Bayi Tetap Kurus Meski Rutin Minum ASI, Jangan Khawatir!

3
header-img
  • Kualitas ASI masing-masing ibu berbeda merujuk pada komposisi yang terdiri dari air, protein, dan lemak.
  • Gemuk bukan ukuran menentukan apakah bayi sehat atau tidak. Tidak selamanya badan bayi gemuk sehat, bisa jadi sebaliknya.

noDokter – Memiliki bayi sehat, berisi dan menggemaskan memang idaman setiap ibu. Namun adakalanya meski telah minum Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, si buah hati tetap saja kurus.

ASI menjadi makanan utama bayi yang baru lahir dan dianjurkan diberikan hingga dua tahun ke depan. Pemberian ASI ekslusif bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, namun juga untuk mempertahankan daya tahan tubuh anak.

Standar kenaikan berat badan pada bayi yang hanya diberi minum ASI sampai usia 3 bulan yaitu 600-1000 gram per bulan, sedangkan pada bayi usia 4-6 bulan, kenaikan berat badannya sekitar 450-600 gram.

Perlu juga diketahui, bayi yang mendapat ASI eksklusif akan buang air kecil hingga enam kali per hari sejak usia 4 hari. Volume setiap kali buang air kecil adalah sebanyak 45 ml atau sekitar tiga sendok makan penuh. Urinenya pun biasanya berwarna kuning jernih.

Buang air besar pun dapat menjadi salah satu penilaian kecukupan ASI. Biasanya bayi yang mendapat ASI akan buang air besar setiap hari dengan warna tinja kuning dan konsistensinya cenderung cair.

ASI kurang

Selain itu, bayi yang mendapat cukup ASI umumnya akan terlihat kenyang dan tertidur setelah menyusu. Payudara ibu pun akan terasa lunak dan lembek setelah sesi menyusu. Lalu, bila kenaikan berat badan menjadi tanda kecukupan ASI, apakah berat bayi kurang artinya ASI-nya juga kurang? Jawabannya, belum tentu.

Banyak ibu pasti khawatir jika mengetahui bayinya tidak bertambah berat badan meski sudah minum ASI. Berdasarkan riset dari RS Cipto Mangunkusumo, diketahui bahwa kualitas ASI masing-masing ibu berbeda. Kualitas ASI di sini merujuk pada komposisi ASI yang terdiri dari air, protein, dan lemak.

Selama ini ada anggapan bahwa berat badan bayi tidak mengalami kenaikan karena jumlah konsumsi ASI tidak cukup. Namun yang juga harus mendapat perhatian adalah asupan gizi dan nutrisi ibu yang seimbang. Seimbang yakni semua komponen yaitu karbohidrat, protein, lemak, buah, sayur, air, dan mikronutrien harus ada dalam jumlah seimbang.

Perlu juga dipahami bahwa gemuk bukan ukuran untuk menentukan apakah bayi sehat atau tidak. Tidak selamanya badan bayi yang gemuk itu sehat, bisa jadi sebaliknya. Dalam banyak hal, tubuh gemuk justru mengancam kesehatan bayi karena masalah kegemukan bahkan obesitas, sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.

Selain itu, yang juga penting adalah jangan jangan membanding-bandingkan anak dengan yang lain karena kondisi kesehatan setiap anak bisa berbeda.

Ini yang bisa Anda lakukan jika ingin berat badan bayi bertambah.

  • Menyusui lebih lama. Susui bayi minimal 15 menit di satu payudara untuk mendapatkan hindmilk.
  • Cukupi nutrisi dengan makan buah, sayur dan kacang-kacangan.
  • Rajin pumping ASI untuk merangsang produksi ASI lancar.
  • Jika bayi sudah boleh makan MPASI, pastikan jadwal makannya teratur
  • Beri tambahan menu yang mengandung protein hewani dan lemak sehat. [*]

Foto: Shutterstock


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.