laki. Merangkum dari health.harvard.edu, sebuah riset dari the Massachusetts Male Aging Study menemukan bahwa dalam keadaan tertentu, bersepeda dapat merusak saraf dan menekan arteri di penis. Inilah yang diyakini menyebabkan masalah ereksi.
Risiko ini paling tinggi terjadi pada pria yang bersepeda selama lebih dari tiga jam seminggu. Alasan bersepeda dapat menyebabkan impotensi adalah karena sadel memberikan tekanan konstan pada perineum, area antara alat kelamin dan anus. Tekanan tersebut dapat membahayakan saraf dan memperlambat aliran darah yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada penis.
Namun sebuah penelitian dalam Journal of Urology tahun 2018 mungkin membuat para pehobi kayuh pedal ini agak lega. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa kesehatan seksual dan urologi tidak terkena dampak negatif karena bersepeda, terutama jika dibandingkan dengan renang atau lari. “Kami percaya manfaat kesehatan pesepeda jauh lebih besar daripada risiko kesehatan," kata Dr Benjamin Breyer, co-author penelitian ini.
2. Gangguan tulang belakang
Posisi badan yang terus menerus berada dalam posisi yang sama akan menyebabkan rasa nyeri pada tulang punggung. Jika hanya sekali dua kali bersepeda dalam waktu yang lama mungkin tidak akan terlalu berpengaruh, namun akan berbeda jadinya jika kamu bersepeda dalam waktu lama secara rutin.
Bahkan bagi kamu yang bersepeda gunung terlalu lama dapat menyebabkan cedera punggung. Biasanya ini terjadi pada jalur sepeda gunung yang ekstrim dan dipacu dengan kecepatan tinggi.
3. Kram otot
Mengayuh sepeda terlalu lama tentu saja akan menyebabkan otot menajdi kram. Bukan hanya otot kaki saja, tapi juga otot tangan dan perut. Jika kamu memang harus bersepeda dalam jarak jauh, sebaiknya istirahatkan tubuh dengan berhenti sejenak agar otot tidak tegang.
4. Rematik
Bagi kamu yang memang memiliki masalah sendi atau rematik, maka sebaiknya jangan bersepeda terlalu lama. Sendi yang terlalu lama bergerak ketika bersepeda dapat memperparah penyakit rematik.
5. Penurunan kualitas sperma
Tak hanya dapat menyebabkan gangguan ereksi saja, bersepeda terlalu lama juga dapat menyebabkan penurunan pada kualitas sperma. Hal ini karena bagian vital mendapatkan tekanan dan panas sehingga terjadi gangguan pada kelenjar yang memproduksi sperma.
6. Cedera lutut
Lutut merupakan bagian yang paling keras bekerja ketika bersepeda. Gerakan mengayuh yang cukup lama akan menyebabkan lutut kekurangan pelumas pada sendi lutut sehingga lutut dapat mengalami cedera. Masalah ini dapat berujung pada kerusakan lutut yang menyebabkan gangguan ketika berdiri.
7. Hati-hati Jantung
Bersepeda merupakan lagihan kardio sehingga akan meningkatkan denyut nadi alias kerja jantung lebih cepat. Orang-orang yang memiliki sakit jantung bisa bahaya apabila, denyut nadinya ketinggian alias overdosis. Karena itu orang-orang yang menderita penyakit jantung atau gangguan jantung harus benar-benar memerhatikan intensitas bersepeda agar denyut nadi tidak terpacu berlebihan. [*]
Foto: Freepik.com/drobotdean