Beda Covid-19, Pilek dan Flu Berat

1
header-img
  • Panik karena tak paham gejala spesifik bisa membuat Anda tambah stress.
  • Ternyata antara Covid-19 dan Flu tetap ada perbedaan signifikan. Jadi pelajari.

noDokter – Memasuki musim penghujan jika fisik Anda tidak fit akan sangat berisiko mengalami pilek atau flu. Bahkan boleh jadi lalu berubah ke flu berat.

Di saat kasus Covid-19 juga belum terlihat menurun, besar kemungkinan Anda menjadi paranoid. Sedikit demam atau batuk kecil sudah bisa membuat Anda panik dan khawatir.

Sebelum Anda mengalami stres akibat ketidakjelasan status penyakit Anda sebaiknya perlu memahami perbedaan antara gejala Covid-19, pilek biasa atau batuk ringan dengan flu berat. Ketiganya memiliki gejala atau symptom yang berbeda.

Bagaimana membedakannya?

PILEK ATAU FLU RINGAN

Flu jenis ini biasanya berawal dari batuk atau pilek. Tidak terjadi pegal-pegal badan dan panas dingin. Suhu tubuh berada di bawah 38 derajat Celcius.

Karena pilek sangat mungkin hidung tersumbat oleh cairan. Sehingga mengakibatkan pernafasan tidak lancar. Namun paru-paru tidak mengalami gangguan. Kesulitan bernafas lebih terjadi di sekitar hidung. Sementara bernafas masih normal alias tidak pendek-pendek.

Mengalami sakit tenggorokan. Selain itu indera penciuman masih bisa merasakan bau-bauan walaupun terganggu oleh banyaknya cairan atau ingus.

Gejala pilek biasanya akan naik tetapi dengan beristirahat yang cukup akan meningkatkan penyembuhan. Penggunaan obat-obatan bisa untuk mengurangi rasa sakit namun biasanya membuat Anda mengantuk yang berarti memerlukan durasi istirahat yang lebih.

Pilek atau flu biasa (atau cold) bisa berubah menjadi flu berat.

FLU BERAT

Gejala flu berat akan terasa lebih parah ketimbang flu biasa atau pilek. Lalu disertai dengan badan terasa pegal linu, panas dingin atau demam, tenggorokan kering dan batuk.

Tubuh lekas lelah dan kerap mengantuk. Beberapa saat kemudian ketika tubuh tak bisa melawan, suhu tubuh melonjak hingga mencapai 38 derajat Celcius.

Hidung basah oleh ingus, tenggorokan terasa sakit, bahkan sangat mungkin membuat mual. Tak jarang pula dalam kondisi lebih parah flu berat berefek pada muntah dan diare.

Akan tetapi penderita flu berat masih bisa mencium bebauan. Selain itu pernafasan di paru-paru tetap normal ditandai dengan tidak sesak di dada.

COVID-19

Gejala Covid-19 muncul setelah dua hingga 14 hari setelah terpapar. Berbagai gejala yang muncul sebagian besar memang menyerupai gejala apda flu berat. Misalnya saja badan pegal, panas dingin akibat demam, juga lekas sekali lelah.

Tetapi tanda yang paling kuat adalah terjadinya batuk kering yang sangat intens. Akibat infeksi virus yang mengakibatkan gangguan kekebalan tubuh, suhu badan pun naik seketika hingga lebih dari 38 derajat Celcius.

Bahkan juga sangat mungkin disertai mual, muntah dan diare. Namun yang membedakan lagi dengan flu berat adalah pola bernafasnya yang sangat pendek dan tersengal-sengal. Ritmenya lebih cepat, dan dada terasa sesak.

Selain itu juga hilangnya fungsi indera penciuman. Flu berat biasanya juga sembuh sekitar satu minggu. Sementara Covid-19 bertahan mencapai 14 hari. (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.