Bagaimana Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat?

1
header-img
  • Matras yoga harus memperhatikan ketebalan, bobot, jenis latihan yang akan dilakukan, hingga bahannya.
  • Ketebalan matras yoga menentukan kenyamanan. Jika terlalu tipis, lutut atau pergelangan kaki bisa cedera.

noDokter – Pengunaan matras yang baik akan sangat membantu aktivitas yoga Anda. Di pasaran tersedia berbagai pilihan yang bisa jadi malah membingungkan Anda. Ada beberapa hal penting yang harus Anda ingat dalam memilih matras yoga.

Dalam memilih matras yoga, terdapat banyak sekali pertimbangan yang harus Anda lakukan. Mulai dari menyesuaikan ketebalan matras, bobot matras, jenis latihan yoga, hingga material bahan matras yoga.

Ketebalan yang Tepat

Ketebalan matras yoga Anda menentukan kenyamanan. Jika terlalu tipis, lutut atau pergelangan kaki Anda bisa cedera. Sebaliknya, jika terlalu tebal akan membuat Anda kesulitan untuk melakukan pose tertentu dan membuat goyah. Bentuknya juga akan menjadi besar, sehingga sulit untuk Anda simpan saat tidak digunakan. Ketebalan juga tergantung penggunaan.

1. Yoga Dinamis atau Studio

Untuk melakukan latihan yoga di tempat studio, gunakanlah matras yang mudah dibawa pergi, yaitu matras dengan ketebalan 1 mm. Beberapa di antaranya bahkan ada yang diproduksi agar mudah saat travelling yang dilengkapi dengan tali atau tas matras.

Matras dengan tebal 1 mm adalah matras yang mampu memaksimalkan kestabilan kaki saat melakukan pose berdiri. Namun, keras dan dinginnya lantai kemungkinan besar akan bisa langsung Anda rasakan karena tipisnya matras ini. Solusinya Anda bisa memilih matras dengan tebal 3-5mm. Sementara matras dengan tebal 6 mm agak sulit untuk dibawa-bawa.

2. Yoga Statis

Dalam melakukan yoga statis, terdapat beberapa pose tidur. Oleh karena itu, gunakanlah matras yang cukup tebal dalam menahan postur tubuh agar Anda bisa lebih fokus. Matras yoga dengan karakteristik bantalan yang tinggi akan mampu mengurangi efek dingin dan juga kerasnya lantai Anda.

Matras untuk jenis yoga statis memiliki ketebalan antara 6-10 mm. Untuk matras dengan ketebalan 10 mm ke atas, biasanya untuk terapeutik. Selain itu, matras yoga yang tebal juga bisa meredam rasa sakit di area persendian dan lengan Anda.

Dalam memilih matras yoga harus memperhatikan bahannya. Pada umumnya, bahan material matras yoga terbuat dari 5 bahan utama, yaitu NBR, PVC, TPR, Karet Alami dan PU. Setiap material tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

1. PVC (Polyvinyl Chloride)

Matras berbahan PVC paling banyak dipakai dan diminati karena harganya yang paling murah. Bahannya terbuat dari bahan resin dan fiber, sehingga baik dari segi grip dan cushioning, matras ini juga merupakan matras yang paling tahan lama. Matras ini juga cocok untuk segala ruangan, baik itu indoor dan outdoor. Matras ini juga cocok saat Anda ingin berlatih yoga di studio yoga atau saat traveling karena bobotnya yang ringan.

Kekurangannya, matras ini tidak menyerap keringat dan minyak sehingga banyak menghasilkan bakteri dan tidak dapat didegradasi secara alami. Bagian atas matras yang menjadi tumpuan beban memiliki sifat non-absorbent sehingga kemungkinan akan menjadi licin saat terkena keringat. Matras ini tidak cocok untuk Anda yang alergi lateks.

2. TPE (Thermoplastic Elastomer)

Matras yoga ini terbuat dari kombinasi bahan plastik dan karet polimer yang mudah untuk di daur ulang. Namun, matras ini tidak memiliki daya tahan sebagus PVC dan cenderung lebih mahal. Meskipun begitu, matras berbahan TPE setengah kali lebih ringan dari bahan PVC dengan ketebalan yang sama. Sehingga, sangat cocok untuk melakukan yoga dinamis dan mudah Anda bawa ke manapun, seperti ke studio yoga atau traveling.

3. Karet Alami

Matras ini relatif mahal. Karena terbuat dari karet alami, matras ini menjadi sangat kokoh, memiliki daya tahan dan kestabilan yang tinggi, serta anti-slip. Hanya saja, matras ini cukup berat, sehingga hanya akan cocok jika digunakan untuk latihan yoga statis di rumah.

4. PU (Polyurethane)

Matras ini banyak mendapat rekomendasi yang terbaik. Matras berbahan polyurethane adalah salah satu matras berbahan polimer organik. Umumnya, bahan ini sering digunakan pada kulit buatan, baju renang kulit, sofa, dan dan sebagainya. Permukaan karet pada matras ini juga terbuat dari bahan karet yang diproses dengan suhu tinggi.

Selain itu, bahan ini memiliki sifat anti-slip dengan kedua sisinya yang tahan basah. Matras yoga berbahan PU adalah matras yang ramah di kulit dan mampu menyerap keringat dengan sangat baik. Sehingga Anda tidak perlu khawatir terpeleset atau permukaannya licin..

5. NBR (Nitrile Butadiene Rubber)

NBR adalah salah satu jenis karet yang diproduksi dengan proses polimerisasi emulsi bersuhu rendah. Matras berbahan NBR memiliki ketahanan gesekan yang tinggi, dan tahan pada suhu yang panas, serta memiliki tingkat adhesi yang kuat. Kekurangan dari matras berbahan NBR adalah tidak memiliki ketahanan pada suhu udara yang dingin, elastisitas tendah, serta resistensi ozon dan performa isolasi yang buruk.

Bau yang ada pada matras ini berasal dari bagian busa, dan aroma tersebut sedikit berbahaya karena mengandung gas amonia dan nitrogen dioksida. Jadi, matras yoga berbahan NBR memiliki ketebalan yang cukup dan harga yang murah, namun daya tahannya sangat rendah. [*]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.