Dr Suzy Maria: Vaksin Corona Sinovac Paling Cocok

5
header-img
  • Vaksin Sinovac sudah melewati tiga tahapan uji klinis untuk orang-orang Asia termasuk di Indonesia.
  • Sampai saat ini vaksin yang ada di Indonesia sangat aman dengan efek samping yang sangat minim.

noDokter - Sampai saat ini vaksin corona Sinovac masih yang paling cocok di Indonesia. Vaksin asal barat yang memiliki tingkat kemanjuran lebih tinggi belum tentu lebih baik karena uji klinisnya bukan di Indonesia.

“Vaksin Sinovac sudah melewati tiga tahapan uji klinis untuk orang-orang Asia termasuk di Indonesia. Sampai saat ini vaksin yang ada di Indonesia ini sangat aman dengan efek samping yang sangat minim,” ungkap Dr Suzy Maria Ss.PD. K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, saat webinar bertema ‘Vaksin atau Tidak’ yang digelar University of Washington Alumni Indonesia (UWAIN) dan platform noDokter, Minggu (31/1/2021).

Dr Suzy yang juga bertugas di Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM/FKUI itu memaparkan, vaksin corona Sinovac, seperti layaknya vaksin lainya telah melalui berbagai tahapan uji klinis fase 1-3. Termasuk uji klinis oleh ribuan relawan di Bandung.

“Tak hanya secara medis, vaksin ini juga mendapat sertifikasi halal dari lembaga yang berwenang yakni BPOM dan MUI (Majelis Ulama Indonesia). Untuk mendapatkan proses halal ini, MUI sampai datang melihat langsung proses pembuatan vaksin di Cina,” kata dokter yang juga pemenang favorit di Abang None Jakarta Pusat dan menjadi semifinalist Cantik Indonesia yang diselenggarakan oleh stasiun TV swasta itu.

Dua dosis

Vaksin Sinovac di Indonesia menargetkan usia 18-59 tahun sesuai kelompok usia yang melakukan uji klinis. Sinovac merupakan jenis vaksin yang dilemahkan/inaktivasi. Vaksin dalam dua dosis dengan selang waktu 14-28 hari. “Sebenarnya kita nunggu dari Sinovac soal hasil coba keamanan vaksin berikutnya untuk orang tua (60 tahun ke atas),” tambahnya.

Laporan sebelumnya menyebut tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin Sinovac di Brazil sebesar 78 persen dan Turki sebesar 91 persen. Sementara untuk Indonesia, efikasinya mencapai 65,3 persen lebih lebih tinggi dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 50%. “Artinya vaksin ini bisa mencegah pada 65,3 dari jumlah yang mendapat vaksin,” imbuh dr Suzy.

Pemerintah Indonesia telah memulai proses vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari 2021. Bersamaan dengan itu suntikan vaksin terhadap para petugas kesehatan, pejabat publik dan para tokoh agama. Rencananya vaksinasi akan menyasar 181,5 juta orang untuk mencapai herd immunity. [*]


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.