Bahaya Minuman Isotonik untuk Tubuh

- Minuman isotonik biasa menjadi jalan pintas untuk menghilangkan dehidrasi ketika habis beraktivitas fisik.
- Namun, minuman berenergi ini tak sehat jika dikonsumsi secara rutin karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi.
noDokter - Para pecinta olahraga pasti sudah tak asing dengan minuman isotonik. Ya, minuman ini kerap kali menjadi pilihan untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berolahraga.
Faktanya, tubuh manusia mengandung 70% air. Jadi, ketika keringat keluar usai beraktivitas, tubuh kita akan membutuhkan cairan pengganti.
Minuman isotonik sedikitnya mengandung 12-16% karbohidrat, 19 gram gula, 200 mg sodium, dan 80 kalori per 250 ml, tergantung merek. Dengan kandungan sebanyak itu, minuman isotonik mampu menghilangkan haus berlebih dalam waktu sekejap.
Inilah yang menjadikan minuman ini menjadi pilihan para pecinta olahraga, terutama para atlet usai beraktivitas.
Baca Juga: Kebiasaan Minum Soda Bisa Mengurangi Usia Anda
Dampak Buruk Minuman Isotonik

Seperti yang telah kita ketahui, minuman isotonik sebenarnya adalah minuman untuk para atlet yang kehilangan banyak cairan saat menjalankan aktivitasnya. Namun, banyak orang yang sering mengonsumsi minuman ini sehari-hari. Amankah minuman isotonik itu?
Secara garis besar, minuman ini mengandung gula yang cukup tinggi. Maka dari itu, minuman ini dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang dan mengatasi dehidrasi. Namun, jika dikonsumsi oleh orang biasa yang tidak melakukan aktivitas olahraga tertentu, minuman ini malah akan membawa dampak buruk untuk kesehatan.
Berikut beberapa bahaya dari minuman isotonik jika dikonsumsi berlebihan:
- Kelebihan Berat Badan
Minuman isotonik mengandung sedikitnya 80 kalori per 250 ml. Dengan kalori sebanyak itu, tentunya mengonsumsi minuman ini bisa membuat badan Anda melar!
- Diabetes Melitus Tipe 2
Salah satu penyebab terbesar diabetes adalah asupan gula yang berlebihan. Dengan jumlah kandungan gula dalam minuman isotonik, tubuh Anda berisiko untuk terkena diabetes melitus tipe 2.
- Tekanan Darah Tinggi
Kandungan gula yang tinggi juga sangat berpengaruh pada sistem kardiovaskular. Hipertensi, penyakit jantung bisa menjadi efek jangka panjang dari minuman berenergi ini.
- Merusak Gigi
Gula dan sodium yang tinggi dalam minuman berenergi bisa mempertipis enamel gigi. Apalagi mereka yang lebih banyak mengonsumsi minuman isotonik dibanding air mineral, risikonya meningkat 30 kali lipat.
- Memperberat Kerja Ginjal
Minuman elektrolit ini memang mudah diserap oleh tubuh. Tapi, jika dokunsumsi secara rutin dan berlebihan, kerja ginjal menjadi lebih berat karena harus segera menampung sisa elektrolit dari minuman ini.
Kapan Boleh Mengonsumsi Minuman Isotonik?
Baca Juga: Berapa Banyak Harus Minum Air Putih Sehari?
Lalu, kondisi seperti apakah yang diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman isotonik? Selain atlet, orang awam juga diperbolehkan mengonsumsi minuman isotonik, asalkan keadaan berikut terpenuhi:
- Orang yang memiliki kegiatan berolahraga lebih dari 90 menit per hari.
- Terkena diare. Ini karena diare bisa menyebabkan seseorang kehilangan cairan dengan sangat cepat.
- Mengalami dehidrasi berat
Sumber: Healthline, LiveStrong