Diet Mediterania

noDokter - Diet mediterania adalah jenis diet yang terinspirasi dari pola makan masyarakat Eropa Selatan (Kawasan Mediterania). Olahan masakan Mediterania memang bervariasi menurut wilayah dan negaranya, namun sebagian besar menu Mediterania berfokus pada konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk gandum utuh, ikan, ayam, keju, yogurt, dan minyak zaitun.
Diet ini juga melibatkan sumber protein hewani yang sehat, seperti daging ayam tanpa kulit dan ikan. Daging merah juga termasuk dalam pola makan Mediterania. Hanya saja, harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas dan lebih jarang.
Menu Diet Mediterania
- SARAPAN
• oatmeal topping buah
• 1 buah apel
- MAKAN SIANG
• salad sayur
• kacang-kacangan
- CAMILAN SORE
• 1 - 10 buah strawberry
- MAKAN MALAM
- ikan salmon panggang
- minyak zaitun
- potongan umbi adas
- oatmeal whole grain
- 1 - 2 buah pisang / pir / apel
Manfaat dari Diet Mediterania
Menerapkan Diet Mediterania dapat menurunkan risiko Anda untuk terkena beberapa penyakit kronis, lho. Berikut ini adalah beragam manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dari pola makan Mediterania:
- Bagus untuk usus
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengikuti diet Mediterania memiliki populasi bakteri baik yang lebih tinggi di microbiome mereka daripada dengan yang diet Barat tradisional. Para peneliti mencatat peningkatan makan makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, meningkatkan bakteri baik sebesar 7 persen.
- Memperlambat proses penuaan
Berkat semua makanan anti-inflamasi seperti minyak zaitun, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan, diet Mediterania melindungi tubuh dari stres dan peradangan oksidatif, keduanya merupakan kunci untuk memperlambat proses penuaan. Dan itu kabar baik bagi seluruh tubuh, terutama otak.
- Baik untuk wanita pasca menopause
Diet Mediterania bahkan telah dikaitkan dengan dampak positif massa otot dalam kesehatan tulang pada perempuan pascamenopause. Sekali lagi, alasan utamanya adalah meningkatnya asupan makanan nabati dan penurunan konsumsi daging yang merupakan inti dari rencana pola makan.
- Mencegah penyakit Alzheimer
Berbagai riset kesehatan telah mengungkapkan bahwa pola makan Mediterania dapat mengurangi risiko terjadinya penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir seiring bertambahnya usia, sehingga terhindar dari penyakit Alzheimer. Hal ini berkat makanan bernutrisi tinggi dan kaya antioksidan pada diet Mediterania yang dapat membantu menjaga fungsi dan kesehatan otak.
- Mengurangi peradangan
Salah satu manfaat diet Mediterania yang sudah terbukti adalah kemampuannya dalam mengurangi peradangan di dalam tubuh. Diet ini bermanfaat untuk meringankan gejala penyakit peradangan, seperti rheumatoid arthritis. Penyakit ini akibat gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi, sehingga menimbulkan rasa sakit serta bengkak di persendian.
Yang perlu anda ketahui sebelum memulai Diet Mediterania
Diet mediterania diklaim sebagai diet yang paling sehat karena menekankan makanan alami dan non-olahan. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang, biji-bijian, dan lemak sehat dari olive oil non-olahan serta minyak ikan. Tetapi Diet Mediterania mempunyai kekurangan sebagai berikut :
- Iritasi pada perut
Dalam jangka panjang bisa terjadi iritasi pada perut karena konsumsi sayuran mentah. Jadi sebaiknya sesekali anda konsumsi juga sayuran matang. "Sayur memang sangat baik, namun bagi beberapa orang, sayuran mentah bisa mengiritasi sistem mereka dan menyebabkan keram perut," kata Merhbi. Jika perutmu terasa perih ketika mengonsunsi sayur-sayuran mentah, pastikan kamu mengonsumsinya matang di lain waktu. Kukus adalah cara mudah untuk melunakkan sayur-sayuran tanpa menghilangkan rasa dan nutrisinya.
- Proses lambat
Diet mediterania bukan yang paling cepat menurunkan berat badan, karena konsumsi gula dan karbohidrat tidak dibatasi.