Kendalikan Hipertensi dengan PATUH

12
header-img
  • Kementerian Kesehatan Mencanangkan program PATUH untuk kendalikan hipertensi.
  • PATUH adalah sngkatan dari Periksa, Atasi, Tetapkan, Upayakan, dan Hindari.

noDokter - Dalam dunia kesehatan, hipertensi sudah menjadi penyakit yang tak asing lagi. Beragam kalangan, dari anak muda hingga lanjut usia, bisa terkena penyakit berbahaya ini.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), sebanyak 1,13 miliar orang di dunia terkena hipertensi. Ini artinya 1 dari 3 orang terancam mengalami tekanan darah tinggi ini.

Telah banyak pengobatan yang para ahli canangkan demi mengendalikan hipertensi. Salah satu yang digaungkan Kementerian Kesehatan adalah dengan program PATUH. 

Apa sebenarnya program PATUH? Dan bagaimana program tersebut bisa mengendalikan hipertensi? Kami akan bahas selengkapnya dalam artikel ini.

Gejala Hipertensi

Hipertensi merupakan salah satu kondisi di mana Anda memiliki tekanan darah di atas batas normal. Batas normal tekanan darah manusia dewasa adalah 120/80 mmHg. Anda bisa tergolong hipertensi jika masuk ke angka 140/90 mmHg.

Umumnya, gejala hipertensi memang sulit dikenali, namun, Anda dapat dengan mudah mengetahuinya dengan menggunakan alat ukur tensi. 

Meskipun begitu, Anda harus tetap siaga jika mengalami gejala-gejala berikut di bawah ini yang bisa mengindikasikan Anda terkena hipertensi:

  1. Bercak merah pada mata
  2. Pusing
  3. Sakit kepala
  4. Sesak napas
  5. Muncul darah dalam urine
  6. Mimisan
  7. Mual
  8. Penglihatan buram
  9. Kejang

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, ada baiknya, segera memeriksa tekanan darah. 

Program PATUH untuk Hipertensi

Kementerian Kesehatan Canangkan Program PATUH/Kemenkes.go.id

Dalam menanggulangi hipertensi, Kementerian Kesehatan mencanangkan program PATUH, yang bisa mengendalikan tekanan darah tinggi. PATUH merupakan singkatan dari Periksa, Atasi, Tetapkan, Upayakan, dan Hindari.

1. Periksa Kesehatan Secara Rutin

Step pertama dalam kendalikan hipertensi adalah periksa kesehatan secara rutin. Tentunya ini berarti Anda harus memeriksa tekanan darah secara berkala.

Tak hanya mengukur tekanan darah, ada baiknya memeriksakan juga kesehatan lainnya. Dari mulai fisik hingga organ dalam.

Setelah kontrol dengan dokter terkait, jangan lupa juga untuk mengkonsumsi obat yang sudah dokter resepkan untuk Anda. 

2. Atasi dengan Pengobatan Teratur

Setelah mendapat obat tang dokter resepkan, Anda harus mengkonsumsinya secara teratur. Hipertensi biasanya memang bisa turun drastis dengan obat tertentu, namun bisa kembali lagi dengan cepat.

Oleh karena itu, rutin meminum obat juga bisa mengendalikan hipertensi Anda. Ada baiknya juga, jika Anda tetap mengkonsumsi obat-obatan tersebut walaupun tekanan darah sudah normal.

3. Tetap Diet Seimbang

Kita semua tahu bahwa makanan berpengaruh besar pada gejala hipertensi. Maka, program ketiga yang harus Anda lakukan adalah tetap diet seimbang.

Cobalah untuk mengurangi konsumsi garam per harinya menjadi maksimal 1 sendok teh atau 2 gram. Pembatasan konsumsi garam terbukti dapat menurunkan tekanan darah hingga 2-8 mmHg.

4. Upayakan Aktivitas Fisik


Berolahraga secara rutin juga bisa membantu mengendalikan hipertensi. Aktivitas fisik bisa dilakukan sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.

Anda bisa melakukan aktivitas fisik secara rutin 150 menit per minggu. Namun, harus berhati-hati dengan intensitas yang terlalu tinggi, karena malah dapat semakin menaikkan tekanan darah.

Pilihlah aktivitas fisik dengan intensitas sedang, seperti home workout, lari, hingga yoga atau senam.

5. Hindari Asap Rokok

Program terakhir yang bisa kendalikan hipertensi adalah hindari asap rokok, alkohol dan junk food. Dengan berhenti merokok, tekanan darah bisa turun 5-10 mmHg. 

Begitupun dengan menghindari alkohol. Kita tahu, alkohol berpotensi merusak berbagai organ dalam dan menaikkan tekanan darah.

Junk food juga sangat mudah membuat indeks massa tubuh di atas normal, sehingga tekanan darah pun bisa melonjak. 

Sumber: Kementerian Kesehatan, CNN Indonesia


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.