Bagaimana Caranya Mengajak Anak Meditasi?

4
header-img
  • Kegiatan anak yang cukup tidak mustahil lama kelamaan bisa membuat anak stres.
  • Meditasi bagi anak memiliki banyak manfaat dari mulai mengurangi depresi, meningkatkan rasa percaya diri hingga pengembangan karakter.

noDokter – Stres dan kecemasan tak hanya monopoli orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya. Karena itu, menjaga kesehatan mental sangat penting untuk menjaga tumbuh kembang anak ke arah yang positif. Salah satunya mengajak anak meditasi.

Menurut sebuah penelitian, generasi milenial adalah generasi paling cemas dalam sejarah. Dengan peningkatan 47 persen dalam diagnosis depresi mayor di kalangan milenial sejak 2013, generasi ini yang paling tertekan dibandingkan semua generasi sebelumnya.

Penelitian lain di Universitas Florida menemukan bahwa peristiwa yang menimbulkan stress dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan anak. Hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan fisik dan mental serta ketidakmampuan belajar.

Kegiatan anak yang cukup padat, sekolah, ikut kegiatan ekskul, ikut, les, bermain bersama teman-temannya, tidak mustahil lama kelamaan bisa membuat anak stres. Anak pastinya butuh waktu relaks untuk sekadar meregangkan otot yang kaku dan pikiran yang mumet.

Salah satu cara menghilangkan kepenatan tadi adalah dengan mengajak anak meditasi. Meditasi untuk anak-anak tidak jauh berbeda dengan meditasi oleh orang dewasa. Yang membedakan hanyalah modifikasi waktu, rentang perhatian, dan tingkat stres anak. Selain itu meditasi anak juga membutuhkan bimbingan orang dewasa.

Meditasi bagi anak antara lain untuk memperbaiki hubungan dengan orangtua dan orang di sekitarnya, mengurangi depresi dan stres, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kebahagiaan, memperkuat kontrol diri dan pengembangan karakter secara bersamaan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kesabaran, dan memberi waktu tenang di sela-sela kegiatan anak yang padat.

Healthy Children mengungkapkan durasi meditasi yang disarankan yaitu:

  • Anak-anak prasekolah: beberapa menit per hari.
  • Anak-anak sekolah: 3-10 menit dua kali sehari.
  • Remaja dan dewasa: 5-45 menit per hari atau berdasarkan rekomendasi pembimbing.

Teknik Meditasi

Pusatkan perhatian

Biarkan mereka duduk dengan mata terbuka menghadap ke dinding, dan buat mereka tidak melakukan apa-apa. Alihkan perhatian anak-anak dari jari kaki ke kepala, bagian tubuh demi bagian tubuh. Bimbing dengan yang stabil dan lembut, pikirkan jari kaki, pergelangan kaki, betis, tulang kering, lutut dan sebagainya.

Bernapas

Anak duduk atau berbaring di matras. Kosongkan pikiran kemudian bernapas lambat-lambat dan dalam. Beri contoh sebelum melakukannya bersama-sama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan. Cobalah teknik 8-4-7 pernapasan. Buang napas selama 8 detik dengan suara woosh, tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7. Ulangi ini 7-8 kali.

Mendengarkan

Mainkan musik yang menenangkan misalnya suara aliran sungai atau air terjun, suara jangkrik, atau kicauan burung. Tetap dalam posisi duduk atau berbaring. Ini akan mendorong anak menjadi tenang dan fokus.

Berekspresi

Ajak anak untuk mewarnai atau menggambar pada sebuah kertas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak bebas mengekspresikan emosinya.

Bergerak

Angkat kedua tangan ke depan, atas, dan bawah dengan perlahan tapi pasti. Ajak anak untuk merasakan udara yang terdorong saat menggerakkan tangan. Latihan ini bertujuan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.

Berjalan

Berjalan tanpa menggunakan alas kaki secara perlahan di tempat yang tenang atau yang sudah disediakan untuk bermeditasi. Ajak anak untuk merasakan tanah yang dipijaknya. Serta fokuskan pikiran pada rasa yang timbul dari berjalan seperti bagaimana gerakan tubuh, udara yang terasa saat bergerak. Konsentrasi pada apa yang dilakukan pada saat itu dan nikmati. Latihan ini membutuhkan konsentrasi dan kesabaran sehingga lebih cocok dilakukan oleh remaja tetapi bukan tidak mungkin anak-anak bisa melakukannya.

Beri contoh

Dari semua nasihat parenting di dunia, yang terbaik adalah lakukan sendiri. Anak-anak belajar dari apa yang Anda lakukan dan katakan. Penulis Spanyol Francecs Miralles berkata, “Ciptakan saja suasana untuk meditasi dan lakukan latihan meditasi Anda di depan mereka. Mereka pasti akan bergabung suatu hari nanti. "

Jika orangtua melakukannya secara rutin, anak-anak lama-lama akan mengikuti tanpa perlu menyuruhnya. Sehingga kegiatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas. [*]

Foto: Klaschoolspembrokepines.com


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.