Menua Itu Pasti, Tapi Tak Harus Pikun atau Penyakit Alzheimer

4
header-img
  • Alzheimer menjadi salah satu penyakit yang mengancam datang pada usia tua.
  • Azheimer bisa kita cegah dengan antara lain, pola makan sehat, tidur yang cukup dan menjauhi stress.

noDokter - Penyakit Alzheimer membuat kemampuan berpikir penderitanya berkurang. Tidak hanya terganggu ingatan, kemampuan orang yang mengidap penyakit ini untuk mempelajari hal baru, mempertimbangkan hal-hal tertentu, berkomunikasi, hingga melakukan aktivitas harian, akan sangat berkurang.

Kerusakan syaraf dominan menjadi penyebab Alzheimer, yang juga menjadi salah satu salah bentuk paling umum dari demensia. Demensia adalah suatu kumpulan gejala yang menyebabkan gangguan fungsi mental. Bisa sangat parah, sehingga berdampak besar pada kegiatan sehari-hari.

Penyebab penyakit alzheimer

Hingga saat ini, penyebab utama terjadinya Alzheimer belum menjadi ketetapan pasti. Namun para ahli setuju, seperti halnya penyakit kronis lain, penyakit ini terjadi akibat berbagai macam factor, seperti usia, genetika atau keturunan, lingkungan, gaya hidup, dan adanya penyakit lain yang diderita.

Tentu saja faktor risiko seperti umur dan gen sulit kita tolak. Tetapi faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi dan kurangnya kesadaran untuk berolahraga teratur, bisa kita atur. Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit Alzheimer.

Pola makan sehat, termasuk sering makan ikan, akan membantu Anda terhindar dari Alzheimer.

Cara mencegah alzheimer

Menjalani gaya hidup yang sehat merupakan kunci untuk mencegah Alzheimer. Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan agar dapat terhindar dari penyakit ini.

  • Berolahlaga secara teratur

Rutin berolahraga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan demensia vaskular. Olahraga dapat memberikan manfaat untuk otak dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.

Bahkan, dengan olahraga teratur, risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer dapat berkurang hingga 50 persen. Olahraga juga dapat memperlambat kerusakan lebih jauh bagi orang yang telah mengalami gangguan kognitif.

  • Tetap bersosialisasi

Tidak hanya aktif secara fisik, aktivitas mental juga membantu mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer. Aktivitas mental itu sangat mungkin hanya bila Anda aktif bersosialisasi dengan orang-orang sekitar. Pasalnya, interaksi sosial yang dapat memicu stimulasi untuk mempererat koneksi antara sel-sel saraf di otak.

- Pola makan sehat

Pada penyakit Alzheimer, peradangan pada otak serta resistensi insulin yang terjadi dapat merusak sel saraf dan mengganggu komunikasi antarsel otak. Menjalani pola makan yang sehat, dapat membantu mengurangi terjadinya peradangan dan melindungi otak.

Sangat utama bila Anda lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah segar, gandum utuh, minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan, unggas, telur, dan susu. Selain itu kurangilah konsumsi alkohol dan daging merah, seperti daging sapi.

  • Stimulasi mental

Orang yang rutin mempelajari hal-hal baru dan tetap aktif mengasah otak, memiliki risiko lebih kecil untuk terkena penyakit Alzheimer maupun demensia. Anda dapat melakukan aktivitas baru, misalnya mempelajari bahasa asing, belajar melukis, atau rajin membaca buku dan majalah.

Kegiatan seperti bermain puzzle, memecahkan teka teki, dan melatih memori, juga dapat membantu menstimulasi mental.

  • Tidur yang cukup

Tidur yang cukup, selama 7-8 jam per hari, dapat membantu mencegah Alzheimer. Saat tidur tubuh menghasilkan lebih banyak beta-amyloid, sejenis protein yang berguna untuk pembentukan memori. Tidur yang cukup juga dapat membantu membuang racun-racun di otak.

  • Kurangi stres

Stres yang terjadi secara terus-menerus, dapat menimbulkan berbagai kerusakan di otak. Mulai dari penyusutan di area memori, terhambatnya pertumbuhan sel, hingga peningkatan risiko terhadap penyakit Alzheimer dan demensia.

Anda dapat melakukan langkah sederhana untuk meredakan stres, seperti meditasi dan yoga.

Alzheimer merupakan penyakit yang cukup banyak menghinggapi lansia, karena itu perlu kita cegah sejak muda. Lakukanlah apa yang telah kita ulas di atas. Masa tua tidak harus selalu identik dengan pikun, bukan? (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.