Fitness dan Kesehatan Lainnya untuk Para Lansia

13
header-img
  1. Lansia membutuhkan olahraga yang rutin agar tetap prima.
  1. Pada usia lansia seseorang lebih rentan mengalami berbagai penyakit.  

noDokter - Dapat memasuki usia lanjut sudah merupakan sebuah berkat yang melimpah. Berhasil mencapai usia ini, berarti kondisi kesehatan Anda selama ini sudah  cukup baik terjaga. Kementerian kesehatan menyatakan bahwa yang disebut sebagai lansia adalah orang yang memiliki umur 60 tahun lebih. Pada usia kurang lebih 60 tahun, memang sudah memasuki ke masa pensiun. Manusia sudah bukan lagi pada usia produktif. Demikian juga, tubuh akan terasa lebih mudah capek, lelah, dan mungkin mulai merasakan adanya beberapa gangguan kesehatan.            

Memang semakin lanjut usia maka kita semakin harus menjaga dengan baik kesehatan kita. Dari mulai jadwal olahraga, nutrisi, pola makan dan banyak lagi. Saat masa lansia Anda akan merasakan beberapa perubahan yang terjadi seiring bertambahnya umur.  Seperti gangguan penglihatan, pendengaran, pencernaan, bahkan lebih sering lupa. Selain itu lansia juga lebih berisiko terkena infeksi, tulang dan sendi tidak selentur dulu, kemampuan berpikir semakin tumpul dan banyak lainnya. Berikut adalah tips agar tetap sehat di usia senja.

Daftar Isi

  1. Bugar di Usia Senja, Kenali 6 Mitos Fitness Lansia
  1. Dalam 25 Menit Lakukan 7 Latihan Mudah untuk Gaya Hidup Aktif Lansia
  1. Usia Tak Pengaruhi Metabolisme, Ini Kata Penelitian Terbaru
  1. Yoga 20 Menit Meringankan Pegal untuk Usia 50 ke Atas
  1. Demensia Vaskular Tak Bisa Dihindari, Yuk Kurangi Risikonya
  1. Pingsan Ketika Buang Air Kecil, Apakah Berbahaya?
  1. Tips Bersepeda Bagi Lansia Agar Tetap Aman
  1. Latihan Lansia 60-an Tingkatkan Ketahanan Tubuh
  1. Usia 60-an, Tetaplah Berolahraga Sesuai Usia
  1. Ingin Menjadi Tua Tetap Sehat, Ikuti Langkah Ini!

Bugar di Usia Senja, Kenali 6 Mitos Fitness Lansia

Menginjak usia senja, ketahanan tubuh semakin rentan bila Anda jarang berolahraga. Kebanyakan orang berpikir saat menginjak usia lanjut kekuatan tubuh untuk melakukan aktvfitas berat akan berkurang seiring bertambahnya usia. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, mempertahankan gaya hidup yang sehat di usia yang tidak muda lagi merupakan hal yang penting. Karena memiliki tubuh sehat dan bugar di usia senja adalah impian setiap orang.

Permasalahan kesehatan tulang di usia lanjut biasanya menjadi topik yang paling sering dibahas. Pengeroposan tulang dan berkurangnya kekuatan tulang pada lansia cukup mengganggu aktivitas, sehingga menjadi hal yang paling sering menjadi keluhan. Tentu saja bukan hanya sampai di situ, penurunan fungsi organ tubuh lain sering terjadi pada usia lansia jika tidak menerapkan pola hidup sehat sejak muda.

Menurut Ade Rai, memiliki tubuh bugar dengan latihan beban di usia senja sebenarnya bukan sesuatu yang tidak mungkin. Memang, lansia biasanya sudah enggan melakukan aktivitas olahraga karena adanya pola pikir yang salah. Banyak orang mengatakan bahwa lansia tidak perlu melakukan olahraga kebugaran. Mau bagaimanapun penyakit akan tetap muncul dengan sendirinya, karena usia tua. Padahal hal itu tidak benar, dan lansia seharusnya tetap melakukan aktivitas olahraga.

  Photo by Johnny Cohen on Unsplash

Baca selengkapnya: Bugar di Usia Senja, Kenali 6 Mitos Fitness Lansia

Dalam 25 Menit Lakukan 7 Latihan Mudah untuk Gaya Hidup Aktif Lansia

 Seiring bertambahnya usia, menjaga kebugaran dengan berolahraga dan tetap aktif menjadi sebuah keharusan. Hal ini akan berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan di masa tua yang tetap terpelihara. Namun sering kali kita bingung latihan seperti apa  yang terbaik untuk kebugaran tubuh terutama orang lanjut usia (Lansia).

Prinsipnya adalah setiap orang setidaknya melakukan olahraga secara teratur dan menargetkan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu. Ukuran yang sederhana aktivitas fisik intensitas sedang adalah Anda masih bisa berbicara tapi tidak bisa bernyanyi.

Selain itu, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas harus menjaga kebugaran fisiknya dengan melakukan latihan kekuatan dan keseimbangan setidaknya dua kali seminggu. Latihan-latihan ini untuk Lansia dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan penting, di antaranya:

• Meningkatkan atau mempertahankan kekuatan otot

• Meningkatkan keseimbangan, koordinasi dan mobilitas

• Meningkatkan kepercayaan diri untuk bergerak secara mandiri

• Mengurangi risiko jatuh

• Meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan

Tidak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga. Mulailah dengan lambat, terus berjalan dan Anda akan menemukan kemampuan untuk melakukan lebih banyak dan merasa lebih baik dalam waktu singkat. Cobalah 7 latihan mudah ini setidaknya dua kali seminggu untuk meningkatkan kebugaran Anda!

Baca selengkapnya: Dalam 25 Menit Lakukan 7 Latihan Mudah untuk Gaya Hidup Aktif Lansia

Usia Tak Pengaruhi Metabolisme, Ini Kata Penelitian Terbaru

Dari penelitian terbaru Science, ternyata kemampuan metabolisme seseorang hanya menurun kurang dari 1% setiap tahunnya, itupun jika sudah berusia lebih dari 60 tahun. Itu artinya tak ada penurunan kecepatan metabolisme dari usia produktif hingga Anda berusia 60 tahun.

Lalu, apa yang menyebabkan kita merasa kemampuan tersebut berkurang? Dan apa yang harus kita lakukan dengan hal tersebut?

Metabolisme adalah kemampuan tubuh untuk membakar kalori untuk melancarkan fungsi dari setiap organ. Ada pendapat umum bahwa semakin bertambahnya usia, kecepatan metabolisme akan sangat berkurang, terutama di atas umur 40 tahun.

Bahkan jika Anda adalah wanita dan sudah menopause, proses metabolisme ini akan semakin melambat. Ternyata, kepercayaan ini tak terbukti dengan penelitian dari jurnal Science.

Penelitian ini melibatkan 6.500 orang yang datang dari berbagai kalangan usia, dari mulai bayi hingga lanjut usia. Hasilnya menunjukan bahwa laju metabolik istirahat tetap stabil dari usia 20-60 tahun, sebelum akhirnya berkurang sekitar kurang dari 1% setiap tahunnya.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukan bahwa tak ada perbedaan RMR antara pria dan wanita, termasuk wanita yang telah menopause.

Lalu, apa sebenarnya yang menjadi faktor pemicu berkurangnya metabolisme? Jawabannya adalah gaya hidup.

Meskipun tingkat metabolisme istirahat dasar Anda mungkin tidak berubah antara usia 20-60, namun, faktor-faktor yang terlibat dalam meningkatkan aspek lain dari metabolisme Anda, ketika Anda tidak beristirahat, kemungkinan berubah.

Faktor-faktor ini meliputi menurunkan kemampuan Anda untuk memecah lemak, memaksimalkan pembakaran kalori dari olahraga, meningkatkan massa otot yang membakar energi dan mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Baca selengkapnya: Usia Tak Pengaruhi Metabolisme, Ini Kata Penelitian Terbaru

Yoga 20 Menit Meringankan Pegal untuk Usia 50 ke Atas

Gerakan yoga meringankan pegal sehabis bangun di tempat tidur ini baik untuk orang tua usia 50 ke atas atau lansia. Untuk tetap sehat, selain yoga, untuk menjaga densitas tulang sebaiknya barengi dengan minum susu segar.

Latihan yoga ini bisa Anda lakukan begitu bangun dan masih di atas tempat tidur. Yang penting saat memulai latihan ini adalah memberikan kesadaran atau perhatian bahwa Anda akan melakukan sedikit stretching. Anda patut mencobanya terutama yang berusia 50 tahun ke atas dan rasakan manfaat dari latihan rutin ini.

Baca selengkapnya: Yoga 20 Menit Meringankan Pegal untuk Usia 50 ke Atas

Demensia Vaskular Tak Bisa Dihindari, Yuk Kurangi Risikonya

Anda sering lupa menyimpan barang atau lupa tempat dan waktu? Hati-hati dengan demensia vaskular. Ini merupakan bentuk demensia yang paling umum terjadi di sekitar kita. Penyakit ini tidak bisa kita hindari namun kita dapat mengurangi risikonya.

Demensia vaskular merupakan jenis umum dari demensia, yang merupakan penyakit yang mempengaruhi otak serta menyebabkan hilangnya memori progresif. Juga penurunan kemampuan intelektual dan perubahan kepribadian. Penyakit ini juga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, belajar dan membuat keputusan.

Demensia vaskular akibat berkurangnya suplai darah ke otak karena pembuluh darah rusak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi penting. Apa bedanya dengan penyakit Alzheimer? Penyakit Alzheimer juga termasuk demensia yang merupakan penyakit progresif di mana sel-sel saraf otak hancur dan substansi otak menyusut. Penyebab penyakit Alzheimer tidak sepenuhnya bisa kita pahami tetapi kemungkinan kombinasi faktor genetik dan gaya hidup.

Di Singapura, 1 dari 10 orang di atas usia 60 menderita demensia. Ini setara dengan sekitar 82.000 orang pada 2018 dan jumlah ini diproyeksikan meningkat menjadi 152.000 pada 2030. Sementara di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 1.2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050.

Baca selengkapnya: Demensia Vaskular Tak Bisa Dihindari, Yuk Kurangi Risikonya

Pingsan Ketika Buang Air Kecil, Apakah Berbahaya?

Mengalami pingsan atau kehilangan kesadaran ketika di kamar mandi terkadang terjadi terutama bagi para pria lanjut usia. Kejadian ini sering disalah artikan sebagai kecelakaan, atau jatuh karena tersandung atau terpeleset akibat lantai kamar mandi yang licin. Ternyata, penurunan kesadaran atau pingsan di kamar mandi setelah buang air kecil, merupakan kondisi yang cukup sering terjadi pada pria yang lebih tua. Kondisi ini biasanya terjadi, saat seseorang buang air kecil di tengah malam. Dimana ia tiba-tiba terbangun saat sedang tidur nyenyak. Apakah kondisi ini berbahaya? Lalu apa yang menyebabkan hal ini kerap terjadi?

Micturition (post-micturition) syncope, merupakan kondisi dimana seseorang pingsan atau penurunan kesadaran sementara (syncope) saat atau segera setelah buang air kecil (micturition). Hal ini lebih sering terjadi pada pria yang berusia lebih tua. Kerap terjadi ketika seseorang terbangun di tengah malam untuk buang air kecil. Namun demikian, kejadian tersebut biasanya bukan karena adanya kondisi medis yang serius. Penurunan atau hilangnya kesadaran juga biasanya tidak berlangsung lama.

Tapi yang menjadi kekhawatiran adalah, akibat menurunnya kesadaran tersebut, ia bisa terjatuh di kamar mandi hingga menyebabkan cedera. Cedera akibat terjatuh ini justru biasanya yang lebih harus kita waspadai. Sejumlah penelitian klinis telah dilakukan untuk mempelajari obat-obatan yang mungkin bisa mengatasi micturition syncope. Namun tidak ada yang terbukti efektif.

Baca selengkapnya: Pingsan Ketika Buang Air Kecil, Apakah Berbahaya?

Tips Bersepeda Bagi Lansia Agar Tetap Aman

Bersepeda bagi lansia (lanjut usia) merupakan aktivitas popular. Selain karena lebih aman dari cedera, dibandingkan berlari, aktivitas gowes lebih menyenangkan. Pemandangan di jalanan serta bergabung dengan komunitas menjadi pengalaman yang mengasyikan.

Lansia harus menjaga tubuhnya tetap aktif. Tujuannya, untuk memperlambat proses penuaan dan mencegah hilangnya massa otot. Ini artinya, lansia masih bisa memperoleh manfaat olahraga sepeda walaupun baru memulainya pada usia 60 atau 70 tahun.

Bersepeda bagi lansia merupakan olahraga yang cocok termasuk jenis aerobik yang baik untuk jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Olahraga sepeda ini memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan lansia, termasuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah, meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot, hingga memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh.

Bahkan, bersepeda bagi lansia dapat memperkuat tulang serta mengurangi kadar lemak dalam tubuhnya. Dibandingkan jenis olahraga atau aktivitas fisik lansia lain, olahraga sepeda relatif lebih mudah untuk dilakukan oleh lansia.

Baca selengkapnya: Tips Bersepeda Bagi Lansia Agar Tetap Aman

Latihan Lansia 60-an Tingkatkan Ketahanan Tubuh

Tak diragukan lagi, olahraga teratur baik untuk Anda di segala usia. Tetapi jika Anda memasuki tahun-tahun pensiun, tetap bugar jelas lebih penting, terutama jika ingin terus melakukan semua hal yang Anda sukai. Anda perlu melakukan latihan lansia.

Jika Anda bekerja dengan pelatih kebugaran, ahli terapi fisik, atau spesialis olahraga lainnya, mereka mungkin memiliki rutinitas yang harus Anda ikuti. Tetapi jika sendirian, Anda bisa merancang program latihan lansia yang mencakup latihan kardiovaskular, penguatan otot, dan keseimbangan yang akan memberi Anda rutinitas kebugaran yang menyeluruh. Ini termasuk aktivitas seperti menari, tai chi, olahraga berdampak rendah, jalan kaki, angkat beban, dan banyak lagi.

Tips Latihan Untuk Lansia

  1. Santai saja
  2. Dengarkan tubuh Anda
  3. Lakukan penilaian denyut jantung

Baca selengkapnya: Latihan Lansia 60-an Tingkatkan Ketahanan Tubuh

Usia 60-an, Tetaplah Berolahraga Sesuai Usia

 Banyak orang dewasa berusia 60-an ke atas menghabiskan rata-rata 10 jam atau lebih setiap hari untuk duduk atau berbaring. Hal ini menjadikan mereka kelompok usia yang paling tidak banyak bergerak. Berolahraga sesuai usia akan sangat membantu.

Para senior ini harus membayar mahal untuk ketidakaktifan mereka. Sejumlah penyakit mengintai seperti obesitas, penyakit jantung dan kematian dini yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Seiring bertambahnya usia, menjadi lebih penting untuk tetap aktif jika Anda ingin tetap sehat dan mempertahankan kemandirian.

Jika tidak berubah menjadi aktif, semua hal yang selama ini Anda sukai dan anggap remeh mungkin mulai menjadi sedikit lebih sulit. Akibatnya, Anda mungkin mulai kesulitan mengejar kesenangan sederhana, seperti bermain dengan cucu, berjalan ke toko, melakukan aktivitas santai, dan bertemu dengan teman.

Anda mungkin mulai merasakan sakit dan nyeri yang belum pernah Anda alami sebelumnya dan memiliki lebih sedikit energi untuk keluar. Anda mungkin juga lebih rentan jatuh. Ini semua dapat menyebabkan Anda menjadi kurang mampu menjaga diri sendiri dan melakukan hal-hal yang Anda sukai.

  Photo by Frank Busch on Unsplash

Baca selengkapnya: Usia 60-an, Tetaplah Berolahraga Sesuai Usia

Ingin Menjadi Tua Tetap Sehat, Ikuti Langkah Ini!

Penuaan ternyata tidak mutlak berhubungan dengan sekian puluh kali penanggalan menunjukkan angka dan bulan yang sama. Tidak jarang penuaan berhubungan dengan seberapa besar perubahan yang terjadi dalam tubuh. Bagaimana menjadi tua dan tetap sehat?

Kita tak bisa mencegah terjadinya hal itu, tapi kita bisa menghambatnya, hingga bisa tua dan tetap sehat.

Pengajar Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Rimbawan, mengatakan, menua (aging) menunjukkan  efek waktu, proses yang terus berlangsung seperti halnya perkembangan. Namun ‘menjadi tua’ akan mulai nyata sesudah usia 40 tahun.

"Proses menua umumnya tidak merusak bahkan bisa merupakan perubahan yang baik. Misalnya sikap bijaksana (wisdom) yang seharusnya meningkat seiring usia," ujar Rimbawan.

Keinginan banyak orang umumnya,  di hari tua mereka tetap sehat, berumur panjang, bahagia, aktif, mandiri, produktif, tidak menjadi beban orang lain, dan sukses.

Sebaliknya banyak kekhawatiran di hari tua, berkaitan dengan mundurnya kondisi kesehatan. Kondisi kesehatan yang paling mengkhawatirkan adalah kesehatan tulang, sendi, jantung, mata, otak, pencernaan, dan kulit.

Baca selengkapnya: Ingin Menjadi Tua Tetap Sehat, Ikuti Langkah Ini!

Kesimpulan

Semakin bertambahnya umur, kita juga semakin mengalami penurunan kondisi secara fisik. Dari tulang yang semakin mengeropos, massa otot berkurang dan lain sebagainya. Namun, penurunan tersebut sebenarnya bisa kita tunda atau kurangi melalui gaya hidup sehat. Tetap melatih otot melalui olahraga terbukti sangat berguna. Bahkan dengan olahraga atau latihan kekuatan, kita bisa menunda pengeroposan tulang. Tentu semua harus dibarengi dengan asupan yang bernutrisi tinggi.

Tetapi intinya, untuk bisa tetap aktif dan beraktivitas ringan di usia senja, bukanlah tak mungkin. Mundurnya kondisi kesehatan justru semakin mengharuskan kita tetap berolahraga hingga tua. Tentunya, dengan porsi yang telah disesuaikan.


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.