Tips Menangani Efek Samping Vaksin COVID-19 di Rumah

1
header-img
  • Salah satu cara mengurangi gejala sakit di lengan adalah dengan mengompres dengan es atau terapi air dingin di tempat suntikan.
  • Cara lain mengurangi sakit adalah meningkatkan gerakan lengan dan menghilangkan kekakuan seperti berolahraga.

noDokter - Seminggu setelah vaksinasi, biasanya setelah suntikan kedua, adalah saat kebanyakan orang mulai mengalami rasa sakit dan efek samping lain yang menjadi kekhawatiran. Apa yang bisa Anda lakukan untuk menangani efek samping vaksin Covid-19 di rumah?

Efek samping vaksin seharusnya tidak menjadi alasan untuk takut mendapatkan vaksin COVID-19. Mengingat efek samping vaksin bisa ditangani dengan cara yang mudah untuk meminimalisirnya dan bisa dilakukan di rumah.

Bagaimana jika sakit di lengan?

Karena vaksin yang digunakan saat ini adalah vaksin intramuskular, mengalami rasa sakit atau kaku di tempat suntikan (lengan bawah) adalah hal yang wajar. Nyeri merupakan reaksi sementara sejak benda asing masuk ke dalam tubuh kita.

Meskipun tidak ada yang perlu Anda khawatirkan, salah satu cara untuk mengurangi gejala adalah dengan mengompres dengan kantong es atau menggunakan terapi air dingin di tempat suntikan. Ini secara efektif akan mendinginkan peradangan, meminimalkan rasa sakit yang mungkin Anda alami. Menggunakan pereda nyeri alami seperti ini dapat mengurangi risiko reaksi obat.

Cara lain untuk mengurangi sakit adalah meningkatkan gerakan lengan dan meredakan kekakuan seperti berolahraga. Coba gerakkan lengan Anda dengan gerakan lembut dan berulang. Ini dapat membantu mengurangi peradangan lokal dan nyeri otot yang mungkin menyebabkan sakit.

Ada juga cara untuk mengurangi risiko timbulnya reaksi atau nyeri otot, yaitu dengan memilih lengan untuk divaksinasi. Inilah yang saat ini dicoba oleh banyak orang.

Bagaimana cara mengatasi pembengkakan dan ruam?

Pembengkakan dan ruam juga merupakan reaksi peradangan yang umum terjadi seminggu setelah vaksinasi. Dianggap sebagai tanda bahwa vaksin bekerja dengan baik, bengkak, ruam atau demam akan mereda dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari. Namun, bagi sebagian orang, hal itu bisa menyakitkan atau membuat mereka merasa mual. Penggunaan kompres es masih dapat menjadi cara terbaik untuk meminimalkan pembengkakan, nyeri dan reaksi terkait.

Dapatkah Anda meminum obat penghilang rasa sakit?

Menggunakan pereda nyeri dengan obat-obat yang ada di apotik dan toko obat, bisa menjadi pilihan. Terutama untuk orang yang mengalami nyeri akut, atau sedikit lebih sensitif terhadap nyeri dan bengkak.

Meskipun WHO dan badan kesehatan tidak merekomendasikan pengobatan pencegahan sebelum vaksinasi, atau penyalahgunaan obat, penggunaan obat pereda nyeri akan baik-baik saja jika orang mengalami gejala atau nyeri setelah vaksinasi.

Ingatlah bahwa menggunakan obat penghilang rasa sakit mungkin tidak menyelesaikan semua persoalan, dan juga tidak aman dari risiko efek samping. Meskipun obat pereda nyeri tidak berinteraksi atau mengubah respons kekebalan, obat-obatan tertentu telah terkait dengan penurunan antibodi. Ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sebelum menggunakan opsi pengobatan sendiri.

Meredakan gejala dan efek samping lainnya?

Efek samping dan gejala lain, seperti demam, nyeri tubuh, kelelahan, yang semuanya adalah reaksi kekebalan. Penggunaan obat antipiretik dan pereda nyeri merupakan pilihan jika Anda merasa sakit.

Namun pengobatan alami juga dapat digunakan jika Anda bukan penggemar berat obat-obatan. Atau Anda takut risiko yang terkait dengan penggunaan obat penghilang rasa sakit dengan vaksin.

Jamu dan obat-obatan alami, seperti jus bratawali bisa bekerja sebagai obat penurun demam yang sangat baik. Minum cukup air, tetap terhidrasi dan yang terpenting, makan dengan baik secara alami akan mengurangi risiko efek samping vaksin, dan membuat Anda bangkit kembali dalam waktu singkat.

Jika Anda adalah seseorang yang rentan terhadap infeksi, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengambil cuti, istirahat dan menunggu pulih. [*]

Foto: BioNTech SE 2020/PA

“Karena ‘Sehat itu Gampang’ mari kita praktikan Olahraga, Diet dan Kesehatan Mental”


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.