Berlatih Bela Diri Bagus, Namun Hindari Cedera

2
header-img
  • Pertimbangkan jenis bela diri, usia dan kondisi kesehatan Anda sebelum berlatih.
  • Teknik yang buruk dan kurangnya pengalaman, juga menjadi sebab dari banyak terjadinya cedera saat latihan

noDokter - Sebagai olahraga, berlatih bela diri dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular, kekuatan, kecepatan dan kelenturan yang sangat berguna bagi tubuh. Tak hanya itu, selain memberikan kepandaian melindungi diri, bela diri pun bermanfaat untuk membangun jiwa dan disiplin diri.

Namun olahraga bela diri tergolonng ‘olahraga keras’ yang memungkinkan benturan antartubuh, jatuh dan terpukul. Risiko cedera pada jenis olahraga ini tergolong tinggi ketimbang olahraga lain—terutama, misalnya, billiar. Tungkai, tangan dan persendian, seringkali memar atau bahkan lebih parah dari itu ketika berlatih bela diri.

Cedera yang umum terjadi

Sebagian besar cedera terjadi ketika terjadi benturan atau kontak fisik, baik yang disebabkan karena pukulan maupun tendangan. Secara umum cedera yang sering terjadi meliputi:

-Memar, yang disebabkan benturan karena pukulan atau tendangan.

-Terkilir – cedera pada ligamen (selaput pembungkus sendi).

-Tegang – cedera otot atau tendon yang disebabkan karena penggunaan kekuatan yang berlebihan melewati batas kemampuan tubuh

-Cedera lutut--yang disebabkan oleh sikap lutut yang sering tertekuk saat penggunaan kuda-kuda khas dari sebagian besar seni bela diri.

-Dislokasi dan fraktur, terutama pada tangan, jari, kaki dan jari kaki.

Cedera tangan merupakan hal yang lazim terjadi dalam olahraga bela diri.

Faktor-faktor risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera meliputi:

-Pilihan jenis olahraga bela diri, jenis bela diri yang dipilih dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya cedera pada latihan.

-Teknik yang buruk. Menggerakkan atau memindahkan tubuh dengan tidak benar dapat menimbulkan ketegangan pada sendi, otot dan ligamen.

-Penggunaan kekuatan yang berlebihan. Tidak terkontrolnya kekuatan pada pukulan atau tendangan dapat menimbulkan cedera pada lawan.

-Pengalaman. Biasanya terjadi pada pemula yang lebih mungkin terkena cedera karena kurangnya mengaktifkan tubuh untuk berolahraga.

-Overtraining, latihan yang terlalu banyak dan terlalu sering dapat menyebabkan berbagai cedera.

Saran-saran umum sebelum berolah raga bela diri:

-Jika Anda memiliki kondisi medis seperti kelebihan berat badan, berusia di atas 40 tahun atau belum berolahraga secara teratur, sebelumnya pergilah ke dokter untuk check-up.

-Jika Anda berpikir untuk mendaftarkan anak Anda dalam program seni bela diri, mohon konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. Sebuah check-up medis dapat membantu mengidentifikasi cedera tertentu agar mengurangi kemungkinan risiko bagi anak Anda.

-Lakukan pemanasan secara menyeluruh terlebih dahulu. Kebanyakan disiplin seni bela diri merekomendasikan berkelanjutan peregangan selama minimal 15 menit sebelum masuk pada materi inti.

-Minum banyak air sebelum, selama dan setelah aktivitas.

-Luangkan waktu untuk pendinginan sesudah melaksanakan latihan. Peregangan adalah bagian penting dari rutinitas pendinginan Anda

Saran-saran untuk mengurangi risiko cedera:

-Melihat dengan cermat terlebih dahulu kegiatan atau latihan awal dari beladiri yang akan Anda jadikan aktivitas olahraga. Biasanya para pelatih akan memberikan kesempatan pada calon anggota untuk memperhatikan terlebih dahulu setiap gerakan bela diri tersebut. Hal ini akan memberikan ide yang baik dalam mengambil keputusan mengenai jenis beladiri yang cocok.

-Patuhi semua peraturan seni bela diri yang Anda ikuti.

-Mintalah saran pelatih, jika Anda berpikir teknik atau jurus Anda perlu perbaiki atau tingkatkan.

-Menggunakan alat pelindung yang sesuai seperti helm, pelindung kemaluan, pelindung gigi, dan lain-lain.

-Pada tahap awal cobalah untuk menempatkan penekanan pada hal yang menyenangkan,  bukan untuk hal-hal yang ambisius, misalnya untuk mengikuti suatu kompetisi.

-Pastikan anak Anda memahami bahwa menyakiti teman berlatih merupakan tindakan yang salah.

Jika cedera terjadi, segera hentikan latihan, hubungi dokter atau ahli pengobatan untuk upaya penyembuhan.

Jika terjadi cedera, segeralah lakukan:

-Hentikan latihan dengan segera. Hal ini akan membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.

-Carilah penanggulangan cedera yang tepat melalui dokter atau tenaga medis yang tepat.

-Perlakukan semua jaringan lunak yang cedera, seperti keseleo ligamen, ketegangan otot, benjol dan memar, dengan mengistirahatkannya. Gunakan es sebagai kompres dan segeralah ke dokter.

-Jangan melanjutkan aktivitas latihan, sampai Anda telah benar-benar pulih dari cedera. (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.