Putus Nyambung, Buruk Dampaknya Pada Kesehatan Mental

3
header-img
  • Terlalu sering “putus-nyambung” akan memengaruhi kesehatan mental, karena berpacaran bagaimana pun melibatkan hati dan perasaan.
  • Tak ada batasan rigid berapa kali putus nyambung masih boleh. Namun yang jelas, bila ada pihak yang tak lagi merasa nyaman, putus adalah yang terbaik.  

noDOKTER—Kecuali mereka yang belum berpikiran dewasa, kebanyakan orang berpacaran untuk melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan. Tetapi sering kita lihat ada pasangan yang “putus nyambung” hingga berkali-kali. Benarkah pacaran putus-nyambung seperti itu berefek buruk pada kesehatan mental?

Berdampak negatif

Ya. Putus nyambung dalam suatu hubungan yang melibatkan hati dan perasaan, mau tak mau pasti akan menguras emosi Anda dan pasangan. Tak heran, suasana hati Anda juga akan terpengaruh, misalnya murung, cepat marah, dan enggan beraktivitas seperti biasa.

Sering terjadi, hubungan putus-nyambung memang bisa menyebabkan masalah mental, seperti stres. Dalam jangka panjang, hal ini tentu berbahaya untuk Anda dan pasangan.

Seringkali, pasangan putus-nyambung tahu bahwa ada ketidakcocokan besar di antara mereka. Hanya saja, mereka memaksakan hubungan karena merasa secara emosional masih butuh pasangan.

Hal yang wajar, menjalani hubungan yang tidak cocok itu lama-kelamaan akan membuat Anda dan pasangan sama-sama stres. Nah, pasangan yang seperti ini biasanya akan sering bertengkar,  dan tentu saja hal itu tidak sehat.

Hubungan yang putus boleh tersambung lagi, tapi tegaskan komitmen di antara Anda berdua.

Boleh tersambung lagi, tapi tegaskan komitmen

Meski bisa bikin stres, tidak ada yang salah sebenarnya apabila Anda dan pasangan mengalami putus-nyambung. Hanya saja, Anda jangan kembali memulai suatu hubungan dengan pasangan tanpa komitmen yang jelas.

Jika Anda kembali menjalin hubungan tanpa komitmen baru yang jelas, saat ada masalah, Anda akan terjebak dalam keputusan yang sama, yakni putus! Kalau ada masalah, misalnya perselingkuhan, Anda tegaskan kembali komitmen pasangan Anda untuk tidak mengulangi kesalahannya.

Jika Anda berdua tidak secara jelas dan tegas berkomitmen, hubungan Anda sulit untuk bisa bergerak maju. Kemungkinan besar, hubungan yang terjalin kembali itu pun akan berakhir dengan kata putus kembali. Emang mau?

Tegaskan tujuan berpacaran

Selain itu, yang terbaik Anda dan pasangan membicarakan dengan serius tujuan Anda berdua berpacaran. Pasalnya, menjalin suatu hubungan tak bisa hanya berlandaskan  hanya ‘rasa sayang’.

Banyak hal yang perlu Anda berdua bicarakan secara serius demi keberhasilan suatu hubungan. Kedua belah pihak juga harus merasa nyaman dengan tujuan berpacaran yang Anda berdua sepakati.

Kalau tidak nyaman, tak usah berlanjut

Jadi, perlu berapa kali putus-nyambung untuk tahu bahwa hubungan itu tidak sehat? Tentu saja taka da rumus pasti. Hanya saja, manakala ada yang sudah merasa tak nyaman, yang terbaik adalah menyudahi hubungan. Dengan begitu masing-masing pihak berkesempatan untuk mencari pasangan yang lebih baik. [ds]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.