4 Hal Penting Melakukan Lari di Tanjakan

13
header-img
  • Berlari di jalur tanjakan cukup menantang karena medannya yang tak biasa.
  • Selesai berlari di jalur tanjakan, ketahanan tubuh meningkat dan kalori yang terbakar berlipat.

noDokterBanyak jenis olahraga lari yang cukup menantang, salah satunya berlari di jalur tanjakan. Biasanya rutenya melewati perbukitan dengan jalur naik dan turunan. Orang yang memilih berolahraga atau bahkan ikut lomba lari dengan jalur tanjakan biasanya karena merasa tertantang, karena medannya yang tak biasa.

Selain itu, berlari di jalur tanjakan memang banyak manfaatnya. Karena selama berlari, otot-otot paha, betis, lutut, bokong, pergelangan kaki, dan telapak tangan kita bekerja maksimal. Tentu sangat menguntungkan buat kita dalam membentuk ketahanan tubuh, kalori yang terbakar pun berlipat.

Nah, agar tak gagal, 4 hal penting berlari di jalur tanjakan ini bisa Anda coba:

#1. Atur Napas

Salah satu kunci sukses berlari di medan menanjak adalah dengan pengaturan pernapasan yang tepat. Jangan bernafsu untuk secepat mungkin menaklukkan rute tanjakan, sehingga energi yang keluar terlampau besar, dan ujungnya kita malah kehabisan napas sebelum sampai di puncak.

Gunakan kombinasi pernapasan hidung dan mulut, jadi menarik napas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut. Lakukan strategi pernapasan dengan ritme 2-3 langkah dalam setiap tarikan napas, sehingga ketika rutenya semakin menanjak napas kita akan lebih intens.

#2. Posisi Tubuh

Hindari membungkuk saat berlari, pastikan punggung kita dalam posisi tegak dan lurus menjelang tanjakan. Sementara untuk meringankan gerakan, lengan kita harus berada pada posisi 90 derajat celcius, dan bergerak maju mundur. Bukan bersisian.

Jika sudah mulai menempuh rute tanjakan di perbukitan, posisi tubuh agak condong ke depan. Jangan juga tergesa, karena akan membantu kita mengatur napas lebih efisien untuk terus mendukung kita sampai titik puncak.

#3. Atur Kecepatan

Ibaratnya kata kunci, saat berlari di medan tanjakan kita tak boleh tergesa-gesa di awal. Sering kali ujungnya kita keteteran menjelang bukit. Lari lah dengan santai, namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan.

Ayunkan lengan dengan cara lebih rendah dan lebih cepat, sehingga cara ini bisa menolong kaki tetap sehat. Jika kita bisa mengatur kecepatan dan pernapasan, tanpa disadari kita pun bisa berlari dengan tenang hingga menyentuh garis finish.

#4. Fokus

Selain mengatur kecepatan, pernapasan, hingga posisi tubuh, kita juga harus fokus menyelesaikan lari di medan menanjak ini. Konsentrasi harus dijaga, misalnya memerhatikan kecepatan ayunan lengan dengan gerakan lari yang cepat. Selain itu, rute ini tak cuma membawa kita sampai garis finish, tapi juga harus berhati-hati karena risiko cedera juga besar.

#5. Usahakan Santai

Satu lagi kunci keberhasilan berlari di rute berbukit adalah berusaha rileks. Jangan terpancing untuk melakukan gerakan yang ujungnya bikin celaka juga, misalnya ingin berlari cepat karena terpicu peserta lari lain yang tak kalah “ngebut”. Santai saja. Alih-alih latah mendahuluinya, lebih baik kita terus menjaga keseimbangan ayunan lengan dan gerakan agar tetap stabil. (*)

Photo by RUN 4 FFWPU from Pexels


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.