Di Balik Kekuatan Otak dalam Pukulan Karate

9
header-img
  • Bukan otot saja praktisi bela diri menggunakan kemampuan otak untuk memberi pukulan keras.
  • Otak kecil memainkan peran penting dalam kemampuan menghasilkan gerakan-gerakan kompleks dan terkoordinasi.

noDokter – Anda mungkin seringkali pertarungan bela diri baik itu tinju, mixed martial arts (MMA) atau karate. Lihat bagaimana pukulan itu bisa sangat kuat menghantam lawannya. Bagaimana sebenarnya menghasilkan pukulan keras? Ada studi yang menyebutkan ada kekuatan otak dalam pukulan karate.

Selama ini para ahli dan praktisi bela diri percaya bahwa untuk mendapatkan pukulan yang kuat harus melalui latihan yang keras. Namun masih ada misteri bahwa kekuatan itu tidak ditentukan oleh kemampuan otot saja.

Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan perbedaan dalam struktur otak ahli karate yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pukulan. Makin kuat pukulan seseorang, maka hal itu menunjukkan bahwa otaknya makin bagus di bagian tertentu. Meski memiliki otot yang sama besar, kekuatan tiap-tiap orang saat melayangkan tinju bisa bervariasi berkat adanya perbedaan struktur otak tersebut.

Seperti dikutip dari AAP, peneliti menguji kekuatan pukulan dari 12 praktisi karate penyandang sabuk hitam dengan 12 partisipan yang berolahraga secara teratur tetapi tidak berlatih seni bela diri. Para karateka atau atlet karate yang terlibat dalam penelitian ini sudah berpengalaman sebagai petarung selama rata-rata 13,8 tahun. Dengan pengalaman selama itu, asumsinya, teknik dan kekuatan pukulannya akan lebih bagus ketimbang yang tidak punya keahlian.

Metodanya cukup fair yakni membandingkan keduanya melakukan pukulan jarak dekat. Sesuai prediki, para ahli karate meninju lebih keras. Waktu tampaknya menjadi faktor utama dan gaya yang mereka hasilkan berkorelasi dengan seberapa baik pergelangan tangan dan bahu bergerak sinkron.

Hasil Pemindaian Otak

Pemindaian otak para pemilik sabuk hitam menunjukkan perbedaan mikroskopis di otak kecil dan korteks motor utama, dua daerah yang terlibat dalam gerakan. "Pemain karate bisa mengulang-ulang gerakan memukul dengan koordinasi tingkat tinggi yang tidak dimiliki orang biasa. Kami rasa kemampuan ini berhubungan dengan koneksi saraf yang sangat baik di bagian cerebellum sehingga gerakan lengan dan bahunya lebih selaras," kata Dr Ed Robert dari Imperial College London.

“Kami pikir kemampuan ini mungkin terkait dengan penyetelan halus dari hubungan saraf di otak kecil, yang memungkinkan mereka mensinkronisasikan lengan mereka dan gerakan tubuh yang sangat akurat," dia menjelaskan. Artinya ada kekuatan otak dalam pukulan karate.

Perubahan tatanan terlihat pada otak yang terkena "materi putih" yang terdiri dari kumpulan serat saraf. Ini juga berkorelasi dengan usia para ahli mulai pelatihan dan pengalaman totalnya. Rata-rata, mereka telah berlatih selama 13,8 tahun.

Studi yang didanai oleh Medical Research Council dan Wellcome Trust ini dipublikasikan dalam jurnalCerebral Cortex. "Kami baru saja mulai memahami hubungan antara struktur otak dan perilaku. Tetapi, temuan kami ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa otak kecil memainkan peran penting dalam kemampuan menghasilkan gerakan-gerakan kompleks, gerakan yang terkoordinasi," kata Dr. Roberts. [*]

“Karena ‘Sehat itu Gampang’ mari kita praktikan Olahraga, Diet dan Kesehatan Mental”


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.