Cara Aman Mendapatkan Vitamin D dari Matahari

- Vitamin D juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari, memainkan peran penting dalam menjalankan fungsi penting tubuh Anda.
- Kadar vitamin D yang rendah sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti osteoporosis, kanker, depresi, dan kelemahan otot.
noDokter - Vitamin D sangat unik yang dibutuhkan oleh tubuh kita, yang sumber ekstraksi terbaiknya adalah matahari. Vitamin ini terbuat dari kolesterol di kulit Anda saat terkena sinar matahari.
Vitamin D juga dikenal berasal dari sinar matahari, memainkan peran penting dalam menjalankan fungsi penting tubuh Anda. Itulah alasan mengapa mendapatkan sinar matahari yang cukup penting untuk menjaga kadar vitamin D yang optimal dalam tubuh.
Tubuh Anda membuat Vitamin D, saat sinar matahari mengenai kolesterol yang ada di sel kulit Anda. Saat kulit Anda terkena sinar matahari, sinar ultraviolet B (UVB) mengenai kolesterol dan memberikan energi untuk sintesis vitamin D.
Vitamin D juga membantu sel-sel di usus Anda untuk menyerap kalsium dan fosfor, yang penting untuk menjaga tulang yang kuat dan sehat. Kadar yang rendah dalam tubuh sering berhubungan dengan masalah kesehatan seperti osteoporosis, kanker, depresi, dan kelemahan otot.
Kapan waktu terbaik mendapatkan vitamin D dari matahari?
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pagi sebelum tengah hari adalah waktu terbaik untuk berjemur terutama untuk negara beriklim tropis seperti Indonesia. Berjemur minimal 10 menit dan maksimal 30 menit sangat ideal untuk menyerapnya cukup untuk hari itu.
Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang muncul pada jam 05.30 pagi hingga 07.00 pagi, atau tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang. Sedangkan, sinar matahari ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek. Jadi, inilah jenis cahaya matahari yang baik untuk tubuh.
Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat sinar matahari naik, yakni sekitar jam 10.00 pagi hingga 15.00 siang. Selain itu, sebuah penelitian lain mengungkapkan alasan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari. Sebab, pada waktu tersebut risiko kanker kulit jenis cutaneous malignant melanoma (CMM) tergolong paling rendah.
Paparan sinar matahari antara jam 10.00-15.00 dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan.
Meski demikian, pada rentang jam tersebut, risiko kulit terbakar matahari pun dapat meningkat karena paparan sinar matahari cukup menyengat. Oleh karena itu, kita perlu membatasi waktu berjemur di bawah sinar matahari selama 10-20 menit saja.
Pakaian ideal untuk berjemur
Untuk mengekspos sebagian besar kulit Anda ke matahari, lebih baik memakai atasan lengan pendek atau tanpa lengan bersama dengan celana pendek. Pastikan Anda tidak duduk terlalu lama di bawah terik matahari, karena dapat membuat kulit menjadi cokelat dan terbakar sinar matahari. Anda bisa memakai topi dan sunglasses, agar sinar matahari tidak langsung menerpa wajah Anda. Anda bisa berjemur 3-4 kali seminggu, yang akan memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh Anda.
Apakah tabir surya mempengaruhi penyerapan vitamin D?
Tabir surya mengandung bahan kimia tertentu yang memantulkan, menyerap, atau menyebarkan sinar matahari. Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa tabir surya SPF 30 atau lebih mengurangi produksi ini dalam tubuh sekitar 95-98%.
Untuk melindungi kulit Anda saat berjemur, ada baiknya memakai topi untuk melindungi wajah Anda. Pastikan Anda tidak menghabiskan lebih dari 30 menit di bawah sinar matahari yang terang dan lebih dari 10 menit di bawah sinar matahari yang terik. Menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari dapat menyebabkan masalah seperti kulit terbakar, dan kerusakan mata. [*]
Foto: iStockphoto