Cara Sehat Membawa Tas dengan Beban Berat

4
header-img
  • Hati-hati dengan cara kita membawa tas sehari-hari.
  • Hal ini bisa berpengaruh pada otot dan bentuk tubuh kita.

noDokter - Banyak orang senang membawa tas dengan isi yang banyak. Bahkan tak jarang membawanya hanya pada satu sisi bahunya, karena sedang menggunakan tas selempang, tas tangan wanita, maupun tak jarang tas ransel. Bagaimana cara sehat membawa tas dengan beban berat?

Meski terkesan sepele dan biasa, kebiasaan ini ternyata membawa beberapa dampak negatif terhadap kesehatan bahu jika dilakukan terus-menerus. Bahkan efeknya bisa ke keseluruhan tubuh dan mengganggu aktivitas. 

Efek Negatif

American Chiropractic Association mengatakan berat tas seharusnya tidak lebih dari 10 persen dari berat tubuh. Bila membawa tas melebihi berat tubuh di satu sisi dapat menyebabkan nyeri punggung, bahu, hingga kepala. 

Pasalnya, tas yang terlalu berat akan menciptakan tekanan yang besar pada otot trapezius di bahu. Otot ini terhubung ke bagian belakang leher hingga kepala. Sehingga bisa menyebabkan sakit kepala yang parah akibat terjadi ketegangan otot.

Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan keseleo atau robek pada otot dan tendon karena bawaan yang berat, hingga berpotensi mengalami frozen shoulder. Sebuah kondisi di mana persendian bahu mengalami sakit dan kekakuan. Rasa sakitnya bisa berkembang secara bertahap menjadi lebih buruk atau malah menghilang. 

Frozen shoulder menyebabkan kapsul bahu menjadi sangat tebal dan kencang, sehingga sulit untuk bergerak. Gejala utama bahu yang membeku adalah rasa sakit dan kaku yang membuatnya sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkannya. Rasa sakit bisa bertambah buruk di malam hari dan membuat kita jadi sulit tidur.

Bahayanya, bila kebiasaan buruk ini terus dilakukan, maka bisa-bisa rasa sakit merambat dari bahu, leher, baru ke punggung. 

Pencegahan Agar Tak Mengakibatkan Nyeri

Lalu bagaimana cara sehat membawa tas? Pencegahan paling pertama adalah dengan membiasakan diri untuk tidak membawa banyak barang dalam tas. Apalagi jika kita memakai tas yang hanya mengandalkan salah satu  tumpuan.

Hal ini akan menjadi upaya yang efektif untuk kita terhindar dari penyakit otot yang membebani bahu, punggung, hingga pinggul. Bawa saja barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan harian, sehingga kita tidak perlu membawa beban berlebih.

Yang paling penting, jangan lebih dari 10 persen berat badan kita. Bila perlu cari pegangan tas yang memiliki pad tambahan untuk mengurangi beban pada otot bahu, atau ganti tali yang terlalu kecil (sehingga memberi beban pada bahu atau leher, hingga ke punggung)

Lalu yang kedua adalah jangan membiasakan membawa barang berat dalam tas di satu sisi dalam waktu yang lama. Jika pun terpaksa memakai tas samping, ada baiknya jika kita melakukan perpindahan sisi saat memakai tas, dalam waktu seharian.

Hal ini supaya beban bawaan tetap terbagi pada semua sisi, baik kiri maupun kanan. Kalau hanya di kanan saja atau di kiri saja justru membuat peningkatan intensitas tekanan yang mengacu pada timbulnya risiko melemahkan otot di sekitar bahu, leher hingga ke punggung, atau bila lebih parah, akan terjadi thoracic outlet syndrome (sindrom outlet dada), yang bisa menyebabkan gejala mati rasa dan kesemutan di jari tangan, nyeri pada bahu, lengan, dan 

Ketiga, segeralah merilekskan bahu dan lengan dengan cara mengompresnya dengan handuk hangat. Aktivitas ini akan menjadi sensasi menyenangkan dan relaksasi otot bahu setelah seharian menahan beban dari tas yang kita bawa.

Jangan lupa, untuk melakukan stretching di akhir hari dengan menggunakan therapy ball ukuran kecil, untuk melemaskan otot bahu. (*)

Photo by Cheng Qi Huang on Unsplash


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.