Kopi Bantu Diagnosis Gejala Covid Lebih Dini

1
header-img
  • Gejala berkurangnya indera perasa anosmia yang tiba-tiba menjadi salah satu gejala yang  menyerang pasien Covid-19.
  • Para peneliti telah menemukan bukti bagaimana kopi, dengan aromanya yang kuat dan berbeda dapat bertindak sebagai indikator hilangnya bau.

noDokter - Para ilmuwan kini telah mengembangkan diagnosis gejala Covid lebih dini. Salah satunya dengan uji coba kehilangan bau atau rasa sebagai gejala awal Covid-19 yang unik melibatkan penggunaan kopi panas.

Diagnosis gejala Covid dari indera perasa anosmia yang tiba-tiba menjadi salah satu gejala yang  menyerang pasien Covid-19. Para ilmuwan merasa bahwa melakukan tes mengecap rasa secara teratur dapat bertindak sebagai skrining. Juga berfungsi sebagai alat lain memerangi Covid-19.

Beberapa ilmuwan  juga menyarankan bahwa melakukan tes mengendus dan mencium bisa menjadi indikator Covid-19 yang lebih baik daripada pemeriksaan demam sederhana. Tes ini juga bisa berguna dalam kasus penularan tanpa gejala. Biasanya kemampuan seseorang membedakan aroma dan bau bisa hilang, tetapi tidak ada gejala khas Covid-19 lainnya.

Bagaimana kopi mendeteksi Covid-19

Tidak seperti indera penciuman yang berkurang karena hidung tersumbat atau infeksi sinusitis, orang yang menderita Covid-19 dapat merasa tidak merasakan bau sederhana. Mereka kadang sulit untuk membedakan anggur dari bensin, rempah-rempah, susu dan bau terkait lainnya.

Sekarang, salah satu alasan kopi mendapat perhatian dengan tes mengendus Covid-19 adalah karena rasa dan baunya yang berbeda. Para peneliti telah menemukan bukti yang menunjukkan bagaimana kopi, dengan aromanya yang kuat dan berbeda dapat bertindak sebagai indikator hilangnya bau.

Menurut para ahli, mengingat bagaimana anosmia adalah gejala yang muncul secara luas dalam kasus Covid-19, ketersediaan kopi secara global dapat mempermudah penerapannya.

Profesor Universitas Tufts, James Schwob, salah satu peneliti utama mengatakan tes kopi bisa sebagai tanda awal kapan harus menghubungi dokter. “Salah satu hal yang dapat membantu oleh seseorang di rumah adalah dengan mengambil kopi bubuk. Anda bisa melihat seberapa jauh Anda masih bisa mencium baunya,” katanya.

Dia juga menyarankan bahwa hal yang sama dapat Anda coba dengan wewangian seperti alkohol, coklat atau sampo.

Kopi bisa menjadi indikator yang baik

Salah satu alasan lain tes mencium kopi dapat memberikan hasil akurat, ia tidak memiliki rasa nyata tetapi memiliki bau berbeda. Profesor Schwob menambahkan, saat Anda mengunyah makanan, molekul naik melalui tepi rongga hidung untuk mencapai reseptor penciuman di bagian atas hidung.

Pada tingkat klinis, kopi juga menjadi suatu mekanisme pengujian yang cepat dan berbiaya rendah. Lebih banyak bukti muncul dari kopi sebagai alat pendeteksi yang kuat ketika ahli saraf Brasil, Sofia Mermelstein mencurigai kasus Covid-19 setelah dia gagal mengenali atau mengendus dosis harian biji kopi Brasil.

Aroma lain

Selain makanan pahit seperti kopi, para ilmuwan juga telah mempersempit bahwa ada aroma tertentu lainnya yang sulit tercium oleh pasien yang terinfeksi Covid-19 yakni minyak kelapa dan aroma peppermint.

Kehilangan bau dan rasa yang terkait Covid-19 bisa menjadi salah satu tanda paling umum, namun bisa bertahan sementara waktu. Tergantung pada gejala pasien dan perkembangan penyakitnya. Untuk beberapa, bisa hilang dalam seminggu, tapi banyak pasien lain bisa bertahan lebih lama. Sehingga membuat banyak orang kehilangan kemampuan membedakan atau mengenali bau yang berbeda. [*]

Foto: Financial Tribune


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.