10 Fakta Ilmiah Seputar Seks

14
header-img
  • Tinjauan tentang seks sangat beragam dan dalam berbagai aspek.
  • Tetapi tinjauan ilmiah lebih memastikan pentingnya hubungan seks dan manfaatnya.

WWW.NODOKTER.COM – Jika ada satu kata yang menimbulkan multipersepsi tampaknya bernama “seks”. Seks yang sangat personal itu oleh penulis American-India, Deepak Chopra disebut sebagai sebuah aktivitas yang melibatkan emosi. “Seks yang baik adalah tentang emosi bebas; seks yang buruk adalah tentang emosi yang terhambat.” Demikian tulisnya.

Aktris kawak Amerika era tahun 40-an hingga 50-an yang mengawali karir sebagai dancer di Broadway, Joan Crawford bilang, “Saya membutuhkan seks untuk kesehatan, tapi saya lebih membutuhkan untuk cinta.”

Lalu kapan waktu yang pas untuk melakukannya? Aktris Hollywood sexy Cameron Diaz punya komentar, “Waktu yang yang paling baik untuk melakukan seks adalah kapan pun, sebab ini adalah seks.”

Wow, jadi persepsi seks itu bebas sebebas Anda mengekspresikan kepada pasangan Anda. Bahkan sampai hari ini definisi tentang seks itu sendiri tidak ada yang pasti.

Di antara ketidakpastian tersebut, namun di balik seks sesungguhnya ada sesuatu yang pasti, yang jelas. Ini karena para praktisi, dokter hingga ilmuwan melakukan banyak temuan terkait seks.

Penasaran? Ini fakta ilmiah yang bisa jadi bekal bahwa Anda paham benar tentang seks.

#1. Meningkatkan kekebalan atau imunitas manusia. Fakta bahwa  orang yang sering berhubungan intim (satu hingga dua kali seminggu) memiliki lebih banyak imunoglobulin A (IgA) dalam air liurnya. Orang yang jarang berhubungan intim (kurang dari sekali seminggu) memiliki IgA yang jauh lebih sedikit. IgA adalah antibodi yang berperan dalam mencegah penyakit dan merupakan garis pertahanan pertama terhadap human papillomavirus, atau HPV.

#2. Melatih kardiovaskuler, khususnya bagi pasangan muda. Meskipun tidak sama dengan olahraga, namun aktivitas ini melibatkan berbagai organ yang bekerja bak olahraga kecil. Artinya tetap ada kalori yang dibakar, penguatan terhadap otot, meningkatkan libido, hingga menjaga kesehatan jantung.

#3. Memacu gemar olahraga, berbagai riset menunjukkan mereka yang memiliki kehidupan seks aktif cenderung lebih sering berolahraga dan memiliki kebiasaan makan yang lebih baik daripada mereka yang kurang aktif secara seksual. Kebugaran fisik juga dapat meningkatkan kinerja seksual secara keseluruhan.

#4. Lepaskan sakit kepala, termasuk di antaranya migren. Fakta yang diperoleh dari sebush riset yang menyebutkan 60 persen responden mengaku ada perbaikan dengan migrennya. Kemudian 70 persen bilang mengalami kelegaan tingkat sedang hingga tinggi setelah melakukan hubungan intim. Selain itu 37 persen setuju seks membantu mengurangi gejala sakit kepala.

#5. Mengurangi risiko pikun, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun. Aktivitas seksual yang masih rutin mempengaruhi kemampuan berpikir mereka. Penelitian menunjukkan orang dewasa yang aktif secara seksual berusia di atas 50 tahun memiliki ingatan yang lebih baik. Mereka juga cenderung tidak merasa tertekan dan kesepian.

#6. Memberi manfaat psikologis dan emosional, terbukti berbagai studi menyebutkan kepuasan seseorang yang meningkat yang berarti menjaga  kesehatan mental. Kemudian terbukti meningkatkan tingkat kepercayaan, keintiman, dan cinta dalam hubungan pernikahan. Hingga meningkatkan kemampuan untuk merasakan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan emosi.

#7. Membuat kelihatan lebih muda, terkait sebuah studi yang mengatakan mereka yang melakukannya secara rutin terlihat 12 tahun lebih muda dari usianya. Sebagian dikarenakan ketika melakukan hubungan intim terjadi pelepasan esterogen. Mereka merasa nyaman dan tidak menutupi identitas seksual mereka.

#8. Hindarkan masalah dengan prostat, termasuk menghindari kanker prostat pada pria. Satu studi menemukan bahwa pria yang rata-rata mengalami 4 hingga 7 ejakulasi seminggu, 36 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menerima diagnosis kanker prostat sebelum usia 70 tahun.

#9. Melindungi dari endometriosis bagi kaum wanita, di samping meningkatkan kesuburan, menghasilkan lebih banyak lubrikasi vagina, hingga meredakan kram saat menjelang menstruasi. Aktivitas seks yang rutin akan menjaga kekuatan tulang panggul sekaligus menguatkan.

#10. Melepas hormone eksitosin, di mana hipotalamus memproduksinya dan dilepas melalui kelenjar pituitary posterior. Eksitosin kerap disebut sebagai hormon cinta. Ia berperan meningkatkan kenikmatan dan kepuasan seksual. Kepuasan menjadi penting untuk memperkuat ikatan emosional antarpasangan. (*)


Apakah artikel ini membantu anda?

Kami menggunakan cookie untuk memastikan bahwa kami memberikan pengalaman terbaik untuk Anda.
Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda menyukai website ini.