Tiga Rujukan Membeli Sepeda Lipat yang Pas

12
header-img
  • Bentuk keren dan warna kinclong saja tak cukup.
  • Sepeda lipat memiliki kriteria lain yang harus Anda cermati sebelum membeli.

WWW.NODOKTER.COM – Penjualan sepeda lipat (seli) di kota-kota besar tengah meledak. Sebuah toko di kawasan Alam Sutera Tangerang dalam sehari mengaku bisa menjual sampai 10 unit seli. Harganya pun bervariasi, mulai Rp 3,5 juta hingga Rp 5 jutaan.

Sementara merk-merk macam Brompton atau Dahon yang bahkan bisa ditemui di pelelangan oleh perusahaan pegadaiaan mulai harga pembuka sebesar Rp 500 ribuan.

Yang laris manis tak hanya sepeda. Aksesori sepeda juga sama. Mulai aksesori untuk sepeda, hingga produk yang menempel pada di pengendara. Semuanya laku keras seperti kacang goreng.

Bahkan pemerintah DKI Jakarta berencana memberlakukan jalur sepeda di tol saking membeludaknya pengendara sepeda belakangan ini.

Sepeda lipat paling banyak diburu orang. Tetapi sepeda lipat seperti apa yang pantas menemani Anda berjalan-jalan, berwisata hingga alat transportasi ke kantor?

Sepeda lipat sudah berusia panjang. Sejarah mencatat seli diciptakan untuk alat transportasi tentara. Sepeda lipat sebenarnya berasal dari akhir tahun 1890-an, ketika unit militer Eropa tertarik untuk menciptakan sepeda lipat untuk infanteri sepeda mereka.

Sekitar tahun 1900, seorang pria bernama Mikael Pederson mengembangkan versi lipat dari "sepeda Pedersen" miliknya untuk tentara Inggris. Beratnya sekitar 7 kg dan memiliki ukuran roda 24 inci. Tentara Inggris dengan mudah membawa sepeda dalam posisi terlipat bersama senjatanya.

Pada perang dunia II, sepeda lipat juga terus diproduksi tentu dengan berbagai modifikasi. Malah, bisa dibawa oleh pasukan parasut ketika mereka terjun ke daerah perang.

Hal paling penting ketika hendak membeli seli ada dua. Pertama faktor kemampuan lipatnya. Mudah, tak merepotkan, kuat? Ini penting, karena membeli sepeda lipat pasti bertujuan agar mudah dilipat dan dibawa. Kedua adalah faktor performa. Nah, ini perlu banyak referensi seperti yang NoDokter siapkan.

Berikut daftar rujukannya;

KEMAMPUAN LIPAT

Yang penting dalam hal ini adalah dua aspek, antara lain ukuran saat dilipat dan kecepatan lipatnya. Ukuran lipat merujuk pada berapa besar yang biasanya diukur daalam satuan liter. Berapa liter tas yang bisa menampung sepeda saat dilipat.

Biasanya yang paling kecil100 liter. Jangan lupa membeli tas untuk membawa, akan mengetahui berapa ukuran ketika dilipat. Dengan ukuran ini Anda tak kerepotan ketika membawanya di moda transportasi lain. Semakin bertambah diameter roda sepeda, biasanya ukuran lipatan akan bertambah sekitar 100 liter.

Mudah dan cepat dilipat

Sebagai gambaran, sepeda Brompton dengan ban ukuran 16 inci jika dilipat memakan ruang 90 liter. Sedangkan yang lebih besar, Dahon dengan ban 20 inci bisa mencapai 173 liter. Tern Eclipse yang bannya 26 inci sudah mencapai 277 liter saat dilipat. Jadi pastikan ruang bagasi mobil Anda berapa liter.

Sementara kecepatan lipat adalah soal kenyamanan ketika membongkar pasang. Makin cepat makin tidak merepotkan Anda. Sepeda lipat tercepat bisa hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik ketika dilipat. Tetapi ada pula yang sampai 10 menitan.

Jika Anda suka melakukan perjalanan, pertimbangkan titik untuk menambahkan rangka besi atau blok pembawa yang ditempatkan di depan. Sedangkan di belakang mmeungkinkan memasang pannier. Kapasitas untuk blok pembawa dapat mencapai 31 liter barang. Sedangkan pannier cukup untuk membawa 40 liter.

PERFORMA

Desain konstruksi dan perlengkapan pendukung sepeda sangat mempengaruhi performa seli. Selain itu faktor tujuan pemakaian juga ikut membedakan. Sepeda untuk sehari-hari dengan jika punya rencana turing ada perbedaan yang cukup signifikan.

Sepeda lipat berkinerja tinggi terasa kaku secara lateral seperti sepeda biasa, dan ini membuatnya sangat menyenangkan untuk dikendarai. Memang, untuk jarak jauh sebaiknya menggunakan sepeda dengan ukuran ban di atas 20 inci. Tetapi pastikan juga soal posisi Anda di sepeda, rasio roda gigi, kekakuan rangka dan pegangan tangan. Kadang 20 inci masih terasa kurang nyaman.

Kenyamanan bersepada sangat berbeda pada setiap orang. Oleh sebab itu, yang pas untuk mendapatkan performa adalah mencoba dengan menyetel seluruh perlangkapan, mulai ketinggian sadel, jenis dan ukuran setang, kayuhan pedal dan pengaturan gir.

Cari kenyamannya sebelum membeli

Jika Anda nyaman dengan seli ban 16 inci hingga jarak 30-50 km, artinya punya tingkat kenyamanan pas. Sedang seli turing memberikan kenyamanan ketika Anda bisa menempuh jarak 75-100 km.

Bobot sepeda tidak terlalu penting dalam hal performa. Tetapi intinya semakin ringan semakin baik. Berat sepeda lipat ukuran ban 20 inci sekitar 10-13 kg. Sementara untuk 16 inci ada yang hanya 7 kg saja.

Performa sepeda juga terlihat dari penggunaan gir. Sepeda lipat cenderung memiliki persneling yang lebih sedikit dibandingkan sepeda biasa. Ini akan bervariasi sesuai kepentingannya berdasarkan jenis perjalanan yang akan Anda lakukan. Karena tidak semua tempat datar, sepeda Anda harus memiliki gigi yang cukup rendah untuk membantu Anda mendaki bukit. Anda bisa mengukur rasio roda gigi sepeda lipat menggunakan inci roda gigi.

UKURAN BAN

Ban amat penting sebagai rujukan, sebab inilah komponen utama selain frame. Ban sangat mempengaruhi kenyamanan. Sepeda lipat biasanya memiliki roda berukuran 16, 20, 24, 26 dan 27,5 inci.

Sebaiknya pilih ukuran roda berdasarkan rencana Anda menggunakan sepeda lipat. Semakin sering Anda menggunakan transportasi umum, semakin baik bila pilihannya jatuh ke seli dengan roda kecil. Tetapi jika Anda menginginkan penggunaan jarak jauh, Anda pasti menginginkan sesuatu dengan roda yang lebih besar dan jangkauan roda gigi yang lebih luas.

Sekarang sudah tersedia ban tubeless

Teknologi ban juga terus berkembang. Sekarang ini sudah banyak ban-ban tubeless bahkan yang disiapkan untuk berbagai medan. Ban tubeless cukup baik, selain memiliki daya cengkeram lebih baik (terutama di tikungan), ketika terjadi kebocoran udara yang keluar lebih lambat ketimbang ban tradisional.

Jika rusak atau sudah lama, cara mengganti bannya pun jauh lebih mudah. Untuk tubeless bisa mencapai Rp 800 ribuan. Sementara ban luar konvensional cuma sekitar Rp 100 hingga RP 150 ribu saja.(*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.