'Brodmann Area', Mengapa Terapi Stroke Bisa Berlainan?

- Penyakit stroke memang berbeda-beda, tergantung otak bagian mana dan pembuluh otak yang mana yang pecah atau tersumbat.
- Brodmann Area adalah pembagian otak dalam 47 area yang masing-masing menjalankan fungsi untuk ‘mengoperasikan’ gerak tubuh.
- Oleh: Christie Damayanti
PENYAKIT stroke memang sangat mengerikan. Setelah terkena stroke di Amerika hampir 2 tahun lalu, aku menjadi sangat berhati-hati dalam hidup. Aku tidak mau sahabat dan saudara-saudaraku menjadi seperti aku. Terapi stroke menjadi pilihan.

Dalam kegiatanku menulis di Kompasiana, aku mulai berpikir bahwa tidak ada salahnya aku mulai men-sosialisasikan tentang stroke, karena belum banyak yang mengerti ‘apa itu stroke’ dan bagaimana selanjutnya.
Dan dalam 1 tahun ini, aku membuat sedikit riset tentang ‘bagaimana penderita stroke bisa sangat berlainan’, apa yang menyebabkannya?.
Ada yang depresi tingkat tinggi, ada yang sangat semangat seperti aku, ada yang selalu menangis dan selalu berteriak dan pula ada yang banyak tersenyum dan tertawa seperti aku, serta ada juga yang selalu ingin melakukan seks, kapanpun dan di manapun …..
Dengan terapisku, aku sangat terbuka untuk ingin mengetahui apapun tentang penyakit stroke ini, karena hampir setiap hari menjalankan terapi fisik dan bisa berdiskusi tentang apapun yang aku ingin diskusikan.
Dan dari beliaulah, aku tahu bahwa penyakit stroke ternyata memang berbeda-beda, tergantung otak bagian mana dan pembuluh otak yang mana yang pecah atau menyumbat serta ada di bagian otak yang mana.
Pembagian Otak dari Broadmann Area
‘Broadmann Area’ adalah pembagian area otak kita. Dibagi dalam 47 area dan masing-masing area menjalankan fungsi untuk ‘mengoperasikan’ gerak seluruh tubuh. Pembagian ini adalah seperti ini.


Bahwa ke-47 ‘Brodmann Area’ merupakan ‘cerita’ tentang apa yang terjadi jika mengalami stroke.
Area Brodmann pada manusia
- 1, 2, dan 3 - Korteks Somatosensorik; Sensibilitas
- 4 - Korteks Motorik Primer; Kemampuan motorik
- 5 - Korteks Asosiasi Somatosensorik; Kemampuan motorik
- 6 - Korteks Pra-motorik dan Motorik Suplementaris; Membalikan tubuh, menolehkan kepala
- 7 - Korteks Asosiasi Somatosensorik; Kemampuan sensorik
- 8 - Daerah Mata Frontal; Respon terhadap jatuh
- 9 - Korteks Prafrontal Dorsolateralis; Insiatif
- 10 - Area Frontopolar; Rangkaian aksi motorik
- 11 - Area Orbitofrontal; Ego diri sendiri dan sosial
- 12 - Area Orbitofrontal
- 13 - Korteks Insularis
- 17 - Korteks Visual Primer; Penglihatan, warna, bentuk, gerakan
- 18 - Korteks Asosiasi Visual; Gerakan mata
- 19 - Korteks Asosiasi Visual; Ingatan tempat, membaca, warna, menghitung, pengenalan obyek
- 20 - Gyrus Temporalis Inferior; Suara ribut, musik
- 21 - Gyrus Temporalis Media; Pendengaran
- 22 - Gyrus Temporalis Superior; Suara ribut, nada, melodi
- 23 - Korteks Cinguli Posterior Ventral; Merasakan tubuh sendiri
- 24 - Korteks Cunguli Anterior Ventral; Merasakan tubuh sendiri
- 25 - Korteks Subgenualis; Spontan
- 26 - Area Ektosplenialis; Persepsi terhadap bau
- 28 - Korteks Entorhinalis Posterior; Persepsi terhadap bau
- 29 - Koreks Cinguli Retrosplenialis
- 30 - Bagian dari korteks cinguli
- 31 - Korteks Cinguli Posterior Dorsal
- 32 - Korteks Cinguli Anterior Dorsa
- 34 - Korteks Entorhinalis Anterior; Persepsi bau
- 35 - Korteks Perirhinalis; Bau terhadap gerakan
- 36 - Korteks Parahippocampalis
- 37 - Gyrus Fusiformis; Pengertian tentang nama
- 38 - Area Temporopolar; Suara ribut, nada, melodi
- 39 - Gyrus Angularis; Aksi konstruktif
- 40 - Gyrus Supramarginalis
- 41, 42 - Korteks Asosiasi Primer dan Auditorius; Persepsi nada dan suara
- 43 - Area subcentral; Pengecapan
- 44 - Pars Triangularis dari; Pembentukan melodi, kata & spontan
- 45 - Pars Opercularis dari Area Broca; Bicara dan kalimat
- 46 - Korteks Prefrontalis Dorsolateral; Berpikir aktif
- 47 - Gyrus Prefrontalis Inferior; Kepribadian
Aku memang bukan dokter. Aku tidak bisa mengartikan ke-47 area ini semua. Beberapa yang ada di gambar di atas, bisa aku artikan, tetapi jika tidak ada di gambar, beribu maaf aku tidak tahu.
Serangan Stroke Berbeda Satu Sama Lain
Tetapi aku hanya ingin mengatakan, bahwa memang banyak orang yang terserang stroke, tetapi semuanya berbeda satu sama lain.
Pun, ketika aku terserang stroke hampir 2 tahun lalu di Amerika, dokter-dokter di sana dan di Jakarta mengatakan, belum ada pasien stroke seperti aku, bahwa dengan pemulihanku dan ‘recovery’ yang sangat cepat walau secara medis aku (mungkin) tidak bisa ‘bangun’ lagi.
Bahwa otakku yang terserang stroke di mana pembuluh darah otakku pecah dan darah menggenangi area nomor 3,5,7 dan itu merupakan daerah sensorik dan motorik. Tetapi di daerah nomor 3,5,7 terdapat daerah-daerah yang lain, dan secara anatomis bahwa tetap ada ‘benang merah’nya.
Bahwa setiap ‘lekukan’ bagian-bagian otakku yang terkena dampak pecahnya pembuluh darah otakku, men-stimulasi yang membangkitkan perasaan yang dilukiskan sebagai rasa ‘kesemutan’ atau ‘baal’ atau ‘perasaan seperti terkena kontak listrik’ dan inilah yang aku alami sejak pertama sampai sekarang.
Bagaimana dengan penderita stroke yang lain? Semua probabilita sangat mungkin terjadi. Bisa saja nomor 17 dan 19 atau juga bisa nomor 43,44,45. Banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam serangan stroke.
Pembuluh darah otak ada jutaan di otak kita dan kita tidak ada yang bisa tahu, pembuluh darah otak kita yang mana yang akan pecah atau yang tersumbat.

Misalnya, jika seorang terserang stroke dan pembuluh darah otaknya pecah, dan menggenangi nomor 17, 18 dan 19 maka orang itu akan mengalami gangguan pada penglihatan, warna, gerakan mata menghitung dan tidak bisa mengenali obyek.
Atau ketika seorang terserang stroke pada nomor 11, maka orang tersebut akan mengalami gangguan egosentris dan hubungan sosial akan terganggu.
Banyak Kemungkinan
Konsep probabilita dan teori kemungkinan, terjadi disini. Bahkan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Dan di seluruh dunia mungkin belum ada penderita stroke dengan pembuluh darah otaknya memiliki masalah yang sama.
Maka, jika seseorang ingin mengatakan bahwa stroke bisa di’sembuhkan’ dengan obat atau sebuah terapi stroke yang bukan untuk seorang penderita stroke, maka penyakit itu tetap tidak sembuh. Misalnya, stroke seperti aku bisa mencoba terapi stroke.
Dengan metoda terapi stroke dari Jerman dan obat yang direkomendasi dari dokter-dokterku, ternyata tubuhku cocok untuk menerimanya. Dan mungkin saja memang aku BISA menjalankan terapi yang lain, tetapi aku harus siap untuk otakku sedikit ‘bingung’, sehingga aku akan sedikit mengalami kemunduran …..
Pada prinsipnya, stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan otak dan semua pembuluh darah otak. Dan otak adalah pusat susunan syaraf makhluk hidup. Sehingga, dalam semua riset tentang ini oleh orang-orang luar biasa (termasuk riset tentang ‘Brodmann Area’), membuat aku sangat respek. Walaupun demikian, semua orang-orang yang luar biasa ini tetap bisa saja ‘salah’.
Bukan ….
Bukan tentang kesalahan, tetapi di atas segalanya, ada Tuhan yang menciptakan kita, termasuk otak kita. Yang aku tahu, semua tentang tubuh kita termasuk otak, masih banyak yang belum bisa di pelajari karena Tuhan yang memang sangat luar biasa!
Kita tidak bisa menyamai NYA. Tetapi kita memang bisa mempelajarinya.
Seperti tentang ‘Brodmann Area’, aku masih harus belajar tentang itu, karena sedikit banyak, teman-teman yang tahu bahwa aku adalah sebagai pascastroke, banyak ingin menanyakan tentang penyakit itu, dan justru aku ingin berbagi cerita juga.
Sahabat,
Bila tulisanku tentang ‘Brodmann Area’ ini ada kesalahan, tolong dibetulkan, karena aku hanya berbagi.
Mungkin tulisan ini tidak pada tempatnya karena aku bukan dokter, tetapi paling tidak semua yang aku rasakan dan aku alami sebagai penderita pasca stroke, sedikit banyak dapat aku bagikan untuk banyak orang …..
